Sukses

Beginilah Perjalanan Karier Band Seventeen yang Jadi Korban Tsunami Anyer

Seventeen terbentuk dari empat cowok duduk di bangku SMA di Yogyakarta pada 1999 silam.

Liputan6.com, Jakarta - Band Seventeen menjadi korban atas musibah tsunami Anyer yang melanda pada Sabtu (22/12/2018) malam. Dua dari empat personel mereka yaitu Bani (bassist) serta Herman (gitaris) dinyatakan meninggal dalam bencana tersebut, Minggu (23/12/2018) siang.

Sementara sang penabuh drum, Andi, hingga berita ini diturunkan, Minggu malam, masih belum diketahui kondisinya. Hanya sang vokalis, Ifan, yang berhasil ditemukan selamat dari bencana tsunami Anyer tersebut.

Band Seventeen sendiri, bukan nama baru di belantika musik Tanah Air. Band ini berdiri sejak 1999.

Seventeen didirikan oleh pemuda asal SMA swasta di Yogyakarta yaitu Yudhi Rus Harjanto (Yudhi), Herman Sikumbang (Herman), dan Windu Andi Darmawan (Andi).

Ingin membentuk band secara serius, mereka menggaet Bani, sepupu Yudhi. Pemilihan nama Seventeen sendiri adalah lantaran seluruh personelnya saat itu berusia 17 tahun. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Rock

Semula, band ini mengusung aliran poprock sebagai kemasan musiknya. Terbukti dari dua album pertama yaitu Bintang Terpilih dan Sweet Seventeen warna musik cadas lumayan kental.

Di album pertamanya, Seventeen juga sempat menggaet Arie Untung untuk berkolaborasi dalam lagu "Jibaku".

3 dari 5 halaman

Perubahan

Perubahan yang cukup signifikan terlihat saat Seventeen merilis album ketiga, Lelaki Hebat. Kehadiran Ifan, sang vokalis menggantikan posisi Doni yang hengkang pada 2008, yang membuat perubahan tersebut sangat terasa.

Karakter vokal Ifan Seventeen yang khas berwarna pop dan manis membawakan lagu-lagu ballad, membuat Seventeen meninggalkan warna rock yang sebelumnya kental diisi oleh suara Doni. Di album ini pula, Seventeen ditinggal oleh dua personel lainnya yaitu Andi, dan Zozo.

 

4 dari 5 halaman

Lawan Pembajakan

Di album Lelaki Hebat ini, Seventeen membuat gebrakan saat merilisnya pada Maret 2008 silam. Ifan dkk mendatangi pusat perbelanjaan elektronik di Glodok, Jakarta Barat. 

Ketimbang merayakan perilisan album ketiga ini dengan pesta pora, mereka memilih untuk melawan pembajakan yang sudah menjadi masalah klasik dalam industri musik Tanah Air.

"Pembajakan membuat industri musik terpuruk. Kami yang mencari nafkah sebagai band jelas sangat dirugikan," kata Ifan saat itu.

i album ini, Andi juga kembali mengisi posisi penabuh drum setelah sebelumnya fokus dengan kariernya di bidang perbankan.

 

5 dari 5 halaman

Formasi Akhir

Selang tiga tahun dari album ketiga, Seventeen merilis album keempat mereka, Dunia Yang Indah, dengan hits singel "Jaga Slalu Hatimu".

Formasi band Seventeen ini hanya bertahan hingga 2013. Karena perbedaan visi, akhirnya Yudhi memilih hengkang dari grup musik Seventeen dan menyisakan orang-orang yang masih bertahan hingga saat ini.

Mereka adalah Bani, Herman, Andi dan Ifan. Bani dan Herman wafat akibat musibah tsunami Anyer, Sabtu malam. Sementara Andi belum ditemukan. Ifan, personel yang sejak Minggu pagi dipastikan selamat, jadi nelangsa dan sedih pada nasib teman-temannya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.