Sukses

Bursa Saham Asia Loyo Jelang Rilis Risalah Pertemuan The Fed

Bursa saham Asia Pasifik melanjutkan koreksi pada perdagangan Senin, 20 Februari 2023. Investor bersiap hadapi risalah pertemuan the Fed.

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan saham Senin, (20/2/2023) seiring investor bersiap hadapi data ekonomi dan risalah pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed).

Dikutip dari CNBC, Bank Sentral China mempertahankan suku bunga pinjaman utama 1 tahun dan lima tahun, sejalan dengan harapan. Yuan sedikit berubah dan di posisi 6,8717 per dollar AS.

Bursa saham Hong Kong dibuka melemah. Indeks Hang Seng tergelincir 0,38 persen dan indeks Hang Seng teknologi terpangkas 0,39 persen. Di bursa saham China, indeks Shenzhen menguat, dan indeks Shanghai menanjak 0,18 persen.

Di Australia, indeks ASX 200 melemah 0,1 persen karena risalah dari Reserve Bank of Australia atau Bank Sentral Australia akan rilis pada Selasa, 21 Februari 2023.

Indeks Nikkei 225 melemah 0,19 persen saat pembukaan perdagangan. Indeks Topix merosot. Di Korea Selatan, indeks Kospi tergelincir 0,33 persen. Indeks Kosdaq naik tipis.

Di Asia Tenggara, Malaysia akan merilis data perdagangan pada Januari 2023. Di wall street, bursa saham bervariasi dengan indeks Dow Jones menguat 100 poin. Indeks S&P 500 melemah dan catat koreksi dalam dua minggu berturut-turut. Demikian juga indeks Nasdaq tergelincir. Imbal hasil obligasi Amerika Serikat bertenor 10 tahun dan dua tahun sentuh level tertinggi sejak November 2023.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penutupan Bursa Saham Asia pada 17 Februari 2023

Sebelumnya, bursa saham Asia melemah pada perdagangan saham Jumat, 17 Februari 2023 seiring investor mencerna data ekonomi Amerika Serikat (AS) dan komentar hawkish dari pejabat bank sentral AS.

Di Australia, indeks ASX 200 melemah 0,86 persen ke posisi 7.346,8 seiring Gubernur Bank Sentral Australia Philip Lowe memperingatkan mengenai risiko inflasi dan kemungkinan kenaikan inflasi.

Di Korea Selatan, indeks Kospi terpangkas 0,98 persen ke posisi 2.451,21 dan indeks Kosdaq susut 1,16 persen ke posisi 775,62. Di Jepang, indeks Nikkei 225 melemah 0,66 persen ke posisi 27.513,13 dan indeks Topix merosot 0,46 persen ke posisi 1.991,93. Demikian mengutip dari CNBC, Jumat pekan ini.

Bursa saham China juga tertekan. Indeks Shenzhen terpangkas 1,6 persen ke posisi 11.715,77. Indeks Shanghai susut 0,77 persen ke posisi 3.224,02. Indeks Hang Seng melemah 1,25 persen dan indeks Hang Seng teknologi susut 2,42 persen. Koreksi bursa saham Hong Kong terjadi usai rilis data sensus 2022 dan tingkat penganggutan pada Kamis, 16 Februari 2023.

Produk Domestik Bruto (PDB) Thailand tumbuh 2,6 persen pada 2022, lebih tinggi 1,6 persen pada 2021. Pada kuartal IV 2022, PDB Thailand naik 1,4 persen dari periode sama tahun sebelumnya 4,5 persen.

3 dari 4 halaman

Penutupan Wall Street pada 17 Februari 2023

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan Jumat, 17 Februari 2023 seiring inflasi tinggi dan sentimen kekhawatiran investor terhadap kenaikan suku bunga bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed).

Dikutip dari CNBC, Sabtu (18/2/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melambung 129,84 poin atau 0,39 persen ke posisi 33.826,69. Indeks Dow Jones melambung berkat saham Amgen dan United Health. Dua saham tersebut masing-masing naik 2,69 persen dan 2,41 persen.

Indeks S&P 500 susut 0,28 persen ke posisi 4.079,09. Indeks Nasdaq melemah 0,58 persen ke posisi 11.787,27. Sektor saham energi jadi penghambat terbesar. Saham Devon Energy terpangkas 4,29 persen sehingga menekan S&P 500.

Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun dan dua tahun sentuh level yang tidak terlihat sejak November 2022. Hal itu membebani saham pada awal sesi.

Sementara itu, selama sepekan, kinerja indeks acuan bervariasi di wall street. Indeks Dow Jones melemah 0,13 persen. Indeks Dow Jones catat koreksi dalam tiga minggu, pertama kali sejak September 2022. Indeks S&P 500 turun 0,28 persen dalam sepekan. Indeks Nasdaq bertambah 0,59 persen.

Investor khawatir bagaimana ekonomi dan saham bertahan seiring bank sentral AS atau the Fed tetap menaikkan suku bunga seiring inflasi masih tinggi. Pada pidato Jumat, 17 Februari 2023, Gubernur the Fed Michelle Bowman menuturkan, ada jalan panjang ditempuh sebelum bank sentral meraih target inflasi 2 persen.

“Kami telah berada dalam tarik menarik yang sangat kontroversial antara pasar saham dan treasury,” ujar Chief Market Strategist B.Riley, Art Hogan, dikutip dari CNBC.

 

4 dari 4 halaman

The Fed Bakal Kembali Dongkrak Suku Bunga

Sementara treasury memberi sinyal the Fed akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama. “Investor saham tampaknya melihat beberapa kenaikan suku bunga lagi dan menantikan jeda,” ujar dia.

Adapun beberapa pergerakan terjadi setelah rata-rata utama turun lebih dari 1 persen pada Kamis, 16 Februari 2023, setelah Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan, indeks harga produsen, metrik inflasii yang melacak harga grosir naik 0,7 persen bulan lalu. Inflasi tersebut lebih tinggi dari perkiraan ekonom.

Pada pekan depan, investor akan terus mengamati musim laporan keuangan untuk tanda-tanda kekauaan atau kelemahan konsumen. Saham Walmart dan Etsy dijadwalkan laporkan kinerja pekan depan.

Saham Paramount Global, menjadi salah satu saham dengan kinerja terbaik pekan ini. Saham Paramount Global naik sekitar 9 persen hingga pembukaan perdagangan Jumat pekan ini. Saham mendapatkan dorongan pekan ini setelah perusahaan mengatakan akan menaikkan harga untuk layanan berlangganan Paramount+. Selama sepekan, saham Paramount melonjak 40 persen pada 2023.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.