Sukses

Jurus Baznas Garut Optimalkan Zakat Deposito Perbankan

Pendapatan zakat ASN/PNS Garut terus menunjukan peningkatan dalam tiga tahun terakhir.

Liputan6.com, Garut - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Garut, Jawa Barat terus bergeliat. Tahun ini selain mengoptimalkan pendapatan zakat mal Aparatur Sipil Negara (ASN) hingga Rp 15 miliar, mereka tengah menyiapkan potensi zakat lainnya tahun depan.

“Tadi kita mendapatkan informasi potensi deposito yang disampaikan pak bupati, kita akan garap itu tahun depan,” ujar Ketua Baznas Garut Aas Kosasih, selepas pembukaan acara Pra Bebyar Kebangkitan Zakat dan Rakorda Baznas Provinsi Jawa Barat di Aula Islamic Center, Selasa (16/7/2019)

Menurutnya potensi zakat masyarakat Garut cukup besar sekali, namun hal itu belum tergarap dengan optimal. “Tahun ini kita optimalkan zakat ASN dulu, baru tahun depan kita garap zakat fitral dan lainnya,” kata dia.

Aas mengakui, dalam tiga tahun terakhir, perkembangan zakat ASN kabupaten Garut naik cukup signifikan. Dari semula Rp 3,7 miliar pada 2017 lalu, kemudian naik menjadi Rp 5,8 miliar pada 2018.

“Tahun ini kita targetkan Rp 15 miliar, dan tahun depan kita targetkan di angka Rp 30 miliar” kata dia.

Sementara itu Bupati Garut Rudy Gunawan menyatakan, potensi zakat warga Garut dari sektor simpanan deposito cukup besar sekali. “Saat ini tabungan orang Garut di bank itu ada sekitar Rp 5 triliun,” ujar dia.

Hasil penelusurannya di beberapa bank nasional di kabupaten Garut, angka tabungan masyarakat kota dodol cukup besar, rinciannya di Bank Mandiri sekitar Rp 800 miliar, Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebesar Rp 1 triliun lebih, Bank Negara Indonesia (BNI) Rp 500 miliar dan bank lainnya yang jumlah mencapai ratusan miliat.

“Di BPR saja deposito orang Garut mencapai Rp 80 miliar,” kata dia.

Dengan perkiraan jumlah itu, potensi zakat yang bisa diambil baznas dari tabungan deposito nasabah warga bisa mencapai ratusan miliar. “Minimal yang milik muslimnya Rp 3 miliar saja, kali 2,5 persen zakat mall, kan besar sekali anhkanya,” kata dia.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sosialisasi Lewat Musik

Aas mengakui, upaya optimalisasi zakat dari masyarakat bukan perkara mudah. Lembaganya berharap dengana danya pentas seni marawis ‘Pra Gebyar Zakat’, mampu menarik simpati masyarakat. “Dengan marawis harapannnya bisa menjadi media sosialisasi,” kata dia.

Menurut Aas, pembuatan lagu bertemakan zakat, diharapkan mampu menjadi pematik keinginan warga untuk mengeluarkan kewajiban zakat.

“Tahun 1990 saat itu lagi booming lagu Jilbab Putih, dampaknya banyak masyarakat yang mengenakan jilbab, pun dengan lagu zakat ini,” ujarnya.

Dengan semangat dan dukungan penuh pemerintah, baik daerah ataupun wilayah provinsi Jawa Barat, Lembaganya ujar Aas, berharap adaya penciptaan lagu religi bernada zakat, mampu menaikan pendapatan zakat secara signifikan.

“Makanya perlombaan marawis ini lagu wajibnya mesti zakat,” kata dia.

Bupati Rudy mengapreasi kinerja Baznas Garut dalam tiga tahun terakhir. Menurutnya, capaian baznas terus menunjukan perbaikan dengan diraihnya predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari pemerintah.

“Kami juga berterima kasih kepada PNS atau ASN yang telah memakmurkan zakat di Garut,” ujar dia.

Dengan besarnya potensi zakat saat ini, diharapkan mampu memberikan solusi yang tepat bagi peningkatan kesejahteraan umat. “Makanya saya sangat mengepresiasi gerakan gerbayar zakat karena lokasinya di Garut,” kata dia.

Aas menambahkan, selain menggelar kegiatan perlombaan kesenian, dalam kesempatan itu Baznas Garut membagikan santunan hingga Rp 135 juta yang diberikan bagi 272 penerima manfaat yang berasal dari 42 kecamatan di Garut.

3 dari 3 halaman

Manfaat Zakat

Seiring meningkatnya potensi zakat yang masuk, lembaganya mengakui besarnya manfaat potensi zakat bagi masyarakat kota intan. “Banyak hal, tidak hanya untuk pendidikan tetapi yang lainnya,” kata dia.

Ada beberapa program unggulan yang digulirkan baznas Garut, yakni Pertama, program Garut Cerdas yang difokuskan untuk membantu biaya pendidikan pelajar mulai SD hingga SMA /SMK atau sederajat. “Angkanya tiap tahun terus bertambah,” ujarnya.

Kedua, Garut Sehat yang diperuntukan untuk memperbaiki sarana dan fasilitas kesehatan warga. “Untuk program ini kami telah bekerjasama dengan Dinas Kesehatan,” ujarnya.

Ketiga, program Garut Taqwa yang diperuntukan bagi perbaikan sarana dan prasarana tempat beribadah milik masyarakat. “Kita banyak membangun masjid dan madrasah,” ujarnya.

Keempat, program Garut Peduli, yang diperuntukan untuk memperbaiki atau melakukan bedah rumah bangunan tidak layak huni (rutilahu) milik masyarakat.”Kami juga berikan bantuan untuk bencana alam, bencana kebakaran dan sebagainya,” kata dia.

Terakhir, program Garut Makmur, yakni penyertaan modal untuk memberantas kemiskinan dan meningkatan taraf kesejahteraan masyarakat. “Kami menggulirkan permodalan baik untuk perorangan maupun kelompok yang diberikan secara bertahap,” ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini