Sukses

Akhir Pertualangan Atan Bintang, Harimau yang Main ke Pasar dan Terjebak di Ruko

Bius akhirnya bekerja dan pada Sabtu 17 November 2018 dini hari sekitar pukul 01.48 WIB, petugas meruntuhkan sebagian lantai ruko untuk masuk ke bawah.

Liputan6.com, Pekanbaru - Dua bulan mencari mangsa di pemukiman di dua desa di Kecamatan Pulau Burung, Kabupaten Indragiri Hilir, Atan Bintang akhirnya tertangkap dan tengah dalam perjalanan ke Dharmasraya, Sumatera Barat.

Atan merupakan Harimau Sumatera yang sejak 17 September 2018 membuat masyarakat ketakutan karena menerkam ternak hingga akhirnya masuk ke kolong rumah toko (ruko) di kecamatan tersebut.

Dalam bahasa Melayu, Atan merupakan sebutan untuk anak laki-laki, sesuai dengan jenis kelaminnya. Umurnya diperkirakan oleh BBKSDA Riau tiga tahun dan punya berat 80 kilogram.

Menurut Kepala BBKSDA Riau Suharyono, dipilihnya Dharmasraya karena lokasinya cukup dengan Provinsi Riau. Lokasi itu juga merupakan pusat rehabilitasi Harimau Sumatera milik Yayasan Arsari Djojohadikusumo.

"Di sana Atan akan diobservasi, lokasi ini juga tempat Bonita, Harimau Sumatera yang juga dievakuasi karena masuk ke pemukiman," sebut Suharyono, Sabtu (17/11/2018).

Sementara Kapolsek Pulau Burung Iptu Junaidi menceritakan, Atan mulai menampakkan belangnya ketika menerkam beberapa ternak milik warga, Suib Ishak. Jejaknya juga ditemukan di dua lokasi, yaitu Desa Pulau Burung dan Desa Teluk Nibung, kecamatan tersebut.

Setelah melakukan observasi, pada 28 September 2018, BBKSDA Riau dibantu personel Polsek dan prajurit TNI memasang kamera pengintai di lokasi penemuan jejak. Dua hari kamera dipasang, Atan tidak kelihatan dan sempat menghilang sebulan.

Pada 25 Oktober 2018, warga Desa Teluk Nibung kembali heboh karena adanya ternak milik Sirajudin. Ternak memang selamat tapi mengalami luka di bagian kaki dan perutnya. BBKSDA dan Polsek Pulau Burung akhirnya membuat perangkap berbentuk kandang.

Perangkap dipasang pada 30 Oktober 2018. Beberapa perangkap yang dipasang lengkap dengan umpan kambing tak dilirik oleh satwa belang ini. Petugas BBKSDA akhirnya memutuskan kembali ke Pekanbaru setelah Atan Bintang menghilang lagi.

"Akhirnya pada 10 November 2018, kami dari Polsek bersama Kiai Lukman sebagai pengasuh mengadakan doa bersama agar terhindar dari marabahaya yang tidak diinginkan," sebut Junaidi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Drama Evakuasi

Dua hari usai doa bersama, tepatnya pada 12 November 2018, warga bernama Irham mengalami malam mencekam karena kandang ayamnya didatangi Atan Bintang. Harimau itu memanjat kandang lalu memangsa ternak di dalamnya.

Rumah Irham berada di belakang ruko di pasar tersebut. Hanya saja dua hari berselang, Atan lagi-lagi menghilang dari warga yang mencarinya. Tepat 14 November 2018 pukul 10.00 WIB, pemilik ruko bernama Johari dan karyawannya Yogi melihat harimau berada di sela-sela bangunan.

"Kamis, 15 November 2018, Polsek dan BBKSDA tiba di lokasi dan menentukan langkah-langkah evakuasi serta sosialisasi kepada masyarakat supaya menjauh," sebut Junaidi.

Pembiusan pertama dilakukan. Tembakan tepat kena di badan hanya saja harimau kian jauh masuk ke lorong ruko hingga akhirnya petugas kesulitan menangkap meski sudah berada di bawah pengaruh bius.

Selanjutnya, Kepala BBKSDA Riau Suharyono meminta anggota di lokasi melobangi lantai ruko. Selain memberi makanan agar harimau bertahan hidup, lobang juga dibuat untuk memudahkan penembakan.

Menurut Suharyono, penembakan bius kedua dilakukan pada Jumat tengah malam. Bius akhirnya bekerja dan pada Sabtu 17 November 2018 dini hari sekitar pukul 01.48 WIB, petugas meruntuhkan sebagian lantai ruko untuk masuk ke bawah.

"Akhirnya berhasil dievakuasi, lalu dimasukkan ke kandang. Saat ini masih dalam perjalanan ke Dharmasraya," ucap Suharyono.

Suharyono mengucapkan terima kasih atas kerjasama dari seluruh pihak, terutama pemerintah daerah setempat khususnya BPBD, jajaran TNI, Polri dan Yayasan Arsari.

"Kepada masyarakat kami juga berterimakasih karena menciptakan suasana kondusif selama evakuasi berlangsung," imbuh Suharyono.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.