Sukses

Gudang Garam Tebar Dividen Rp 4,32 Triliun, Simak Jadwalnya

PT Gudang Garam Tbk (GGRM) akan membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2021 pada 28 Juli 2022.

Liputan6.com, Jakarta - PT Gudang Garam Tbk (GGRM) akan membagikan dividen tunai atas laba bersih perseroan untuk tahun buku 2021. PT Gudang Garam Tbk berencana membagikan dividen tunai sebesar Rp 4,32 triliun atau Rp 2.250 per saham.

Hal itu telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan pada 30 Juni 2022. Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (4/7/2022), pembagian dividen tunai untuk tahun buku tersebut mempertimbangkan laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk Rp 5,6 triliun, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya Rp  58,1  triliun serta total ekuitas sebesar Rp 59,28 triliun.

Berikut ini merupakan jadwal lengkap pembagian dividen tunai PT Gudang Garam Tbk:

Tanggal Cum Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 8 Juli 2022

Tanggal Ex Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 11 Juli 2022

Tanggal Cum Dividen di Pasar Tunai: 12 Juli 2022

Tanggal Ex Dividen di Pasar Tunai: 13 Juli 2022

Tanggal Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 12 Juli 2022 Waktu 16:00

Tanggal Pembayaran Dividen: 28 Juli 2022

Pada perdagangan saham Senin, 4 Juli 2022 pukul 13.44 WIB, saham GGRM melemah 0,63 persen ke posisi Rp 31.325 per saham. Saham GGRM dibuka stagnan Rp 31.525 per saham.

Saham GGRM berada di level tertinggi Rp 31.600 dan terendah Rp 30.700 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.551 kali dengan volume perdagangan 15.969 saham. Nilai transaksi Rp 49,5 miliar.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Hasil RUPST Gudang Garam

Sebelumnya, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) akan membagikan dividen untuk tahun buku 2021 sebesar Rp 4,32 triliun.

Pembagian dividen tersebut setara Rp 2.250 per saham. Penetapan dividen itu telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Gudang Garam Tbk pada Kamis, 30 Juni 2022.

Selain itu, laba yang tidak dibagikan akan dimasukkan dalam akun saldo laba dan akan digunakan untuk menambah modal kerja perseroan.

RUPST Perseroan juga merombak susunan pengurus perseroan. RUPST mengangkat Indra Gunawan Wonowidjojo sebagai Wakil Presiden Direktur Perseroan dan Slamet Budiono sebagai direktur perseroan.

Penetapan tersebut terhitung sejak Rapat Umum Pemegang Saham dan untuk jangka waktu yang merupakan sisa masa jabatan dari anggota direksi lainnya yang masih menjabat hingga penutupan Rapat Umum Pemegang Saham pada 2025.

Dengan demikian, susunan pengurus perseroan antara lain:

Dewan Komisaris:

-Presiden Komisaris: Juni Setiawati Wonowidjojo

-Komisaris: Lucas Mulia Suhardja

-Komisaris Independen: Frank Willem van Gelder

-Komisaris Independen: Gotama Hengdratsonata

 

Direksi:

-Presiden Direktur: Susilo Wonowidjojo

-Wakil Presiden Direktur: Indra Gunawan Wonowidjojo

-Direktur: Heru Budiman

-Direktur: Herry Susianto

-Direktur: Istata Taswin Siddharta

-Direktur: Andik Wahyudi

-Direktur: Hamdhany Halim

-Direktur: Slamet Budiono

-Direktur Independen: Sony Sasono Rahmadi

 

3 dari 4 halaman

Kinerja 2021

Sebelumnya, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) mengumumkan laporan keuangan untuk periode tahun buku 2021. Perseroan dan entitas anak membukukan kenaikan pendapatan 9,09 persen menjadi Rp 124,88 triliun dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 114,48 triliun.

Merujuk laporan keuangan Gudang Garamyang disampaikan kepada bursa, Kamis (31/3/2022), pendapatan dari rokok tercatat Rp 123,28 triliun.

Disusul pendapatan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) membukukan pertumbuhan pendapatan tetapi laba merosot pada 2021 dari kertas karton Rp 2,37 triliun dan pendapatan lain-lain Rp 92,13 miliar. Dengan eliminasi Rp 859,8 miliar.

Sejalan dengan kenaikan pendapatan, biaya pokok penjualan juga naik menjadi Rp 110,61 triliun dari Rp 97.1 triliun pada 2020. Sehingga perseroan membukukan laba bruto Rp 14,27 triliun, turun 17,92 persen dibanding tahun sebelumnya Rp 17,34 triliun.

 

4 dari 4 halaman

Selanjutnya

Pada periode itu, perseroan mencatatkan pendapatan lainnya sebesar Rp 236.68 miliar dan laba kurs bersih Rp 16,72 miliar. Pada saat bersamaan, beban usaha tercatat sebesar Rp7,16 triliun dan beban lainnya Rp 4,3 miliar. Sehingga diperoleh laba usaha sebesar Rp 7,36 triliun, turun 26,72 persen dibanding posisi akhir 2020 sebesar Rp 10,05 triliun.

Setelah dikurangi beban bunga dan beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 5,61 triliun, turun 26,71 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 7,65 triliun. Laba per saham dasar dan dilusi menjadi Rp 2,913 dari sebelumnya Rp 3.975.

Aset perseroan hingga Desember 2021 tercatat sebesar Rp 89,96 triliun, naik dari posisi akhir 2020 sebesar Rp 78,19 triliun. Terdiri dari aset lancar Rp 59,31 triliun dan aset tidak lancar Rp 30,65 triliun. Liabilitas tercatat naik dari Rp 19,67 triliun di 2020 menjadi Rp 30,68 triliun pada 2020.

Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 28,37 triliun dan sisanya Rp 2,31 triliun merupakan liabilitas jangka panjang. Sementara ekuitas perseroan hingga akhir Desember 2021 tercatat sebesar Rp 59,29 triliun, naik tipis dibandingkan posisi tahun sebelumnya sebesar Rp 58,52 triliun.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.