Sukses

Heboh Video Pelecehan Seksual di Jember Fashion Carnival

Perhelatan Jember Fashion Carnival memang telah usai. Namun, perbincangannya masih menggema di masyarakat, termasuk di media sosial.

Liputan6.com, Jember - Perhelatan Jember Fashion Carnival 2019 memang telah usai. Namun perbincangannya masih menggema di masyarakat, termasuk di media sosial. Usai tudingan maksiat oleh kelompok ormas FPI, kini muncul video berisi pelecehan seksual terhadap perempuan yang sedang menonton pesta karnaval fashion tersebut. Video itu pun viral dan jadi bahan perbincangan banyak orang. 

Dalam video viral pelecehan seksual itu terlihat seorang pria ikut berdesakan. Anehnya si pria tidak mengambil gambar alias tidak menonton perhelatan tersebut, namun malah fokus dengan penonton wanita yang ada di depannya, untuk melakukan pelecehan seksual.

Rio, seorang warga Kaliwates kepada Liputan6.com, Selasa (6/8/2019) mengatakan, video itu direkam pengunjung lain menggunakan kamera ponsel. Hasil rekaman video tersebut kemudian disebar ke banyak grup media sosial. Video berdurasi sekitar 30 detik itu pun langsung viral.

"Situasi itu dimanfaatkan pria tidak dikenal, berpura-pura melihat hp sambil memegangi alat untuk membuat ereksi. Saat ereksi kemudian ditempelkan ke bokong wanita tersebut," tutur Rio.

Warga yang geram dengan aksi pelaku menuntut pihak kepolisian untuk mengusut tuntas dugaan aksi pelecehan seksual di acara bertaraf internasional tersebut.

Kasat Reskrim polres Jember, AKP Yadwavina Jumbo Qontason saat dikonfirmasi Liputan6.com membenarkan adanya video pelecehan seksual di perhelatan Jember Fashion Carnival itu.  

"Namun hingga Selasa siang, kami belum menerima laporan kasus tersebut. kami baru tahu, malah dari Instagram," ujarnya.

Meski demikian Polres Jember, masih terus menyelidiki kasus tersebut. "Saya berharap, perekam video bisa menjadi saksi untuk mengungkap peristiwa itu," katanya menambahkan. 

Sebelumnya, perhelatan internasional Jember Fashion Carvival 2019 4 Agustus 2019 sempat mendapat penolakan dari ormas Front Pembela Islam (FPI) Jawa Timur. Mereka menolak dan menganggap kegotan tersebut melanggar norma-norma kesusilaan dan agama.

Penolakan tersebut dikemukakan Ketua FPI Jatim Habib Haidar Alhamid usai mendapat masukan dari berbagai pihak. Penampilan seksi artis Cinta Laura dan banyak model lainnya di JFC 2019 dianggapnya vulgar.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.