Liputan6.com, Jakarta - Di jalan, William dan Salma masih saling diam. Hingga akhirnya, Salma mencoba menenangkan William. Namun, dengan nada kesal, William mengatakan bahwa dia tidak ingin Salma dekat-dekat dengan Argo.
Menurut William, karena Salma sudah menikah, seharusnya dia tidak memiliki sahabat laki-laki selain suaminya.
Baca Juga
Saat mereka masuk ke dalam rumah, pembicaraan tentang Argo masih berlanjut. Salma merasa tersinggung karena William menyelidiki Argo, seolah-olah dia tidak mempercayainya sama sekali.
Advertisement
Tanpa mereka sadari, Irish mendengar percakapan tersebut dan malah memanasi situasi. Akibatnya, pertengkaran antara William dan Salma semakin memanas. Salma akhirnya mengatakan bahwa dia tidak ingin membahas hal ini lagi dan mencoba masuk ke kamar. Namun, William yang marah menarik Salma dengan keras hingga Salma menjerit ketakutan.
Keesokan harinya, Salma tiba di sekolah dan bertemu dengan Argo. Namun, Salma langsung menghindar darinya. Argo menyadari hal ini dan terlihat sangat sedih, meskipun dia memahami alasan Salma harus bersikap seperti itu. Akhirnya, Argo memutuskan untuk pergi ke restoran.
Di lain tempat, William dan Dinda bertemu di mal. Dinda sangat senang. Mereka masuk ke toko mainan dan sibuk memilih mainan. Seorang pegawai toko sempat memuji mereka sebagai pasangan suami istri yang sangat serasi, membuat Dinda salah tingkah.
Dinda kemudian mengucapkan terima kasih kepada William karena sudah meluangkan waktu untuk memilihkan boneka langsung untuk Lilia. William menjawab bahwa bagaimanapun juga, Lilia adalah putri kandungnya. Terharu, Dinda spontan memeluk William.
Tepat pada saat itu, Salma melihat mereka dan sangat terkejut. Dia melihat William dan Dinda berpelukan dan berkata, Bukankah itu Mas William?