Sukses

Lagu Depresi Ala Band Algorhythm Siap Diluncurkan

Band Algorhythm memberanikan diri meluncurkan single di masa pandemi Corona Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta Tiga musisi muda yang tegabung dalam Algorhythm yang digawangi oleh Noni Dju (vocal, synthesizer sequencer), Rafi Daeng  (keytar dan vokal) dan Galih Galinggis (gitar elektrik), memanfaatkan kampanye di rumah saja dengan berkarya. Mereka merilis single ‘Distimia’ yang berkiblat ke arah genre rock era 70-80an. 

Menurut Algorhythm, ‘Distimia’ merupakan istilah sebuah kondisi yang ditandai dengan gejala depresi sepanjang hari. Melalui judul yang tidak umum, Algorhythm keluar dengan gaya penulisan lirik yang tergolong gelap. Lirik lagu ini dibuat oleh Noni Dju, melodi lagu di tulis oleh Rafi Daeng dan komposisi musik dibuat bersama-sama.

“Lagu ini ingin menyuarakan keluh kesah kehidupan pribadi manusia yang sulit diungkapkan, teruntuk mereka yang merasa harapannya telah pupus,” ujar Noni Dju Algorhythm dalam keterangannya secara tertulis kepada wartawan, baru-baru ini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Latar Belakang

Algorhythm terbentuk dari 3 personil dengan latar belakang musik dan filosofi yang beragam. Diversifikasi mereka membawa warna masing-masing ke dalam band Algorhythm. Band ini membawa kembali kesan ‘classic rock’ dan ‘progressive rock’ ke era kekinian, serta membalut karya mereka dengan nuansa digital dan pengemasan yang lebih modern.

“Single ini rencananya akan dirilis tanggal 15 Mei 2020 mendatang. Algorhythm siap untuk meramaikan belantika musik Indonesia, serta mewakili problematika individu yang tidak terucap,” ujar Noni.

 

3 dari 3 halaman

Menyuarakan

Algorhythm adalah sebuah band rock yang menyuarakan keluh kesah kehidupan pribadi manusia yang sulit diungkapkan. Segala permasalahan hidup tersebut dibalut dengan musik bernuansa digital dan disajikan secara experimental.

“Band ini berkiblat pada gaya progressive rock 70-80an, namun mengemas karya dengan cara yang lebih modern,”pungkas Rafi Daeng.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini