Sukses

Melonjak 17,14 Persen, Saham TINS Sentuh Level Tertinggi dalam 10 Tahun

Saham TINS sempat berada di level tertinggi 2.400 dan terendah 1.925 pada penutupan perdagangan Kamis, 14 Januari 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Timah Tbk (TINS) bergerak perkasa pada perdagangan saham Kamis, (14/1/2021). Penguatan saham PT Timah Tbk terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang fluktuaktif.

Saham TINS naik 23,12 persen ke posisi Rp 2.370 per saham pada penutupan sesi pertama perdagangan. Hingga akhirnya ditutup menguat 17,40 persen ke posisi Rp 2.260 per saham. Saham TINS sempat berada di level tertinggi 2.400 dan terendah 1.925.

Total frekuensi perdagangan 88.988 kali dengan volume perdagangan 7.517.298 lot  Nilai transaksi harian Rp 1,7 triliun. Mengutip data yahoofinance, saham TINS sempat berada di level 2.162 pada 1 Oktober 2010.

Pada periode 11-14 Januari, saham TINS sudah naik 24,52 persen ke posisi Rp 2.260 per saham. Volume perdagangan 1,34 miliar saham. Nilai transaksi Rp 2,8 triliun. Investor domestik beli saham TINS Rp 39,2 miliar.

Sementara itu, IHSG melemah tipis 0,11 persen  atau 6,89 poin ke posisi 6.428,31. Indeks saham LQ45 merosot 0,05 persen ke posisi 1.002,38. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Pengamat pasar modal Riska Apriani menuturkan, saham TINS menguat seiring ada rencana pengawasan ketat terhadap ekspor timah sehingga berdampak positif untuk industri timah. Dengan tata kelola dan regulasi lebih baik diharapkan dapat meningkatkan produksi PT Timah Tbk.

"PT Timah Tbk memiliki izin usaha pertambangan sekitar 90 persen di Bangka Belitung. Ada private smelter diperkirakan tingkatkan produksi. Ada tata kelola dan regulasi baik untuk PT Timah Tbk, dan itu juga support industri pertambangan,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

Untuk strategi di saham PT Timah Tbk, Riska prediksi ada potensi penguatan meski terbatas pada perdagangan Jumat, 15 Januari 2021. Pelaku pasar masih bisa masuk untuk saham PT Timah Tbk tetapi secara bertahap.

"Khawatir ada koreksi saham,tetapi koreksi yang wajar. Ada indikasi profit taking karena dalam satu minggu saja sudah naik 23 persen. Tunggu 1.800-2.100 baru masuk. Ada potensi ke 2.100,” kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penutupan IHSG pada 14 Januari 2021

Sebelumnya laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berfluktuasi pada perdagangan saham Kamis, (14/1/2021). Aksi ambil untuk pelaku pasar sehingga menekan laju IHSG meski terbatas.

Pada penutupan perdagangan berdasarkan data RTI, IHSG melemah tipis 0,11 persen  atau 6,89 poin ke posisi 6.428,31. Indeks saham LQ45 merosot 0,05 persen ke posisi 1.002,38. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Sebanyak 301 saham melemah sehingga menekan IHSG. 194 saham menguat dan 144 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 2.009.302 kali dengan volume perdagangan 35,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 28,2 triliun. Investor asing beli saham Rp 395,49 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.077.

Sebagian besar sektor saham sektor saham menguat dan melemah. Sektor saham industri dasar naik 1,6 persen, dan memimpin penguatan, diikuti sektor saham infrastruktur mendaki 0,73 persen dan sektor saham perdagangan mendaki 0,33 persen. Sedangkan sektor saham konstruksi tergelincir 0,96 persen, diikuti sektor saham barang konsumsi turun 0,57 persen dan sektor saham keuangan melemah 0,63 persen.

Saham-saham yang menguat tajam atau top gainers antara lain saham TMPO melonjak 31,72 persen ke posisi Rp 191 per saham, saham TPMA menguat 25 persen ke posisi Rp 625 per saham, dan saham FILM menanjak 25 persen ke posisi Rp 280 per saham.

Sedangkan saham-saham yang catat top loser atau melemah signifikan antara lain saham ATIC merosot 7 persen ke posisi Rp 930 per saham, saham PLAN merosot 7 persen ke posisi Rp 93 per saham, dan saham MTSM tergelincir 7 persen ke posisi Rp 186 per saham.

Bursa saham Asia sebagian besar melemah kecuali indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,93 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki0,07 persen, indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,85 persen dan indeks saham Singapura mendaki 0,74 persen.

Sementara itu, indeks saham Thailand susut 0,32 persen, indeks saham Shanghai melemah 0,91 persen dan indeks saham Taiwan merosot 0,40 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham