Sukses

Marak Sewa Apartemen via Aplikasi, Hotel di Bandung Sepi Pengunjung

Tidak hanya itu, jumlah wisatawan ke Bandung pun mengalami penurunan karena sejumlah faktor, salah satunya perpindahan beberapa rute maskapai ke Bandara Kertajati Majalengka.

Liputan6.com, Bandung - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat menyebutkan ada beberapa faktor yang menyebabkan penurunan jumlah wisatawan ke Kota Bandung tahun 2019. Salah satunya adalah berpindahnya rute maskapai penerbangan dari Bandar Udara Husein Sastranagara Bandung ke Kertajati Majalengka.

Ketua PHRI Jawa Barat Herman Muchtar bilang, ditambah dengan naiknya harga tiket pesawat dan akses transportasi dari Jakarta ke Bandung yang sempat terhambat oleh berbagai pembangunan infrastruktur pemerintah. Berdasarkan data hunian dan pemesanan kamar hotel, Herman menyebutkan dalam kurun waktu setahun terakhir mengalami penurunan.

"Jadi ya memang ada penurunan kalau tahun 2015, okupansi hotel bisa 70 persen, sekarang mah justru kurang dari 52,5 persen rata-rata. Sudah satu tahun lebih lah sejak tahun kemarin sudah menurun. Tetapi kalau kita bicarakan ke pihak hotelnya sendiri, makin banyak (jumlah) hotelnya ya," kata Herman melalui telepon, Bandung, Senin, 18 November 2019.

Herman melanjutkan jika dihitung dari tahun 2018 sampai ke tahun 2019, dapat diklaim jumlah wisatawan yang menginap di hotel Kota Bandung menurun rata-rata di angka 15 persen. Belum lagi adanya sistem digital online pemesanan hotel seperti virtual hotel operator (VHO) yang menawarkan jasa hunian apartemen dan tempat kos.

Hotel di Kota Bandung yang terkena dampak penurunan jumlah wisatawan menginap, yaitu hotel kelas bintang tiga ke bawah. Harga penginapan yang ditawarkan oleh sistem digital online tersebut dianggap murah dari hotel kelas bintang tiga karena belum dikenakan pajak.

"Jadi ini berdampaknya juga terhadap PAD pun turun. Jadi tolong diingat ini persoalannya bukan wisman wisnus, yang keduanya saya bicara dengan okupansi hotel. Itu sangat terkait, dua-duanya sangat terkait itu," ujar Herman.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Bandung meminta agar rute penerbangan yang kini dialihkan ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) untuk dikembalikan ke Bandara Husein Sastranegara. Hal itu karena jumlah wisatawan ke Bandung merosot tajam.

Hal itu disebabkan adanya pengalihan 13 rute penerbangan dari dan menuju Bandara Husein dialihkan ke BIJB berdampak terhadap kunjungan wisata ke Kota Bandung. Sehingga terdapat penurunan kunjungan wisatawan mancanegara maupun domestik ke Kota Bandung melalui Bandara Husein Sastranegara sebanyak 150 ribu orang.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.