Sukses

Investor Asing Lepas Saham Rp 1,3 Triliun, IHSG Tersungkur 2,14 Persen ke 6.641

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh 2,14 persen ke posisi 6.641,81 pada perdagangan saham Selasa, 14 Maret 2023. Koreksi IHSG didorong tekanan seluruh sektor saham dan aksi jual investor asing.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada perdagangan saham Selasa, (14/3/2023). Seluruh indeks sektor saham (IDX-IC) kompak tertekan.

Mengutip data RTI, IHSG jatuh 2,14 persen ke posisi 6.641,81. Indeks LQ45 merosot 2,39 persen ke posisi 917,37. Seluruh indeks acuan kompak tertekan.

Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.786,67 dan terendah 6.635,37. Sebanyak 478 saham tertekan sehingga menekan laju IHSG. 101 saham menguat dan 146 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.318.088 kali dengan volume perdagangan saham 19,5 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 11,5 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.383.

Sektor Saham

Seluruh indeks sektor saham merosot. Sektor saham energi turun 2,94 persen, sektor saham basic susut 1,18 persen, sektor saham industri tergelincir 2,27 persen, sektor saham nonsiklikal terpangkas 0,99 persen, dan sektor saham siklikal melemah 2,84 persen.

Selain itu, sektor saham kesehatan merosot 0,37 persen, sektor saham keuangan tergelincir 2,16 persen, sektor saham properti turun 1,07 persen. Sektor saham teknologi anjlok 3,07 persen, dan termasuk salah satu penurunan terbesar. Diikuti sektor saham infrastruktur melemah 1,95 persen dan sektor saham transportasi terpangkas 3,93 persen, dan catat koreksi terbesar.

Investor Asing Lepas Saham Rp 1,3 Triliun

Di sisi lain, investor asing melakukan aksi jual saham senilai Rp 1,33 triliun. Sepanjang 2023, investor asing melakukan aksi beli saham Rp 1,94 triliun.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, koreksi IHSG sudah sesuai prediksi. IHSG akan menuju ke posisi 6.712 dan sudah tertembus. IHSG akan berada di area koreksi di posisi 6.644.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Analis Sebut Kepanikan Hanya Sementara di Pasar

Herditya menuturkan, pelemahan IHSG juga didorong kekhawatiran pelaku pasar akan kemungkinan krisis keuangan di Amerika Serikat akibat kolapsnya Silicon Valley Bank (SVB) dan beberapa masalah yang akan timbul di bank-bank besar Amerika Serikat (AS) ditambah investor juga cenderung wait and see jelang rilis data inflasi Amerika Serikat. Inflasi ini sebagai acuan bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) dalam keputusan kebijakan moneternya.

“Namun demikian, diperkirakan sell off atau panic selling ini sifatnya sementara karena Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sendiri telah mengeluarkan edaran bahwa kolapsnya beberapa bank di Amerika Serikat tidak berdampak langsung ke Indonesia,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, pasar saham yang anjlok juga seiring kepanikan melanda perbankan di Amerika Serikat (AS). “Investor Amerika Serikat juga masih mencermati apakah penutupan bank-bank di Amerika Serikat ini akan menyasar ke bank yang lebih besar seperti Credit Suisse, karena seperti kita ketahui Credit Suisse sudah dipanggil oleh SEC Amerika Serikat,” ujar dia.

Ia menambahkan juga ada kemungkinan the Federal Reserve masih menaikkan fed fund rate (FFR) pada FOMC Maret 2023.

3 dari 4 halaman

Top Gainers-Losers pada 14 Maret 2023

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham MTSM melonjak 25,88 persen
  • Saham CUAN melonjak 24,53 persen
  • Saham SDMU melonjak 12,96 persen
  • Saham FORU melonjak 11,11 persen
  • Saham AYLS melonjak 10,77 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham NAYZ terpangkas 9,68 persen
  • Saham SRTG terpangkas 6,98 persen
  • Saham OKAS terpangkas 6,98 persen
  • Saham MASA terpangkas 6,98 persen
  • Saham BSML terpangkas 6,96 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BMRI senilai Rp 966,2 miliar
  • Saham BBRI senilai Rp 915,7 miliar
  • Saham BBCA senilai Rp 768,7 miliar
  • Saham BBNI senilai Rp 557,8 miliar
  • Saham GOTO senilai Rp 469,5 miliar

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham LAJU tercatat 48.346 kali
  • Saham BSBK tercatat 45.767 kali
  • Saham CUAN tercatat 41.995 kali
  • Saham BBCA tercatat 33.483 kali
  • Saham BBRI tercatat 32.606 kali
4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia Pasifik Jatuh pada 14 Maret 2023

Bursa saham Asia Pasifik jatuh pada perdagangan Selasa, 14 Maret 2023 dalam sesi perdagangan yang bergejolak setelah kerugian tajam di wall street. Hal ini seiring investor bergulat dengan kejatuhan saham bank yang gagal di Amerika Serikat termasuk Silicon Valley Bank.

Di Jepang, indeks Topix memimpin koreksi dan turun 2,67 persen ke posisi 1.947,54. Indeks Nikkei 225 merosot 2,2 persen ke posisi 27.222,04 yang didorong koreksi saham Softbank Group. Saham Softbank turun 3,5 persen ke titik terendah sejak Oktober 2022 pada awal sesi perdagangan.

Indeks Kospi Korea Selatan merosot 2,56 persen ke posisi 2.348,97. Indeks Kosdaq susut 3,91 persen ke posisi 758,1. Indeks Hang Seng Hong Kong terpangkas 2,81 persen. Di bursa saham China, indeks Shanghai merosot 0,72 persen ke posisi 3.245,31 dan indeks Shenzhen turun 0,77 persen ke posisi 11.416,57.

Di Australia, indeks ASX 200 merosot 1,41 persen ke posisi 7.008,9, sebagian besar dipimpin oleh kerugian sektor perbankan. Kepercayaan konsumen juga bertahan di posisi terendah dalam sejarah.

Di Amerika Serikat, indeks Dow Jones alami kerugian lima hari berturut-turut, bahkan ketika rencana mendukung semua deposan di Silicon Valley Bank yang gagal bersama tindakan luar biasa lainnya gagal meningkatkan saham bank. Indeks S&P 500 turun 0,15 persen dan indeks Nasdaq melemah 0,45 persen.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.