Sukses

Perjuangan AIHSP Bersama STC dan SCF Berikan Vaksin Covid-19 Kepada Kelompok Rentan di Sulsel

Dalam setahun, setidaknya 55.963 kelompok rentan di 5 kabupaten di Sulsel berhasil mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Liputan6.com, Makassar - Kemitraan Australia-Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan atau AIHSP melalui Save the Children Indonesia dan Sulawesi Community Foundation (SCF) menjadi bagian penting dalam percepatan vaksin Covid-19 kepada kelompok rentan di Sulawesi Selatan. Tak main-main, setahun lamanya mereka bekerja, puluhan ribu kelompok rentan yang terdiri dari lansia, difabel dan kelompok rentan lainnya berhasil divaksin. 

Berdasarkan data yang diterima Liputan6.com, capaian vaksinasi Covid-19 pada kegiatan yang diselenggarakan di 5 kabupaten yakni Gowa, Maros, Bone, Pinrang dan Enrekang selama 12 bulan itu setidaknya mencapai 55.963 orang, terdiri dari 11.049 lansia, 2.927 difabel, dan 41.987 kelompok rentan.

Untuk mendapatkan hasil yang luar biasa itu, progam ini melibatkan sedikitnya 125 relawan dan AOC, 79 mitra organisasi dan 93 puskesmas sebagai lokasi vaksinasi tersebar di lima Kabupaten wilayah Sulsel. Tercatat 3.000 produk SBCC, 2.400 RCCE (IKAP dan KAK) dengan 17 pelatihan dihadiri 514 peserta

Acting PM Project Vaccine and Trace dari Save the Children, Roby Lay menjelaskan bahwa salah satu kelebihan dalam program Vaccine and Trace ini adalah layanan vaksinasi yang sensitive GEDSI.  Dengan kata lain, semua yang terlibat berusaha menjangkau yang tidak terjangkau, seperti daerah terpencil yang berada di area pegunungan. 

"Kita berusaha menjangkau melalui informasi dalam berbagai bentuk, memperluas dan mendekatkan layanan kepada masyarakat yang kurang terjangkau, menyelenggarakan vaksinasi yang setara untuk semua orang, terutama untuk lansia dan penyandang sisabilitas dan juga membuka akses untuk kelompok yang selama ini menghadapi kendala baik secara administrasi maupun jarak," jelas Roby kepada wartawan di Makassar, Kamis (25/5/2023). 

Roby menambahkan bahwa pihaknya juga mengaktivasi bersama peran anak muda sebagai Agent of Change, melibatkan kader-kader desa yang sangat mengenal dan menjangkau wilayahnya, termasuk bekerjasama dengan puskesmas-puskesmas setempat untuk penyelenggaraan vaksinasi Covid-19 yang ramah lansia, disabilitas dan kelompok rentan lain.

"Itu semua adalah upaya-upaya kita untuk berkontribusi terhadap ketahanan kesehatan masyarakat yang semakin kuat," imbuhnya. 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Libatkan Kelompok Rentan

Sementara itu, Manager Program Vaksin dan Sekretaris SCF, Muliadi Makmur mengatakan bahwa dalam perjalanannya, para kelompok rentan yang berada di wilayah terpencil sangat antusias mengikuti program vaksinasi Covid-19. Hal itu terbukti dari membludaknya peserta vaksin yang diselenggarakan di beberapa titik di 5 kabupaten. 

Menurut Muliadi, pendekatan yang dilakukan menjadi salah satu alasan para kelompok rentan yang berada di wilayah terpencil itu antusias mengikuti program vaksin. Menurut dia pendekatan yang dilakukan jauh berbeda dengan yang dilakukan di wilayah perkotaan. 

"Secara rinci melalui pendekatan presuasif ke tokoh-tokoh kunci seperti kepala desa, kepala adat dan kampung. Sehingga ini menjadi pembelajaran yang baik. Sebab, selama ini berita negatif yang tersampaikan, padahal ada manfaatnya tidak tersampaikan secara detail di masyarakat," tutur Muliadi.

Di tempat yang sama, Ketua PerDIK Sulsel Nur Syarif Ramadhan menuturkan bahwa kelompok disabilitas dalam kegiatan tersebut juga membawa angin segar untuk para penyandang disabilitas di sejumlah daerah. Tak hanya jadi peserta, para penyandang disabilitas di beberapa wilayah bahkan dilibatkan sebagai panitia dalam kegiatan vaksinasi Covid-19 tersebut. 

"Kami diundang untuk memeberikan perspektif disabilitas dalam berbagai kegiatan. Tentang bagaimana berkomunikasi dengan disabilitas, bagaimana kebutuhan disabilitas dan lain sebagainya. Kami juga mendampingi tim vaksinator untuk menjangakau teman-teman disabilitas," jelasnya. 

Menurut Syarif, kegiatan ini membawa banyak hal-hal baru yang positif bagi kelompok penyandang disabilitas yang berada di desa. Menurut dia, selama ini kelompok disabilitas yang selalu mendapat perhatian adalah kelompok disabilitas yang berada di kota. 

"Dengan adanya program ini membawa perspektif baru dan secara tidak langsung membantu program kerja organisasi disabilitas untuk memberikan edukasi sampai ke desa-desa sehingga teman-teman penyandang disabilitas yang ada di desa juga bisa memperoleh akses dan kemudahan yang sama," jelasnya. 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini