Sukses

Waspada, 8 Bencana Mengancam Warga Sigi

Penyusunan kontingensi bencana banjir jadi salah satu prioritas di antara 8 bencana alam yang teridentifikasi berpotensi terjadi di Sigi.

Liputan6.com, Sigi - Jalan menuju daerah dengan ketahanan terhadap bencana sedang dirintis berbagai pihak di Kabupaten Sigi. Penyusunan kontingensi bencana banjir jadi salah satu prioritas di antara 8 bencana alam yang teridentifikasi berpotensi terjadi di Sigi.

Kepala Bidang Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Sigi, Sri Idawati, mengungkapkan belum adanya dokumen penanganan bencana yang menjadi pedoman bersama antarlembaga maupun instansi membuat penanganan bencana di daerah itu selama ini belum bisa maksimal dilakukan. Terutama untuk memastikan standar pelayanan maksimal bagi warga terdampak bencana.

"Salah satunya kami berkaca pada penanganan bencana gempa tahun 2018 lalu. Saat itu, bahkan titik kumpul kami tidak tahu. Koordinasi antarpihak terkait jadi yang utama dalam penyusunan dokumen ini," kata Sri Idawati, Senin (1/3/2021).

Sri mengatakan, di antara daerah lain di Sulawesi Tengah, Sigi tergolong daerah dengan tingkat risiko bencana yang tinggi. Bahkan, dia menyebut terdapat delapan bencana yang berpotensi mengancam daerah itu, yakni banjir, banjir bandang, gempa bumi, cuaca ekstrem, kekeringan, tanah longsor, kebakaran lahan dan hutan, serta likuefaksi.

Dokumen kontingensi banjir sendiri, kata Sri, menjadi prioritas utama yang sedang disusun lantaran bencana tersebut kerap terjadi. Kerawanan itu juga ditunjang dengan kontur daerah yang terdiri dari pegunungan dan sungai-sungai yang juga berdekatan dengan permukiman.

Simak video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kolaborasi Pemda dan ADRA

Dokumen kontingensi kebencanaan itu nantinya akan melengkapi RPJMD Sigi yang berbasis mitigasi bencana dan diharapkan meningkatkan ketangguhan deerah dalam menghadapi bencana.

"Sebelum adanya dokumen itu berdasarkan penilaian BNPB, Sigi hanya mendapat nilai satu untuk tingkat ketangguhan pemda," Sri mengungkapkan.

Upaya membangun ketangguhan menghadapi bencana juga diperankan lembaga kemanusiaan yang intens bekerja di daerah itu sejak pascagempa tahun 2018. Selain memfasilitasi penyusunan dokumen kontingensi, konsorsium NGO juga membangun ketangguhan di tingkat desa yang ada di 11 kecamatan di Sigi.

"Kami memfasilitasi penguatan institusi pemerintah untuk penguatan penanganan bencana di level kabupaten dan provinsi. Ini juga respon dari bencana tahun 2018 lalu," kata Koordinator Regency Locally Led Disaster Preparedness and Protection (LLDPP), Ayang Susatya.

Dokumen yang telah rampung disusun nantinya juga akan disimulasikan di desa-desa agar pengurangan risiko bencana dilakukan langsung oleh warga.

Proses penyusunan dokumen kontingensi yang difasilitasi oleh lembaga kemanusiaan ADRA tersebut sendiri hingga akhir Februari 2021 telah masuk ke tahap lokalatih tim penyusun. Targetnya, dalam 4 bulan dokumen rampung dikerjakan sebelum diuji publik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.