Sukses

Ada Rampok Kantong Plastik di Bandara Ngurah Rai, Turis Jadi Senang

Ini adalah program AP I untuk memerangi sampah plastik

Liputan6.com, Denpasar - Belasan orang berbaju hitam berjalan bergerombol mengelilingi Terminal Kedatangan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. Matanya liar memperhatikan sekeliling. Begitu melihat sasaran, mereka langsung mendekati dan seketika memindahkan barang bawaan turis yang baru saja tiba di Pulau Bali.

Jangan kaget, ini adalah aksi Petugas Angkasa Pura I bersama aktivis WWF-Indonesia yang bergerak menukar kantong plastik yang dibawa oleh turis dengan tas dari berbahan kain. Aksi simpatik dalam kerangka memerangi sampah plastik ini diberi nama ‘rampok kantong plastik’.

Ya, beberapa turis yang kedatapan membawa kantong plastik sebagai wadah barang bawaannya didekati oleh mereka. Kemudian, mereka meminta sang turis menukar kantong plastik tersebut dengan tas yang terbuat dari bahan.

Mereka pun memberi penjelasan jika Pemerintah Indonesia dan Provinsi Bali tengah berkomitmen untuk memerangi sampah plastik. Sang turis dengan senang hati menukarkan kantong plastik yang mereka bawa dan menggantinya dengan tas yang terbuat dari bahan tersebut.

Direktur Utama PT Angkasa Pura I, Faik Fahmi menjelaskan, aksi ini merupakan bagian dari upaya institusinya untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat betapa pentingnya menjaga lingkungan.

“Akhirnya kami rumuskan satu program yang di dalamnya memuat sosialisasi bahaya sampah plastik dan kami langsung menawarkan kepada mereka untuk mengganti kantong plastik yang mereka bawa dengan wadah ramah lingkungan yang kami sediakan yaitu tas dari bahan kain,” kata Fahmi di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Senin (18/3/2019).

Istilah rampok digunakan sebagai unsur ‘fun’ agar masyarakat penasaran dengan aksi ini sehingga mau mendapatkan sosialisasi tentang sampah plastik. Angkasa Pura I, Fahmi melanjutkan, berkomitmen untuk memerangi sampah plastik dengan cara menekan penggunaan bahan plastik di lingkup 13 bandara yang dikelolanya, utamanya mereka yang menjadi tenant Angkasa Pura I.

“Kami berkomitmen akan hal itu, termasuk di areal bagasi, kami menggantinya dengan bahan plastik yang mudah terurai. Kami hanya ingin terus memastikan komitmen yang canangkan bisa berjalan dengan baik, terarah dan jangan sampai kita salah fokus,” tuturnya.

“Ada 95 juta pengguna jasa di 13 bandara yang kami kelola. Saya kira ini kalau kita manfaatkan dengan baik, di mana diisi dengan kampanye dan sosialisasi hal-hal yang berbau lingkungan, ini tepat sekali,” tambah Fahmi.

Pantauan di lokasi, sejumlah turis yang kedapatan membawa kantong plastik justru malah senang ketika diberikan tas berbahan kain sebagai penggantinya. "Dengan senang hati saya tukar plastik dengan tas ini. Saya dukung gerakan ini demi masa depan bumi kita," kata Anne, turis asal Inggris.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.