Sukses

Gema Toleransi dalam Pekan Suci Semana Santa di Larantuka

Sejarah mencatat, kedua pemeluk agama tersebut telah ada dan hidup berdampingan sejak dahulu kala di Kabupaten terujung pulau Flores.

Liputan6.com, Kupang - Sikap hidup toleransi umat beragama Katolik - Muslim di Kota Larantuka Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT) seolah jadi segara kehidupan yang luas.

Sejarah mencatat, kedua pemeluk agama tersebut telah ada dan hidup berdampingan sejak dahulu kala di Kabupaten terujung pulau Flores.

Selain Muslim, Larantuka dengan mayoritas umat Katolik, juga dikenal dengan sebutan Kota Reinha namun di dalamnya hidup lima agama besar yakni, Kristen Protestan, Hindu serta Budha.

Larantuka dahulu merupakan kota kerajaan katolik bekas jajahan Potugis. Kota ini memiliki ritual keagamaan sebelum memasuki perayaan Paskah yang dikenal dengan Semana Santa.

Semana Santa digelar pada Jumad Agung dengan prosesi atau mengarak patung Bunda Maria kelilingi Kota Larantuka. Semana Santa kini terkenal di berbagai belahan dunia sehingga menjadikannya ikon andalan wisata religius yang menarik perhatian peziarah baik domestik maupun manca negara.

Tak heran, panitia Semana Santa sering kewalahan mengakomodir tempat hunian bagi para peziarah.

Menyikapi situasi tersebut, sebagian umat Muslim setempat tepatnya di Kelurahan Ekasapta Kecamatan Larantuka rela berbagi hunian gratis bagi peziarah Semana Santa. Selain merelakan rumah mereka ditempati, warga juga menyiapkan konsumsi bagi para tamu.

"Kita berbuka diri. Selain menyiapkan tempat menginap juga kita siapkan konsumsi," ujar Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Flores Timur Ahmad Bethan, Jumat 19 April 2019.

Menurut Ahmad, kebiasaan ini sudah berlangsung beberapa tahun silam. Baik tamu seputar NTT maupun yang datang dari beberapa kota besar di pulau Jawa.

Untuk memastikan kerelaan memberikan tumpangan gratis, pihaknya terlebih dahulu membangun komunikasi secara intens bersama umat muslim setempat.

"Peningkatan peziarah terus terjadi dari tahun ke tahun sehingga sebagian umat muslim menyediakan rumahnya bagi peziarah secara sukarela," katanya.

Ia mengatakan, tidak saja menyiapkan rumah warga secara gratis, Remaja Masjid (Remas) Kota Larantuka juga turut dilibatkan dalam pengamanan prosesi Semana Santa.

"Remas bergabung dengan panitia keamanan gereja," katanya.

* Ikuti Hitung Cepat atau Quick Count Hasil Pilpres 2019 dan Pemilu 2019 di sini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ritual Tikam Turo

Salah satu rangkaian pekan suci atau Semana Santa bagi umat katolik di Kota Larantuka jelang Semana Santa yaitu tradisi Tikam Turo.

Tradisi Tikam Turo ini dilakukan dalam bentuk pemasangan ribuan lilin di areal yang akan di lalui prosesi Jumat Agung.

Tikam turo  sebagai langkah awal dalam sepekan Semana Santa, menuju pada Prosesi Jumat Agung.

Turo ini juga melambangkan lilin sebagai terang dalam sepanjang perjalanan menghantar Tuan Ma serta melantunkan kidung-kidung Rohani sebagai  wujud   doa untuk kehidupan hari esok.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.