Sukses

Teka-teki Kematian Mendadak Ribuan Ekor Ikan di Keramba Jaring Apung Danau Toba

Ribuan ekor ikan yang berada di Keramba Jaring Apung (KJA) perairan Danau Toba, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara (Sumut), mati mendadak. Dugaan sementara kematian ikan-ikan tersebut akibat faktor cuaca.

Liputan6.com, Samosir Ribuan ekor ikan yang berada di Keramba Jaring Apung (KJA) perairan Danau Toba, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara (Sumut), mati mendadak. Dugaan sementara kematian ikan-ikan tersebut akibat faktor cuaca.

Kepala Dinas (Kadis) Pertanian dan Perikanan Kabupaten Samosir, Vicktor Sitinjak mengatakan, diperkirakan jumlah ikan-ikan yang mati di 38 KJA Danau Toba tersebut jumlahnya ribuan ekor dan beratnya mencapai 109 ton.

"Data sementara ada 109 ton ikan yang mati," kata Vicktor, Sabtu (24/10/2020).

Disebutkan, lokasi kematian ribuan ekor ikan itu kebanyakan di KJA yang berada di Desa Si Ogung-ogung, Kecamatan Pangururan. Ikan-ikan itu mulai bermatian pada Kamis, 23 Oktober 2020.

"Dugaan sementara karena faktor cuaca," ujarnya.

Salah satu faktor penyebab kematian diperkirakan kondisi air yang ada di KJA dangkal, dan pada saat itu terjadi angin kencang. Hal ini mengakibatkan air berputar ke bawah, dan naik kotoran yang di bawah KJA.

"Nah, kondisi ini menyebabkan ikan yang dikerambah jadi tidak bisa bernafas, karena oksigenya kurang," Vicktor menerangkan.

 

Saksikan juga video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bukan Pertama Kali

Diungkapkan Vicktor peristiwa matinya ribuan ekor ikan di KJA Danau Toba seperti ini bukan pertama kali terjadi. Hal serupa juga pernah terjadi tahun lalu (2019), tepatnya di perbatasan Kabupaten Dairi dengan Samosir.

"Bukan tercemar penyakit atau lainnya. Karena memang airnya berputar, naik sendiri ke atas, sehingga ikan tidak bisa bernafas," ungkapnya.

Disarankan Vicktor, supaya peristiwa serupa tidak terulang, KJA yang lokasinya rendah dipindahkan ke lokasi yang lebih dalam. Dengan begitu, kalau air berputar di bawah tidak sampai ke atas.

"Jadinya (berputar) di bawah saja," Vicktor menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.