Sukses

Menikmati Sensasi Manis Alami Kue Legendaris 'Gulo Kelapo'

Perlu menunggu momen seperti pesta pernikahan dan lebaran untuk menikmati sensasi manis alami dari kue Gulo Kelapo ini.

Liputan6.com, Jambi - Desa Muarajambi adalah desa yang paling dekat dengan kompleks Percandian Muarajambi, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi. Dengan segudang peninggalan tapak tuanya itu, desa ini juga meninggalkan ragam kuliner yang hingga kini masih mengakar dan disajikan di tengah masyarakat.

Pesta pernikahan dan lebaran menjadi momen yang paling ditunggu oleh masyarakat desa untuk menikmati sajian kue khas. Kue yang ada pas momen tertentu itu adalah kue kering Gulo Kelapo.

Rasanya yang manis alami dari gula aren dengan perpaduan cita rasa durian dan tepung beras menjadikan kue ini paling enak dinikmati dengan minuman air putih pandan atau teh tawar hingga kopi pahit. Kue Gulo Kelapo ini sudah melegenda dan menjadi tradisi yang harus disajikan saat momen tertentu.

Akhir pekan lalu Liputan6.com bertandang di kediaman Nyai Fatimah (65) yang kebetulan tetangganya sedang berhajat menggelar pesta pernikahan. Nyai Fatimah lantas menyuguhkan kue khas ini. Dia bilang kue ini disajikan supaya tetangga bisa ikut merasakan menikmati kue pesta pernikahan.

"Orang sini (Desa Muarajambi) kalau ada orang penganten belum lengkap kalau belum ada kue Gulo Kelapo ini," kata Nyai Fatimah.

Kue yang disajikan itu berwarna cokelat tua, pada bagian atasnya berwarna putih karena dilumuri tepung beras. Kue yang disajikan bentuknya cukup unik, kue ini dipotong-potong tidak beraturan seperti sempal.

"Biasanya seminggu sebelum acara nikah, tuan rumah sudah buat kue ini, dibuat jauh-jauh hari karena kue ini tidak mudah cepat basi, bisa sampai sebulan," kata dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bahan Alami

Kue ini memiliki rasa manis yang alami. Semua bahan yang digunakan dalam pembuatan kue ini menggunakan bahan alami, seperti gula merah atau gula aren, parutan kelapa, tepung beras dan daging durian.

Tepung untuk pembuatan kue ini juga berasal dari beras. Yang pertama untuk mengjadikan tepung, beras terlebih dulu digongseng dan ditumbuk hingga halus menjadi tepung.

Gula merah terlebih dulu dimasak menggunakan air, dan setelah mengental kemudian masukan parutan kelapa bersama dengan tepung beras dan daging buah durian. Aduk hingga rata seperti hal mengaduk dodol.

Setelah masak, adonan kue Gulo Kelapo selanjutnya dituangkan ke dalam wadah nampan. Bagian atasnya dilumuri dengan tepung beras supaya tidak lengket saat dipotong.

"Tepung yang pertama tadi harus disisakan untuk ditaburi diatas kue supaya enggak lengket," ujar Nyai Fatimah.

Sekilas cara pembuatanya seperti cara membuat dodol. Sekilas pula kue Gulo Kelapo ini mirip dengan dodol. Hanya saja kue ini lebih kering dan manisnya tidak terlalu legit.

Kue Gulo Kelapa di Desa Muarajambi, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, sudah ada turun-temurun dan sudah ada sejak seratusan tahun silam.

Bagi yang penasaran dengan kue Gulo Kelapo ini, Anda bisa datang ke Desa Muarajambi. Saat ada momen pesta pernikahan atau lebaran, Anda akan mudah menjumpai kue khas ini.

"Kalau ada orang nikah dan lebaran, Nyai enggak pernag ketinggalan, pasti selalu buat kue ini," kata Nyai Fatimah.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.