Sukses

Jelang Rilis Data Inflasi, IHSG Bergerak di 2 Zona

Pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG naik tipis 0,07 persen atau 4,04 poin ke posisi 5.999,66.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di dua zona pada awal sesi perdagangan saham Senin, (3/5/2021). Sempat menguat tipis, IHSG berbalik arah ke zona merah.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG naik tipis 0,07 persen atau 4,04 poin ke posisi 5.999,66. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG menguat 0,07 persen. Kemudian penguatan IHSG hanya sementara, dan berbalik arah ke zona merah. IHSG melemah 0,20 persen ke posisi 5.983.

Sebanyak 148 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 141 saham melemah dan 185 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat bergerak di kisaran 5.977-6.004.

Total frekuensi perdagangan saham 57.904 kali dengan volume perdagangan 750,3 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 445,3 miliar. Investor asing beli saham Rp 13,29 miliar di pasar reguler. Indeks saham LQ45 turun 0,46 persen ke posisi 890. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.

Sebagian besar sektor menguat. Sektor saham industri dasar naik 0,79 persen, aneka industri menguat 0,77 persen dan sektor saham pertanian mendaki 0,61 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Top Gainers dan Losers

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham BMAS naik 24,83 persen

-Saham SMDR naik 24,66 persen

-Saham FITT naik 26,27 persen

-Saham TEBE mendaki 21,74 persen

-Saham SAMF mendaki 17,59 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham APEX turun 6,85 persen

-Saham INPS melemah 6,83 persen

-Saham NZIA melemah 6,67 persen

-Saham AKPI melemah 6,14 persen

-Saham MARI melemah 6,16 persen

3 dari 3 halaman

Aksi Investor Asing

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BBRI senilai Rp 15,6 miliar

-Saham BBCA senilai Rp 10,5 miliar

-Saham TLKM senilai Rp 8 miliar

-Saham ASII senilai Rp 4,9 miliar

-Saham BBTN senilai Rp 1,9 miliar

 

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham ADRO senilai Rp 5 miliar

-Saham MDKA senilai Rp 3,1 miliar

-Saham BBNI senilai Rp 3,5 miliar

-Saham UNTR senilai Rp 2,8 miliar

-Saham INDF senilai Rp 1,6 miliar

Bursa saham Asia cenderung bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 1,46 persen, indeks saham Singapura susut 1,39 dan indeks saham Taiwan tergelincir 1,05 persen. Indeks saham Korea Selatan Kospi naik 0,07 persen.

Mengutip laporan Ashmore Asset Management Indonesia, bursa saham Amerika Serikat atau wall street melemah pada pekan lalu seiring pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat yang kuat. Ini didukung kebijakan moneter yang akomodatif melebihi kekhawatiran tentang meningkatnya kasus COVID-19 global.

11 kelompok industri menguat pada April yang dipimpin sektor saham real estate, layanna komunikasi dan konsumsi. Permintaan konsumen yang menguat dan stimulus telah mendorong perkembangan ekonomi lebih cepat.

Sementara itu, the Federal Reserve mendukung terus kebijakan yang akomodatif. Pendapatan perusahaan yang kuat juga mendukung reli saham bank dan teknologi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • Inflasi adalah kemerosotan nilai uang (kertas).

    inflasi

  • IHSG