Sukses

Mangkir Pemeriksaan Korupsi Kapal Latih, Adik Eks Gubernur Sulsel ke Singapura

Polrestabes jadwalkan pemeriksaan terhadap Irman Yasin Limpo, adik kandung Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo dalam kasus dugaan korupsi pengadaan kapal latih untuk SMK di lingkup Sulsel.

Liputan6.com, Makassar - Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Irman Yasin Limpo tidak memenuhi panggilan pemeriksaan kasus dugaan korupsi pengadaan kapal latih untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di lingkup Provinsi Sulsel, Senin (17/6/2019).

Kepala Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polrestabes Makassar, Iptu Supriadi mengatakan, adik kandung mantan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo itu tak memenuhi panggilan karena terbang ke Singapura menjenguk kakak kandungnya, Ichsan Yasin Limpo yang sedang menjalani perawatan medis.

"Ia (Irman Yasin Limpo) belum hadir. Ia minta pemeriksaannya dijadwal ulang karena lagi ke Singapura besuk kakaknya," ucap Supriadi via pesan singkat.

Selain, Irman Yasin Limpo, penyidik juga menjadwalkan pemeriksaan di hari yang sama terhadap Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam proyek pengadaan kapal latih untuk SMK lingkup Provinsi Sulsel, Rusmin.

"Kalau Rusmin itu mangkir. Dia terhitung sudah tiga kali tak penuhi panggilan yang telah kami layangkan secara patut," terang Supriadi.

Pemanggilan pemeriksaan untuk keduanya penting untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan pengadaan kapal latih untuk SMK lingkup Sulsel yang telah berlangsung tersebut.

"Sehingga kita akan agendakan ulang pemanggilannya. Kita harap saksi-saksi yang dipanggil kedepannya segera memenuhi panggilan agar proses penyidikan dapat berlangsung maksimal," jelas Supriadi.

Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Indratmoko mengatakan, saat ini status penanganan kasus dugaan korupsi pengadaan kapal latih untuk SMK di lingkup Sulsel resmi telah ditingkatkan statusnya ke tahap penyidikan.

Hal tersebut, kata dia, bukan serta merta. Melainkan telah melalui beberapa proses hingga dinyatakan layak untuk ditingkatkan ke tahap selanjutnya.

"Kita naikkan status ke tahap penyidikan karena dirasa cukup bukti untuk ditingkatkan dan ada pidananya," tutur Indratmoko.

Adapun saksi-saksi yang telah diambil keterangannya pada tahap penyelidikan mencapai belasan orang dan pada tahap penyidikan total 5 orang saksi. Diantaranya ada panitia lelang dan tim teknis.

Sementara pihak yang berperan sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) sekaligus Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam proyek tersebut hingga saat ini belum menghadiri pemanggilan dan rencana akan dijadwalkan ulang.

"Saat ini tim penyidik juga sedang menunggu hasil dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) di Jakarta untuk menghitung potensi kerugian negara kasus kapal latih SMK ini," kata Indratmoko.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kronologi Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Kapal Latih SMK

Tim Penyidik Tipikor Polrestabes Makassar sempat memasang garis polisi terhadap 8 unit kapal latih milik Disdik Sulsel yang sedang berada di Pelabuhan Perikanan Nusantara Untia, di Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar.

Kapal latih yang disegel tersebut sebelumnya dikabarkan sudah siap pakai dan diperuntukkan bagi SMK kemaritiman di Sulsel.

Adapun fungsinya, kapal latih tersebut untuk laboratorium maritim pada beberapa sekolah, diantaranya SMK 3 Jeneponto, SMK 2 Bantaeng, SMK 9 Makassar, SMK 3 Bulukumba, dan sejumlah sekolah lainnya di Sulsel.

Pengadaan kapal latih diketahui menggunakan anggaran jenis Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2018 sebesar Rp 32 miliar.

Dimana dalam kontraknya, kapal tersebut menggunakan spesifikasi yang mumpuni diantaranya ruang kemudi beserta fish finder, GPS, radar, kompas, hingga kamar nakhoda. Tak hanya itu, kapal yang dimaksud juga dikabarkan memiliki fasilitas berupa ruangan tidur siswa berkapasitas 10 orang.

Tak sampai disitu, fasilitas lainnya dari kapal tersebut yakni pada lambungnya. Dimana telah disiapkan cold storage berkapasitas 15 ton ikan dan memiliki tiga mesin. Mesin utama berkekuatan 6 selinder yang membuatnya mampu melaju dengan kecepatan 2 knot.

Kemudian kapal tersebut juga telah disiapkan tiga jenis alat tangkap ikan untuk melatih keterampilan siswa, seperti pukat cincin, long line dan gillnet. Begitu pun untuk keamanannya, kapal latih tersebut telah disiapkan 25 pelampung dan tabung keselamatan yang dapat digunakan pada saat mengalami kejadian darurat.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.