Sukses

IHSG Menguat 1,5 Persen pada 20-24 Juni 2022, Kapitalisasi Pasar Bertambah Rp 84 Triliun

Analis PT MNC Sekuritas Herditya menuturkan, IHSG sepekan dipengaruhi pergerakan dan sentimen global.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menguat selama sepekan. Pergerakan IHSG dibayangi sentimen global terutama kekhawatiran resesi dari Amerika Serikat (AS) dan ada pemangkasan ekonomi global.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (25/6/2022),  IHSG naik 1,53 persen ke posisi 7.042,93 pada periode 20-24 Juni 2022 dari pekan sebelumnya 6.936,96. Peningkatan juga diikuti kapitalisasi pasar bursa yang naik 0,93 persen menjadi Rp 9.171,842 triliun. Kapitalisasi pasar tersebut naik Rp 84 triliun dari pekan lalu Rp 9.087,68 triliun.

Analis PT MNC Sekuritas Herditya menuturkan, IHSG sepekan dipengaruhi pergerakan dan sentimen global seiring ada pemangkasan ekonomi global dan kekhawatiran resesi di AS.

“Dari dalam negeri, Bank Indonesia memutuskan untuk menahan 7DRRR pada angka 3,5 persen dan mulai membaiknya ekonomi dalam negeri,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu pekan ini.

Ia menambahkan, denga nada kekhawatiran resesi di AS dan akan berpengaruh ke global, investor dapat mengurangi porsi di instrumen investasi berisiko.

“Untuk pekan depan (Senin), kami perkirakan IHSG berpeluang menguat untuk uji kembali 7.060-7.080,” ujar dia.

Sementara itu, rata-rata nilai transaksi harian bursa selama sepekan meningkat 0,55 persen Rp 17,33 triliun dari Rp 17,23 triliun pada pekan sebelumnya. Rata-rata volume transaksi bursa mengalami perubahan 11,92 persen menjadi 24,75 miliar saham dari 28,10 miliar saham pada penutupan pekan lalu. Kemudian, rata-rata frekuensi transaksi harian bursa turun 9,01 persen menjadi 1.257.107 transaksi dari 1.381.605 transaksi pada penutupan pekan lalu.

Adapun investor asing mencatatkan aksi jual bersih Rp 1,08 triliun. Sepanjang 2022, investor asing mencatatkan beli bersih Rp 65,02 triliun.

 

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penerbitan Obligasi

Pada pekan ini, terdapat satu pencatatan obligasi yakni obligasi berwawasan lingkungan atau green bond I PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 2022 yang diterbitkan oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan mulai dicatatkan di BEI pada Rabu, 22 Juni 2022 dengan nilai nominal Rp 5 triliun.

Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia idAAA. Adapun yang  bertindak sebagai wali amanat adalah PT Bank Mandiri Tbk.

Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2022 adalah 53 emisi dari 41 emiten senilai Rp69,20 triliun.

Dengan pencatatan tersebut, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 498 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp456,00 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 122 emiten.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 150 seri dengan nilai nominal Rp4.816,65 triliun dan USD205,99 juta. EBA sebanyak 10 emisi senilai Rp4,31 triliun.

3 dari 4 halaman

Penutupan IHSG pada Jumat 24 Juni 2022

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan Jumat, 24 Juni 2022. Di tengah penguatan IHSG, investor asing melakukan aksi jual yang signifikan.

Pada penutupan perdagangan, IHSG melompat 0,64 persen ke posisi 7.042,93. Indeks LQ45 bertambah 0,57 persen ke posisi 1.018,98. Sebagian besar indeks acuan kompak menghijau. IHSG berada di level tertinggi 7.067,74 dan terendah 6.998,88. Sebanyak 307 saham menguat sehingga angkat IHSG. 198 saham melemah dan 183 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 1.204.091 kali dengan volume perdagangan 25 miliar saham. Nilai transaksi Rp 17,8 triliun. Investor asing jual saham Rp 1,08 triliun di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.822.

Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali indeks sektor saham IDXhealth turun 1,35 persen dan indeks sektor saham IDXindustry tergelincir 0,04 persen. Indeks sektor saham IDXtechno catat penguatan terbesar dengan naik 1,88 persen.

Diikuti indeks sektor saham IDXsiklikal menanjak 1,28 persen, indeks sektor saham IDXinfrastruktur melompat 1,03 persen, indeks sektor saham IDXnonsiklikal bertambah 0,94 persen, indeks sektor saham IDXenergi naik 0,86 persen.

Bursa saham Asia kompak menguat jelang akhir pekan. Indeks Hang Seng naik 2,09 persen, indeks Korea Selatan Kospi bertambah 2,26 persen, indeks Jepang Nikkei menanjak 1,23 persen, indeks Thailand bertambah 0,59 persen. Kemudian indeks Shanghai menguat 0,89 persen, indeks Singapura naik 0,52 persen dan indeks Taiwan naik 0,84 persen.

Di Hong Kong, saham SenseTime naik 4,74 persen dan saham Xpeng bertambah 7,32 persen. Indeks Hang Seng teknologi naik 4,05 persen. Sementara itu, saham perusahaan logistik GoGoX turun saat penutupan perdagangan di posisi 16,72 dolar Hong Kong setelah sentuh 23,15 dolar Hong Kong. Indeks MSCI Asia Pasifik naik 1,32 persen.

 

4 dari 4 halaman

Indeks Dolar AS

Harga konsumen inti di Jepang naik 2,1 persen pada Mei dibandingkan dengan tahun sebelumnya sesuai dengan perkiraan, menurut Reuters. Itu di atas target Bank of Japan dari inflasi dua persen. Namun, harga konsumen hanya naik 0,8 persen jika makanan segar dan energi dikeluarkan.

Indeks dolar AS yang melacak greenback terhadap mata uang lainnya di 104,27. Yen Jepang menguat menjadi USD 134,49 per dolar AS. Dolar Australia berada di posisi 0,6901.

"Penggerak utama untuk pasar mata uang saat ini adalah bagaimana bank sentral menangani risiko resesi,” ujar APAC FX and macro strategist USB Global Wealth Management Tan Teck Leng dilansir dari CNBC, Jumat pekan ini.

Harga minyak berjangka AS melemah ke posisi USD 104,26 per barel saat jam perdagangan di Asia. Harga minyak mentah Brent turun 0,11 persen menjadi USD 109,93 per barel.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.