Sukses

Jasad Bocah Diterkam Buaya Masih Utuh

Bocah lima tahun, Al Arefi, yang diterkam buaya ketika bermain pasir di pinggir Sungai Indragiri, Desa Morong, Kecamatan Sungai Lala, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, akhirnya ditemukan.

Liputan6.com, Pekanbaru- Bocah lima tahun, Al Arefi, yang diterkam buaya ketika bermain pasir di pinggir Sungai Indragiri, Desa Morong, Kecamatan Sungai Lala, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, akhirnya ditemukan. Jenazahnya ditemukan dalam kondisi utuh tapi sudah meninggal dunia dengan sejumlah luka di beberapa bagian tubuhnya.

Menurut Kepala Sub Humas Polres Inhu Ajun Inspektur Dua Misran, jenazah bocah diterkam buaya ini ditemukan hanyut di Desa Pasir Ringgit, Kecamatan Lirik. Penemuan berlangsung setelah petugas gabungan mencari korban sejak Sabtu petang, 13 April 2019.

"Korban ditemukan pada Minggu petang, 14 April 2019," kata Misran dihubungi dari Pekanbaru, Senin siang (15/4/2019).

Misran menjelaskan, korban pertama kali ditemukan warga bernama Khairul. Saat itu, pemuda berumur 20 tahun itu baru pulang menambang pasir dan berniat membongkar muatannya di pinggir sungai.

Ketika sampannya melintas di pinggir SDN 002 Pasir Ringgit, Khairul melihat jasad mengambang di sungai. Dia lalu memberi tahu warga lain dan bersama-sama mengevakuasi dari sungai.

"Usai itu masyarakat melapor ke polisi dan Basarnas yang dari Sabtu sore mencari jenazah diterkam buaya ini," sebut Misran.

Dari hasil identifikasi petugas di Polsek Lirik, jenazah ini cocok dengan anak yang dilaporkan telah diterkam buaya di Desa Morong, Kecamatan Sungai Lala. Selanjutnya jenazah dibawa ke desa tersebut untuk diserahkan ke keluarganya.

"Keluarga langsung menyelenggarakan jenazah ini dan dikubur pada hari itu juga," ucap Misran.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hanyut 30 Kilometer

Kepala Humas Basarnas Pekanbaru Kukuh Widodo menyebut korban ditemukan pukul 15.45 WIB. Di bagian perut, dada, lengan hingga kaki ada luka diduga karena gigitan buaya.

"Setelah ditemukan, korban dibawa melalui jalur darat ke rumahnya di Desa Morong," kata Kukuh.

Kukuh menyebutkan, penemuan jenazah korban dengan lokasi serangan buaya berjarak 30 kilometer lebih. Penyisiran dilakukan hingga malam Sabtu, lalu dilanjutkan Minggu pagi hingga petang.

Atas kejadian ini, Kukuh menghimbau masyarakat sekitaran sungai membatasi aktivitas. Pasalnya buaya itu kerap muncul di sungai selama pencarian dilakukan, dan diduga masih ada buaya lainnya.

Sekedar informasi, korban diajak bermain pasir di pinggir sungai oleh keluarganya pada Sabtu pukul 09.00 WIB. Saat bermain itu, buaya di sungai sudah mengintai hingga mendapat kesempatan ketika korban terpeleset dan jatuh ke sungai.

Dengan cepat buaya menerkamnya dan membawa korban ke tengah sungai. Selama pencarian, beberapa kali buaya muncul ke permukaan sambil menggigit korban.

Beberapa jam setelah pencarian, buaya kembali muncul di tengah sungai tapi korban sudah tak lagi di moncongnya. Korban akhirnya ditemukan keesokan harinya dengan kondisi utuh tapi sudah tak bernyawa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.