Sukses

Bursa Saham Asia Tergelincir Mengekor Wall Street

Bursa saham Asia merosot mengikuti bursa saham Amerika Serikat atau wall street yang tertekan karena aksi jual saham teknologi.

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan saham Selasa pagi (11/5/2021) seiring aksi jual saham teknologi sehingga bebani bursa saham Amerika Serikat atau wall street.

Indeks saham Jepang Nikkei 225 merosot pada awal perdagangan saham. Indeks saham Nikkei 225 turun 2,2 persen, sedangkan indeks saham Topix susut 1,7 persen. Indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 1,4 persen.

Di Australia, indeks saham ASX 200 susut 0,8 persen jelang pengumuman data anggaran. Bursa saham AS melemah seiring investor jual saham teknologi termasuk Microsoft dan Apple. Indeks saham Nasdaq tergelincir 2,5 persen. Demikian dilansir dari CNBC, Selasa (11/5/2021).

Selain itu, investor saham juga mencermati data inflasi China. Analis perkirakan harga konsumen naik 1 persen pada April 2021. China juga akan mengeluarkan hasil sensus populasi dalam satu dekade.

Malaysia dan Filipina dijadwalkan rilis produk domestik bruto (PDB) pada kuartal I 2021. Analis dalam jajak pendapat Reuters memperkirakan ekonomi Malaysia menyusut dua persen pada kuartal I 2021 dibandingkan tahun lalu dan ekonomi Filipina berkontraksi tiga persen pada periode yang sama.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Indeks Dolar AS

Indeks dolar AS sedikit menguat menjadi 90,283 terhadap mata uang lainnya di perdagangan Asia. Yen Jepang ditransaksikan 108, 94 per dolar AS.

Harga minyak berjangka AS turun 0,71 persen ke posisi USD 64,46 per barel. Harga minyak Brent susut 0,75 persen menjadi USD 67,81 per barel.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.