Sukses

Dianggap Terlalu Kurus, Sabrina Chairunnisa Jadi Korban Body Shaming

Sabrina Chairunnisa sempat menerima komentar pedas karena bentuk tubuhnya.

Liputan6.com, Jakarta - Komentar negatif terhadap penampilan seseorang atau disebut dengan Body Shaming kini tengah marak dialami kalangan selebritas. Sabrina Chairunnisa pun sempat menjadi korban Body Shaming.

Runner Up II Puteri Indonesia 2011 ini rupanya tidak lepas dari komentar pedas publik. Mereka menyasar bentuk tubuh Sabrina Chairunnisa yang dianggap terlalu kurus.

"Kerempeng! Kurus banget! Ga ada montok2 nya! MASAK SIHHHH," kata kekasih Deddy Corbuzier itu di Instagram pribadinya, Kamis (9/8/2018).

Lalu, apakah Sabrina Chairunnisa sakit hati dengan kritikan-kritikan tersebut? "Down ngga sih? NOPE! udah biasa, udah kelatih mentalnya dari dulu.." ujar Sabrina.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dampak Negatif

Menurut Sabrina, perilaku Body Shaming ini sangat penting untuk dibahas karena bisa memberikan dampak negatif pada korbannya. Misalnya, ada orang berbadan gendut yang dihina kemudian melakukan diet ketat hingga membahayakan diri sendiri.

"Yg bb nya berlebih stress jd mogok makan diet ekstrim atau makan obat diet ga jelas sampe bikin dia Sakit. Atau sebaliknya yg di blg kerempeng jd minum obat2an naikin bb yg ga jelas atau makan junkfood gila2 an tiap hari," paparnya.

 

Kerempeng! Kurus banget! Ga ada montok2 nya! MASAK SIHHHH 😎 . . Sakit hati ga sih kak di gituin? Down ngga sih? NOPE! udah biasa, udah kelatih mentalnya dari dulu.. . Tapi di sini aku jd akan bahas menenai bodyshaming. Krn kmrn di ig story banyak sekali curhat temen2 korban bodyshaming dan minta di bahas sekalian di feed instagram. . 1. Apasih #bodyshaming itu? Aku rasa hampir semua org tau terminologi dr "bodyshaming" yaitu mencela seseorang dari penampilan fisiknya. Tp sayangnya banyak org yg mengira bodyshaming itu hanya kl kita ngatain org "gendut"! U wrong!!! Segala komentar jelek / hinaan ttg fisik seseorang ya termasuk bodyshaming! Kerempeng, kurus, kribo, bantet dll itu jg termasuk bodyshaming! . 2. Kl kk kebal kenapa mesti di bahas? Aku merasa perlu dibahas krn fenomena ini banyak bgt terjadi bahkan thdp org terdekat aku sekalipun, yg aku tau betul mereka terkadang blm bisa se cuek itu menghadapinya. . So here... Selain bodyshaming itu hal yg krg menyenangkan hal yg perlu diketahui adalah . (Misal) kita sbg PELAKU pernah MIKIR ga akibatnya ke si KORBAN? Gimana kl dia jd stress, down, depresi? Yg bb nya berlebih stress jd mogok makan diet ekstrim atau makan obat diet ga jelas sampe bikin dia Sakit? Atau sebaliknya yg di blg kerempeng jd minum obat2an naikin bb yg ga jelas atau makan junkfood gila2 an tiap hari cuman buat naikin bb yg malah jd ga sehat atau bahkan sakit jg! DAN ITU TERJADI BENERAN LOH! . . Dannnn... Yang punya badan mereka, bukan kita! Kl mereka nyaman dan pasangan / ortu / klg mereka ga protes kenapa harus kita yg RIBET?! Kecuali anda di minta saran / masukan! Kalaupun kalian khawatir dgn bb mereka, kasi masukan dengan bahasa yg HALUS dan membangun serra alasan yg masuk akal. Dan berupa SARAN bukan NGATAIN! . . So i hope dari aku bahas ini.. kita bisa lebih bijak lagi khususnya dan memikirkan efek kepada org yg anda katain fisiknya. Drpd sibuk ngurusin fisik orang... mending kita liat diri krn ngga jarang / bahkan sering kali pelaku #bodyshaming itu ga lebih baik dr yg dikatain. . . Yg mau sharing pengalaman dan tips cara ngadepin pelaku #bodyshaming komen di bawah ya ☺️☺️☺️

A post shared by Sabrina C, S.Ds., M.Ikom. (@sabrinachairunnisa_) on

3 dari 3 halaman

Diberi Saran

Buat mereka si pelaku Body Shaming, seharusnya lebih memikirkan perasaan para korbannya. Atau jika mereka khawatir, lebih baik memberikan saran ketimbang mencela.

"Kalaupun kalian khawatir dgn bb mereka, kasi masukan dengan bahasa yg HALUS dan membangun serra alasan yg masuk akal. Dan berupa SARAN bukan NGATAIN!" tegas Sabrina.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.