Sukses

Kapitalisasi Pasar Saham Tesla Merosot USD 230 Miliar dalam 4 Minggu

Saham Tesla turun sebanyak 13 persen pada Jumat pekan ini. Saham Tesla akhirnya ditutup 3,8 persen ke posisi USD 597,95, terendah sejak 3 Desember 2020.

Liputan6.com, Jakarta - Koreksi saham Tesla Inc telah melampaui penurunan pasar yang lebih luas. Kapitalisasi pasar saham Tesla susut lebih dari USD 230 miliar atau sekitar Rp 3.312 triliun (asumsi kurs Rp 14.403 per dolar AS) dalam empat minggu.

Saham Tesla turun sebanyak 13 persen pada Jumat pekan ini. Saham Tesla akhirnya ditutup 3,8 persen ke posisi USD 597,95, terendah sejak 3 Desember 2020.

Saham Tesla melemah 11 persen selama sepekan, memperpanjang penurunan beruntun dalam empat minggu, terpanjang sejak Mei 2019.

Lonjakan saham Tesla membantu mendorong perusahaan yang dipimpin Elon Musk ke jajaran indeks saham S&P 500 pada 2020, dan telah berubah menjadi penurunan tajam pada 2021. Hal ini di tengah dorong lebih besar dari produsen mobil ke kendaraan listrik. Demikian dilansir dari Bloomberg, Sabtu (6/3/2021).

Para petinggi industri otomotif termasuk General Motors Co, Ford Motor Co dan Volkswagen AG dalam beberapa bulan terakhir telah mengumumkan lineup kendaraan listrik dan niat untuk secara agresif berekspansi ke pasar yang baru lahir.

 

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Terkena Aksi Jual

Valuasi saham Tesla yang tinggi juga terpukul dari aksi jual yang lebih luas di saham-saham teknologi pada pekan ini. Investor meninggalkan saham teknologi dan valuasi tinggi di tengah kenaikan imbal hasil treasury yang mengarah kekhawatiran kalau perusahaan diperdagangkan dengan valuasi tinggi. Investor duga kinerja saham tidak memenuhi ekspektasi jika biaya pinjaman melonjak.

Pemimpin industri kendaraan listrik ini termasuk di antara penurunan teratas di indeks saham Nasdaq 100, indeks saham S&P 500 pada Jumat pekan ini. Kapitalisasi pasar saham Tesla ini mencapai sekitar USD 574 miliar, jauh dari level tertinggi USD 837 miliar yang dicapai pada akhir Januari 2021.

Perusahaan rintisan kendaraan listrik juga mengikuti jejak Tesla pada Jumat. Penurunan utama dalam grup termasuk Lordstown Motors Corp, Nio Inc, Workhorse Group Inc, XPeng Inc. Selain itu, Churchill Capital Corp IV dan Northern Genesis Acquition Corp.

3 dari 3 halaman

Elon Musk Kehilangan USD 27 Miliar

Selain itu, pendiri Tesla, Elon Musk membuat rekor tahun lalu untuk salah satu rentetan akumulasi kekayaan tercepat dalam sejarah.

Namun, kini keadaan telah berbalik. Bos Tesla Inc ini harus kehilangan USD 27 miliar sejak karena saham produsen mobil tersebut jatuh akibat aksi jual saham teknologi. 

Dilansir dari laman Bloomberg, kekayaan bersihnya kini sebesar USD 156,9 miliar. Angka ini  menempatkannya di peringkat ke-2 dalam Bloomberg Billionaires Index, selisih sekitar USD 20 miliar setelah Jeff Bezos.

Saham Tesla melonjak 743 persen pada 2020 dan meningkatkan nilai sahamnya. Kenaikan tersebut terus berlanjut hingga tahun baru 2021. Menempatkan Musk sebagai orang terkaya di dunia dengan kekayaan hingga akhir bulan mencapai USD 210 miliar, menggeser Bezos.

Keuntungan kuartalan yang konsisten, terpilihnya Presiden Joe Biden yang berpihak pada teknologi ramah lingkungan, dan antusiasme dari investor ritel, telah memicu kenaikan saham perusahaan.

Namun, hal tersebut tidak berlangsung lama. Indeks Nasdaq 100 turun pada penutupan Jumat di tiga pekan secara berturut-turut hingga 5 Maret 2021, Sekaligus menjadi penurunan beruntun terpanjang sejak September.

Investasi Bitcoin

Selain dari industri teknologi, kekayaan bersih Musk juga naik turun baru-baru ini seiring dengan harga Bitcoin. Tesla mengungkapkan bulan lalu pihaknya telah menambahkan bitcoin senilai USD 1,5 miliar  ke neracanya.

Kekayaan Musk mencapai USD 15 miliar dua minggu kemudian setelah dia mencuitkan harga Bitcoin dan mata uang kripto lainnya memang tampak tinggi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.