Sukses

OJK Optimistis IHSG Segera Normal meski Sempat Terkoreksi

Kendati terpengaruh kondisi ekonomi global, pada 6 Juli 2022, IHSG masih berada di level 6.646 atau menguat 0,99 persen ytd.

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimis Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan kembali bergerak normal, setelah terkoreksi beberapa hari lalu. IHSG sempat mencatatkan level tertingginya di atas 7.000, tepatnya 7.267 pada 21 April 2022.

IHSG terpantau berada pada posisi di bawah 7.000 pada pekan ini. Kendati terpengaruh kondisi ekonomi global, pada 6 Juli 2022, IHSG masih berada di level 6.646 atau menguat 0,99 persen ytd.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso mengatakan, capaian tersebut melampaui kinerja indeks sebelum pandemi.

"Tidak ada masalah, ini hal yang rutin. Kita lakukan dengan respons kebijakan yang yang bagus insha allah akan bisa kembali normal,” kata dia dalam Pertemuan Nasional Pengawasan Market Conduct SJK , Kamis (7/7/2022).

Wimboh menjabarkan sejumlah sentimen global yang saat ini membayangi pasar negara berkembang (emerging market). Di antaranya kebijakan kenaikan suku bunga dan konflik Rusia—Ukraina yang berimbas pada kelangkaan komoditas. Sehingga inflasi tampak menghadang di depan mata, seiring rantai pasokan global yang terganggu.

"Ini juga merembet ke Indonesia. Sehingga kemarin episode terakhir kenaikan 0,75 basis poin kebijakan suku bunga The Fed. Ini tidak boleh kita anggap enteng. Belum pernah dalam 24 tahun terakhir dapat menaikkan 75 basis poin. Imbasnya pasti ada capital reverser dari emerging market tidak terkecuali termasuk Indonesia ,” kata Wimboh.

Indonesia mencatatkan inflasi 3,5 persen yoy pada Mei 2022. Di bawah Jepang dan Malaysia yang masing-masing mencatkan inflasi 2,5 persen yoy dan 2,8 persen yoy. Sementera inflasi yang tinggi terjadi di Turki mencapai 73,5 persen pada Mei 2022.

"Di Indonesia ya alhamdulillah meski ada kenaikan tidak seperti di negara-negara lain. Meskipun angka inflasi terakhir di bulan Juni sudah 4,35 persen,” imbuh Wimboh.

Dia menambahkan, situasi ini tidak boleh dianggap enteng. Sehingga seluruh pemangku kepentingan, termasuk OJK, harus mendesain kebijakan dan berkoordinasi secara baik dengan Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan dalam mendesain berbagai kebijakan.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

OJK Paparkan Kinerja Positif Pasar Modal Indonesia dalam 5 Tahun

Sebelumnya, pasar modal Indonesia menunjukkan kinerja positif dalam periode lima tahun tepatnya 2017-2022. Hal ini juga ditunjukkan dari pertumbuhan investor dan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Dalam materi lima tahun kinerja sektor jasa keuangan 2017-2022 bertema wujudkan pasar modal hebat, OJK mencatat IHSG kini kembali ke titik normal usai sentuh titik terendah pada Maret 2020 imbas pandemi COVID-19. Hal ini didukung dengan berbagai kebijakan OJK bersama pemerintah.

Selama periode 2017 hingga 28 Juni 2022, IHSG tumbuh 10,08 persen di tengah tekanan pandemi COVID-19. IHSG sempat sentuh posisi 6.355,65 pada 2017, kini pernah sentuh posisi 6.996,46 pada 28 Juni 2022.

Pertumbuhan IHSG juga diikuti oleh pertumbuhan positif kapitalisasi pasar dan NAB reksa dana. Jumlah emiten yang listing di bursa juga tumbuh sejalan dengan pertumbuhan jumlah investor pasar modal yang naik signifikan selama 4-5 tahun terakhir.

