Sukses

Begadang Seharian Hitung Surat Suara, Anggota KPPS Pemilu 2019 Keguguran

Sri Wahyuni bersama sejumlah rekan anggota KPPS lain begadang hingga subuh di TPS. Mereka menyelesaikan proses rekapan suara sampai harus menginap di TPS.

Liputan6.com, Konawe - Bertugas menjadi anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara atau KPPS pada Pemilu 2019 menyisakan sejumlah cerita duka. Salah seorang petugas KPPS asal Konawe, mengalami keguguran kandungan karena kelelahan bertugas. Dia dilarikan ke rumah sakit, Kamis, 18 April 2019.

Namanya Sri Wahyuni (30), seorang anggota KPPS 3 yang direkrut KPU Kabupaten Konawe untuk bertugas di TPS 1 Desa Lalonggotongi, Kecamatan Pondidaha, Kabupaten Konawe. Ibu 2 anak ini, selain bekerja sebagai guru, dia juga bertugas sebagai anggota KPPS sejak seminggu sebelum Pemilu 2019, Rabu (17/4/2019).

Sejak bekerja sebagai anggota KPPS Pemilu 2019, Sri Wahyuni tak mengira pekerjaan sambilannya itu akan berpengaruh pada kesehatannya. Bahkan, untuk mengejar honor sejumlah Rp 500 ribu, dia rela melalui jalanan yang agak rusak dari desanya menuju lokasi TPS.

"Mungkin karena jalan rusak juga dan pastinya karena kecapekan," ujar suaminya, Muhammad Agus (32), Sabtu (20/4/2019).

Puncaknya terjadi pada saat hari Pemilu 2019 hingga keesokan harinya, Kamis (18/4/2019). Sri Wahyuni bersama sejumlah rekannya begadang hingga subuh di TPS. Mereka menyelesaikan proses rekapan suara sampai harus menginap di TPS.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Ada Waktu Istirahat

Sri Wahyuni mengaku tak bisa pulang ke rumah sebelum tugas selesai. Sebab, mulai dari ketua hingga anggota KPPS, bahkan makan dan salat di lokasi TPS.

"Pas habis begadang itu, keesokan paginya saya langsung keluar darah, saya awalnya belum tahu," ujarnya.

Dia melanjutkan, dirinya langsung dilarikan ke rumah sakit oleh suaminya. Saat dicek dokter, ternyata Sri Wahyuni mengalami keguguran.

"Setelah dicek, usia kandungan saya sekitar 1 bulan. Dokter langsung melakukan operasi kuret rahim untuk membersihkan sisa-sisa darah," ujarnya.

Dokter Adi, salah seorang dokter kandungan yang merawat Sri Wahyuni mengatakan, pasien harus mendapatkan perawatan hingga pulih. Minggu (21/4/2019) pasien baru bisa pulang dari rumah sakit.

"Kita sudah lakukan operasi. Mudah-mudahan hasilnya baik, tinggal beristirahat saja," ujar dokter kepada pihak keluarga.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.