Sukses

Saat Polisi Kirim Ambulans untuk Membantu Pasien Diabetes

Penderita diabetes itu enggan dioperasi dengan alasan takut kehilangan sebagian anggota tubuhnya.

Liputan6.com, Palangka Raya - Ini mungkin kisah lucu, tetapi sekaligus miris karena menyangkut ganasnya penyakit diabetes melitus kronis yang menyerang kesehatan manusia.

Ceritanya, ketika itu ada seorang perwira polisi yang mengetahui ternyata ada keluarganya yang berada di kampung diketahui menderita penyakit diabetes melitus akut. Kaki saudaranya itu harus segera diamputasi demi menyelamatkan jiwanya.

Namun sayangnya, penderita diabetes itu enggan dioperasi dengan alasan takut kehilangan sebagian anggota tubuhnya.

Pengalaman pribadi ini diungkapkan Komisaris Besar Benone Jesaja Louhenapessy, Inspektur Pengawasan Daerah (Irwasda) Polda Kalteng saat didaulat untuk membuka Seminar Deteksi Dini Penurunan Ketajaman Penglihatan Akibat Diabetes Mellitus, di Palangka Raya.

Pada seminar yang diadakan Klinik Mata Tambun Bungai, Palangka Raya, Jumat, 1 Maret 2019 tersebut, dia menceritakan pengalamannya itu. Setelah mendapat kabar bahwa ada salah seorang keluarganya yang tinggal di Ambon menderita penyakit diabetes melitus dan disarankan supaya segera operasi tapi yang bersangkutan tak mau, Banone kemudian meminta foto-foto tentang kondisi keluarganya itu.

Berdasarkan foto-foto yang dikirim dari kampung, polisi yang mengaku orang Pejambon (peranakan Jawa dan Ambon) itu kemudian berdiskusi dengan beberapa orang adiknya yang juga berprofesi sebagai dokter ahli mengenai kondisi sang keluarga di tanah Ambon.

"Kesimpulan mereka juga sama, memang harus diamputasi karena akan membahayakan jiwanya," kata perwira yang gemar membaca buku Sejarawan Anshar Gonggong itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kirim Ambulans Polisi

Namun, karena tak ada yang mampu untuk membujuknya, akhirnya ia pun turun tangan. Ternyata sang keluarga tetap bergeming, penderita diabetes melitus itu juga tetap menolak diamputasi.

Karena jalan sudah buntu, kata Benone, ia pun kemudian mengeluarkan jurus andalan untuk memaksa agar sang keluarga agar mau dibawa ke rumah sakit untuk dioperasi.

"Saya sampai kirim ambulans polisi untuk dia, seperti tersangka yang mau ditangkap. Ambulans polisi ini untuk mengantar dan mengajak ke rumah sakit karena kondisinya sudah kronis. Eh, setelah tahu itu akal-akalan saya, ia ternyata tetap tak mau," ujarnya terbahak.

Akhirnya, dua bulan kemudian ia mendapati kabar bahwa keluarganya itu telah meninggal dunia tanpa mendapatkan penanganan lebih lanjut.

"Saya share cerita ini dengan harapan kita semua menyadari betapa bahayanya penyakit diabetes melitus itu. Selain itu, bila tak segera ditangani dengan baik, diabetes melitus berisiko kematian," pungkas perwira tiga melati kuning di pundak ini.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.