Sukses

Kolaborasi Rama Natan dan The Legendary Bassist, Nathan East di Single Batik Scat

Rama Natan dan Nathan East berkolaborasi di single Batik Scat.

Liputan6.com, Jakarta Rama Natan yang dikenal sebagai salah satu pemain bass Tanah Air melakukan gebrakan baru di blantika musik Indonesia. Bersama JK Records, lelaki yang mengawali karir musiknya sejak remaja ini berkolaborasi dengan The Legendary Bassist, Nathan East dengan merilis single ‘Batik Scat’.  

Menurut Rama, judul lagu ‘Batik Scat’ ini diambil dari batik yang merupakan kebanggan Indonesia sedangkan scat adalah bagian dari improvisasi lagu yang khusus di kalangan jazz dengan menirukan instrumen dengan mulut bernada sama secara bersamaan dengan musik. 

"Sebenarnya saya mengenal Nathan East sejak 2017 lalu melalui IG, dan saya juga sempat kaget dia follow IG saya. Lebih kagetnya lagi saat saya posting pakai batik ternyata dia melihat senang dan suka, lalu komen ‘nice batik’. Dan saya spontan bilang ‘nanti saya belikan’. Di tahun 2019 kebetulan dia ikut Java Jazz di Jakarta, saya ketemu dan berikan batiknya. Saya kaget juga saat dirinya perform live memakai batiknya. Dari situlah saya punya inisiatif bikin kolaborasi dengan Nathan East, dan cari cari judul akhirnya ‘Batik Scat’ cukup mewakili," ujar Rama saat merilis single ‘Batik Scat’, di JK Records Jl. Musi - Cideng, Jakarta, baru-baru ini.

Lebih lanjut Rama menjelaskan bahwa ada filosofi yang tersirat dari ‘Batik Scat’ ini, selain hanya sebagai lambang saja. Di mata Rama Nathan East ini begitu humble, berjiwa besar, tidak memandang perbedaan, baik muridnya orang Indonesia ataupun pemula. Dia tetap menghargai semuanya dengan sama. 

"Jadi saya membuat judul ‘Batik Scat’ ini juga untuk mengapresiasi pertemanan dan hubungan antara mentor dan muridnya," ujarnya.

Bassist yang memiliki darah seni dari sang ayah dan ibu ini juga menuturkan, tujuan membuat lagu ini juga dimaksudkan sebagai cinderamata kepada Nathan East. 

"Saya memang les sama Nathan secara online sudah setahun lamanya, jadi ya punya inisiatif saja untuk membuat cinderamata buat kenang – kenangan. Cuman saat itu saya share ke Pak Nyo ditanggapi dengan positif dan serius untuk membantu. Jadi ya semuanya berjalan sendirinya saja hingga terbentuk lagunya," terangnya.  

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Memakan Waktu

Proses hingga terbentuknya single ‘Batik Scat’ ini terbilang memakan waktu cukup lama kurang lebih setahun. Karena mengingat di tahun 2021 masih pandemi Covid 19 sehingga recording dilakukan jarak jauh (remote recording). Beberapa musisi pun ikut terlibat dalam penggarapan lagunya, di antaranya Rama Natan (Bassist, Vocal) Nathan East (Bassist, Vocal), Anjuan Julio S (Guitar, co writer), Archita Aditya (Drums), AXL Giovano (Keys), Leonard  Nyo Kristianto (Mixing dan Mastering) dan Debbie Johnson (Nathan East’s Assistant). 

"Jadi challenge-nya cukup lumayan harus menyesuaikan. Bahkan drum-nya harus retake karena yang pertama mungkin kurang tepat standarnya. Kalau bisa ketemu mungkin bisa lebih simple prosesnya," ungkapannya.

Tak sedikit animo masyarakat dan sederet musisi Jazz turut serta memberikan support dan apresiasi dengan kehadiran single ‘Batik Scat’ ini.

"Ini diluar ekspektasi, saya tidak mengira ternyata mereka ngikutin juga lagu ini,” ujarnya. 

 

3 dari 4 halaman

Kolaborasi

Sementara Leonard Nyo Kristianto selaku produser JK Records  mengatakan bahwa kolaborasi dengan musisi kelas dunia seperti Nathan East merupakan kali pertama buat JK di proyek single Rama Natan bertajuk ‘Batik Scat’ ini. Projek ini juga disambut baik Nathan East dan managernya, bahkan responnya positif. 

"Ini beban moral juga, untuk jadi masternya aja sampai 3 bulan. Karena beban Projek dengan artis besar, kita juga nggak mau kelihatan kurang bagus, jadi segala sesuatunya juga standarnya internasional. Jadi dipercaya dengan artis besar kita tidak bisa asal bunyi atau asal jadi aja,” papar Nyo. 

Nyo juga mengungkapkan bahwa saat pertama mendengar judul lagu ‘Batik Scat’ yang ditawarkan Rama, ia langsung tertarik. Karena selain jarang dengan genre musik instrumental seperti ini juga judulnya menarik dan musiknya unik. 

"Personally saya suka batik, dan saya juga kalau memberikan cinderamata partner bisnis atau teman di luar negeri pasti kasih batik atau kain tenun,” aku Nyo.

 

4 dari 4 halaman

Pangsa Pasar

Menurut Nyo setiap musik memiliki pangsa pasar tersendiri. Begitu juga dengan ‘Batik Scat’ ini dengan genre Jazznya, tidak bisa memaksakan harus hits atau viral di sosmed. 

"Ya nggak juga. Tapi nggak menutup kemungkinan bisa viral di tiktok atau sosmed, kitakan nggak tahu. Karena nggak ada parameter  kalau bikin begini bisa viral, itu nggak ada. Seperti Rama bilang tadi ngalir aja, ya sama saya juga ngalir aja,” urainya. 

Sebagai produser, Nyo melihat perkembangan musik dan musisi Indonesia kini mulai maju dan memiliki koneksi yang bagus. Ia pun hanya mensuport nya, karena musik itu tidak ada yang tidak mungkin.

"Dengan perilisan single ‘Batik Scat’ Rama Natan dan Nathan East ini juga nggak terpikirkan sebelumnya, dan ini terjadi. Ya harapan saya dunia internasional melihat Indonesia dan tidak mengecap dunia ketiga.Dan Indonesia bisa diperhitungkan sebagai teman kerjanya," pungkas Nyo.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.