Sukses

Nikmatnya Minum Teh Beras Merah di Terasering Jatiluwih

Jika teh pada umumnya terbuat dari pucuk daun, di Jatiluwih teh dibuat menggunakan beras merah. Bagaimana rasanya?

Liputan6.com, Denpasar Sebagai destinasi wisata dunia, Bali nyaris memiliki segalanya. Alamnya yang indah mulai dari pantai, sawah berundak-undak (terasering), gunung, hingga budaya dan adat istiadat yang adiluhung.

Tak heran Bali selalu jadi pilihan destinasi favorit bagi wisatawan yang ingin mengisi liburan mereka. Salah satu destinasi favorit yang telah menyandang status warisan budaya dunia dari UNESCO adalah obyek wisata Jatiluwih.

Hamparan sawah hijau berundak-undak ini berada di Desa Jatiluwih, Kabupaten Tabanan. Dari Denpasar, kira-kira membutuhkan waktu sekitar 45 menit hingga satu jam lamanya untuk mencapai lokasi.

Lantaran luasnya sawah yang dimiliki, berbagai macam destinasi wisata dapat kita temui di Jatiluwih. Salah satunya yang paling hits di kalangan wisatawan mancanegara adalah matekap atau membajak sawah.

Di sisi lain, Kabupaten Tabanan sendiri merupakan lumbung beras, oleh karena penghasil beras paling terbesar di Pulau Bali. Jatiluwih salah satu desa penyumbangnya. Uniknya, Jatiluwih terkenal dengan beras merah.

Bahkan, warga di sini memanfaatkan beras merah untuk diolah menjadi minuman yang amat khas yakni teh beras merah. Sudah barang tentu teh beras merah menjadi menu favorit bagi sejumlah wisatawan jika sedang berkunjung ke Jatiluwih.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Inovasi Teh Beras Merah

Desa Jatiluwih memang dikenal sebagai salah satu penghasil utama beras merah. Sebagai kawasan produsen utama beras merah, masyarakat di sini banyak yang berinovasi dengan membuat teh yang berasal dari beras merah yang sekarang ini sudah menjadi minuman khas desa ini.

Hampir sebagian besar warung-warung yang ada di desa wisata Jatiluwih ini menyajikan hidangan minuman olahan dari beras merah ini. Wisatawan yang berkunjung ke Jatiluwih bisa menikmati pemandangan dan kesejukan udara sambil menikmati sajian teh khas beras merahnya.

 

3 dari 3 halaman

Mudah Dibuat

Manager Operasional Jatiluwih, I Nengah Sutirtayasa menjelaskan, teh beras merah merupakan minuman khas dari Desa Jatiluwih. Proses pembuatannya mudah. Pertama-tama, sangrai beras merah beberapa lama hingga tercium aroma harum. “Setelah itu bisa langsung disajikan. Silakan masukan beras ke dalam beras, beri air panas, lalu campurkan gula bagi yang menyukainya,” kata dia kepada Liputan6.com, Kamis (25/7/2019).

Ia berkisah, awal mula terciptanya teh beras merah dari hal tak terduga. Warga mencoba memanfaatkan beras merah yang hancur. Ya, beras merah yang hancur tak laku untuk dijual. Warga kemudian mencoba memanfaatkan beras merah ini untuk minuman, dalam hal ini teh.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.