Sukses

Zulkifli Hasan Ingin Perundingan Dagang Indonesia dengan Peru Dipercepat

Menteri Perdagangan Republik Indonesia Zulkifli Hasan bertemu dengan Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Pariwisata Peru, Juan Carlos Mathews Salazar untuk membahas kerja sama ekonomi komprehensif Indonesia–Peru CEPA di sela-sela rangkaian Asia Pacific Economic Cooperation Ministers Responsible For Trade (APEC MRT), Detroit, Amerika Serikat (AS).

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan Republik Indonesia Zulkifli Hasan bertemu dengan Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Pariwisata Peru, Juan Carlos Mathews Salazar untuk membahas kerja sama ekonomi komprehensif Indonesia–Peru CEPA di sela-sela rangkaian Asia Pacific Economic Cooperation Ministers Responsible For Trade (APEC MRT), Detroit, Amerika Serikat (AS).

Menurut Zulkifli Hasan, hal tersebut penting guna mengintensifkan perdagangan kedua negara tanpa melibatkan pihak ketiga. Apalagi kerjasama bilateral Indonesia dengan Peru tersebut menjadi yang perdana.

“Indonesia mendorong tim perunding agar dapat segera menyelesaikan terms of referenceperundingan, sehingga perundingan perdagangan antara Indonesia dan Peru dapatsegera dimulai. Kami harap akan terjadi peningkatan hubungan dagang yang signifikan antara Indonesia dan Peru,” kata Mendag Zulkifli Hasan.

Zulkifli Hasan juga menambahkan dengan perjanjian CEPA, pelaku usaha kedua negara pun akan dapat memanfaatkan keuntungan perjanjian untuk semakin mendorong kinerja perdagangan kedua negara.

Sementara itu, Menteri Juan Carlos sangat menyambut baik adanya rencana jalinan hubungan dagang dengan kerangka CEPA tersebut. Ia mengatakan, momentum ini akan menjadi kerja sama perdagangan bilateral pertama dengan Indonesia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sekilas Perdagangan Indonesia-Peru

Pada 2022, total perdagangan Indonesia dan Peru mencapai USD 554 juta. Nilai tersebut terdiri atas ekspor Indonesia ke Peru sebesar USD 443 juta dan impor Indonesia dari Peru USD 112 juta. Indonesia mencatatkan surplus sebesar USD331 juta.

Adapun pada Januari–Maret 2023, total perdagangan Indonesia–Peru tercatat USD 134,8 juta atau meningkat 36,12 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022. Sementara nilai ekspor Indonesia pada Januari–Maret 2023 senilai USD 109,6 juta dengan impornya USD 25,2 juta sehingga Indonesia surplus sebesar USD 84,4 juta.

Komoditas ekspor utama Indonesia ke Peru antara lain kendaraan bermotor, pupuk mineral atau kimia, alas kaki, kertas tisu, serta kertas dan karton. Sementara itu, komoditas impor utama Indonesia dari Peru antara lain biji coklat, pupuk mineral atau kimia, batu bara, buah anggur, dan ekstrak sayuran

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.