Sukses

Buntut Meninggalnya Anggota DPRD Jateng karena Positif Covid-19

Rapid test Covid-19 merupakan langkah antisipasi sejak dini. Jika diketahui positif maka bisa dilakukan pencegahan dengan karantina

Liputan6.com, Semarang - Setelah meninggalnya Syamsul Bahri, anggota DPRD Jateng, Fraksi Golkar karena positif covid-19, dewan meminta penyemprotan dan sterilisasi. Tidak saja di lantai 3 yakni ruang Komisi E dan Lantai 5 tempat Fraksi Golkar tempat Syamsul Bahri, bertugas, tetapi juga seluruh gedung Berlian.

"Minggu telah dilakukan penyemprotan dan sterilisasi di lantai 3 tempat ruang Komisi E. Tapi kita minta tidak saja satu kantai, tapi penyemprotan di semua bagian gedung," kata Bambang Kustiyanto, Ketua DPRD Jateng, Senin (13/7/2020).

Karena permintaan sterilisasi di semua bagian gedung, maka penyemprotan dan sterilisasi dilakukan secara menyeluruh. "Sudah, sudah disemprot di semua bagian gedung pada Mingu (12/7)," tambah Bambang Krebo, panggilan politikus PDI Perjuangan ini.

Tidak hanya sterilisasi, anggota dewan juga bakal menjalani rapid test. Tahap awal, rapid test covid-19 dilakukan hanya pada orang tertentu yang dari hasil penelusuran telah bersinggungan langsung dengan almarhum. "Ada sekitar 51 orang yang di-rapid test. Ada semua. Sebagian ada yang di tes di lantai bawah. Jika ada yang reaktif langsung di swab," katanya.

Tes hanya dilakukan terhadap orang-orang tertentu lantaran kegiatan komisi sedang dilakukan di luar gedung yakni di Dapil. "Tidak ada kegiatan internal dewan. Selain lantai 3 tempat ruangan komisi E, saat ini ruang Fraksi Golkar ditutup," dia menambahkan.

Menurut Sriyanto Saputro, anggota Fraksi Gerindra, rapid test ini guna memastikan kondisi kesehatan. "Dilakukan rapid test siap. Rapid test merupakan langkah antisipasi sejak dini. Jika diketahui positif maka bisa dilakukan pencegahan dengan karantina," dia mengatakan. 

Sriyanto yang berada di daerah pemilihan (dapil) di Wonogiri, mengaku jika diminta untuk rapid test dirinya siap.

"Dewan itu ketemu sesama dewan, ketemu konstituen bahkan ke Dapil dan bertemu dengan warga. Kendati semua melalui protokol kesehatan tentu risiko ada. Jadi jika pasca ada rekan yang meninggal karena covid-19 akan dilakukan rapid kita siap. Dan tidak takut karena itu langkah antisipasi," dia menandaskan.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.