Sukses

Heboh Rencana Kenaikan Listrik dan LPG 3Kg, Ini Kata DPR dan Jawaban Pertamina

Sekarang rakyat masih dalam kesusahan akibat ekonominya remuk dihantam pandemi dua tahun lamanya.

Liputan6.com, Bali - Anggota Komisi VI DPR RI Ananta Wahana minta pemerintah untuk menunda kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), listrik dan Liquefied Petroleum Gas atau LPG 3 Kg.

Alasannya, menurut Ananta, sekarang rakyat masih dalam kesusahan akibat ekonominya remuk dihantam pandemi dua tahun lamanya.

"Saya minta tunda dulu lah kenaikan itu (BBM, listrik, dan Gas 3Kg). Biarkan rakyat kita untuk memulai bangkit ekonominya," ujar Ananta dalam sesi pendalaman saat Reses Komisi VI DPR RI di Pullman Legian Bali bersama BUMN PT Pertamina, PGN, PLN, PT Avisiasi Pariwisata Indonesia dan PT Angkasa Pura 1, Patra Jasa Cluster Pariwisata, Senin (18/4/2022).

Ananta menyebut, jika pemerintah memaksakan menaikan BBM (Pertalite dan Solar), maka dikhawatirkan akan berdampak serius terhadap daya beli masyarakat. Kemudian pertumbuhan sektor usaha kecil (UMKM) akan terhambat, bahkan hancur. Hingga berujung akan melambatnya pemulihan ekonomi secara nasional.

"Saya kira ini harus menjadi perhatian betul pemerintah. Kenaikan sektor komoditas strategis seperti energi, jelas akan memperpanjang keterpurukan ekonomi rakyat yang dampaknya terhadap ekonomi secara nasional," katanya.

Wakil rakyat di Senayan asal Dapil Banten III Tangerang Raya itu juga menyampaikan hasil survey di beberapa pasar di wilayah Dapilnya. Bahwa, rakyat masih membutuhkan kepastian pasokan berbagai komoditas pangan dengan harga yang murah.

"Urusan gonjang-ganjing harga pangan kan belum juga usai. Lah kalau sektor energi naik, ini akan semakin menyulitkan masyarakat karena dampaknya bisa kemana-mana," ucapnya.

Kemudian, di wilayah Tangerang Raya juga sempat terjadi kelangkaan solar. Ananta meminta agar Pertamina bisa menjaga dan memastikan kelangkaan itu tidak sampai terjadi.

"Kemarin kita juga menemukan, biasanya Pertamina ngirim 24 ton Pertalite. Dengan adanya pertamax naik, itu Pertalite yang dikirim hanya 8 ton. Kan ini juga bikin terjadi kelangkaan, dan jangan kurangi pasokan," imbuhnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pertamina Akan Mempelajari Lagi

Menanggapi hal itu, Direktur Utama PT. Pertamina Power Indonesia Dannif Danusapotro berjanji akan segera mengecek tentang kelangkaan solar di lapangan.

"Pertamina akan berupaya agar tidak terjadi kelangkaan. Apalagi menjelang lebaran," katanya.

Mengenai usulan untuk tidak menaikkan, Dannif menyatakan akan dipelajari oleh Pertamina.

"Terkait ini, Pertamina akan pelajari lagi. Tapi kita berupaya pastikan tidak terjadi kelangkaan BBM jelang lebaran ini," ungkapnya.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memberikan sinyal bahwa harga BBM (Pertalite dan Solar), Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kg, dan tarif listrik akan naik dalam waktu dekat.

Dalam rapat kerja bersama Komisi VII DPR RI pada Rabu (13/4/2022), Arifin menyampaikan, hal tersebut dilakukan sebagai upaya jangka menengah dan dan panjang guna menghadapi harga minyak dunia yang kini berada di atas US$100 per barrel.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.