 

 

3 dari 5 halaman

Pertumbuhan Kapitalisasi Pasar

Tercatat jumlah investor tanah air naik signifikan mencapai 9,09 juta investor pada 28 Juni 2022, atau meningkat lebih dari delapan kali lipat sejak 2017. Pada 2017, investor tercatat 1.122.668 menjadi 9.097.355 investor pada 28 Juni 2022. Ada kenaikan 710,3 persen untuk jumlah investor di pasar modal dalam lima tahun periode 2017-2022.

Selain itu, pertumbuhan positif di sektor pasar modal domestik telah mendorong kapitalisasi pasar modal di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai Rp 9.128,54 triliun pada 28 Juni 2022. Kapitalisasi pasar bursa tersebut mencapai 54 persen dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada 2021 yang sebesar Rp 16.970 triliun.

Kapitalisasi pasar naik 29,4 persen dari 2017 tercatat Rp 7.052,39 triliun menjadi Rp 9.128,5 triliun pada 28 Juni 2022.

OJK juga mencatat penghimpunan dana di pasar modal terus meningkat. Bahkan penghimpunan dana di pasar modal sentuh posisi tertinggi sepanjang sejarah. Penghimpunan dana di pasar modal menyentuh Rp 363,3 triliun pada 2021.

"Kinerja cemerlang pasar modal Indonesia selama lima tahun terakhir didorong oleh pengaturan dan pengawasan yang solid, sinergi bersama pemerintah dan stakeholders terkait, serta terkendalinya pandemi sehingga meningkatkan aktivitas sosial ekonomi masyarakat dan mendorong pertumbuhan perekonomian nasional,” demikian mengutip keterangan OJK.

4 dari 5 halaman

IHSG Posisi Pertama di Asia Pasifik pada Semester I 2022

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu catat kinerja positif sepanjang semester I 2022. Bahkan kinerja IHSG berada di posisi pertama di ASEAN dan Asia Pasifik.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu, 3 Juli 2022, IHSG naik 5,02 persen pada semester I 2022. IHSG ditutup ke posisi 6.911,58 pada 30 Juni 2022. Kinerja IHSG yang tumbuh 5,02 persen selama semester I 2022 berada di posisi pertama di antara indeks acuan di bursa saham ASEAN dan Asia Pasifik. Bahkan mencatat kinerja positif di antara bursa saham lainnya di ASEAN dan Asia Pasifik.

Kinerja indeks acuan di bursa saham ASEAN dan Asia Pacifik cenderung lesu. Di ASEAN, indeks acuan Singapura STI turun tipis 0,38 persen sepanjang semester I 2022, dan berada di posisi dua. Disusul indeks acuan Thailand SETi yang melemah 5,38 persen. Demikian juga di Asia, kinerja IHSG dan indeks acuan Singapura STI yang tempati posisi pertama dan kedua.

5 dari 5 halaman

Indeks Sektor Saham

Sepanjang semester I 2022, indeks sektor saham energi memimpin penguatan. Indeks sektor saham IDXenergy melonjak 43,76 persen. Disusul indeks sektor saham transportasi dan logistik menanjak 23,46 persen, dan indeks sektor saham IDX industri melambung 16,76 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXteknologi memimpin koreksi selama enam bulan pertama 2022. Indeks sektor IDXtechnology susut 12,33 persen. Disusul indeks sektor saham properti dan real estate atau IDXproperty and real estate turun 12,18 persen, diikuti indeks sektor saham IDXsector keuangan merosot 5,86 persen. Sepanjang 2022, investor asing mencatat aksi beli bersih saham mencapai Rp 61,13 triliun.

Analis PT MNC Sekuritas Indonesia, Herditya Wicaksana menuturkan, kinerja IHSG cukup baik pada semester I 2022 didorong oleh pemulihan ekonomi dalam negeri yang mulai berjalan. Hal ini seiring kasus COVID-19 yang melandai dan relaksasi mobilisasi masyarakat. Di sisi lain, Indonesia diuntungkan oleh kenaikan harga komoditas akibat konflik Rusia-Ukraina.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • Otoritas Jasa Keuangan atau OJK adalah lembaga yang berfungsi untuk mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan di sektor keuangan.

    OJK

  • Inflasi adalah kemerosotan nilai uang (kertas).

    inflasi

  • IHSG