Sukses

Sensasi Wisata Malam di Kebun Binatang Purbalingga

Di Purbalingga, Jawa Tengah ada sebuah taman satwa yang boleh dikunjungi pada malam hari atau menjadi wisata malam

Liputan6.com, Purbalingga - Lazimnya kebun binatang atau taman satwa dibuka pada siang. Tetapi, di Purbalingga, Jawa Tengah ada sebuah taman satwa yang boleh dikunjungi pada malam hari atau menjadi wisata malam.

Mungkin yang terbayang pertama kali adalah seramnya. Bagaimana jika ada sorot sepasang mata macan kumbang, atau geliat ular berbisa yang melingkar-lingkar.

Barangkali, pengunjung juga bakal bertemu dengan beruang yang mendengkur, atau landak yang berlarian di kandangnya. Tetapi, bayangan serba seram itu kontan luruh jika Anda berkunjung ke Purnama, alias Purbasari nuansa malam.

Sebenarnya, taman satwa ini adalah bagian dari objek wisata Purbasari Pancuran Mas, sebuah objek wisata pendidikan yang memadukan keindahan alam, keunikan beragam satwa, berjenis-jenis ikan dan wahana permainan edukatif.

Satwa yang menjadi koleksi pun tak seram-seram. Yang menjadi ikon pendidikan di sini adalah berjenis-jenis burung dan beragam ikan tawar.

Dahulu, saat Arapaima (Arapaima Gigas) belum sepopuler sekarang, Purbasari telah memilikinya dan sempat menjadi ikon objek wisata objek wisata yang kini juga membuka wisata malam ini.

Direktur Utama Purbasari Pancuran Mas, Junjung yakin program Purnama yang diluncurkan April 2018 ini bisa memberi kesan beda bagi wisatawan. Wisatawan juga bisa menyaksikan polah tingkah satwa di malam hari.

Beberapa paket wisata yang ditawarkan di antaranya, Merak Package (Burung Merak) dan Arapaima Package (ikan arapaima).

Wisatawan juga bakal dimanjakan dengan suguhan welcome drink and snack, Aquarium Exotic, Nusantara and Toyoshuka Planet Aquarium, Atraksi pakan ikan, hingga Istana Burung.

Kemudian, Outdoor Teater Alam, Konservasi Rusa, Diorama Satwa, dan terakhir para wisatawan akan diajak keliling kampung. Selain itu mereka juga mendapatkan makan malam dalam suasana outdoor, dan penampilan musik tradisional.

"Kita namakan ‘Mubeng Kampoeng’," ujar dia, menjelaskan paket wisata malam di Purbasari Pancuran Mas.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Klawing

Keberhasilan Purbasari Pancuran Mas lewat program Purbasari nuansa malam atau Purnama memantik objek wisata lain untuk mengembangkan wisata sejenis. Salah satunya adalah Sungai Klawing yang diakui memang memikat.

Ribuan orang telah berkunjung ke berbagai objek wisata yang berada di bantaran sungainya. Pemkab Purbalingga melalui manajemen PD (Perusahaan Daerah) Owabong dan Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata (Dinporapar) menyiapkan destinasi wisata Pinggir Sungai Klawing malam hari.

Destinasi ini bakal menjadikan pinggir sungai Klawing sebagai daya Tarik wisata baru di tengah kota. Destinasi wisata ini nantinya untuk menghidupkan suasana wisata malam di Purbalingga.

"Selama ini, daya Tarik yang sudah ada sebagian besar hanya buka pada siang hari. Baru taman Wisata Purbasari Pancuranmas sudah mulai membuka wisata malam dengan wahana Purnama (Purbasari Nuansa Malam)," kata Direktur PD Owabong, Hartono.

Wisata pinggir sungai Klawing nantinya akan menjual daya pikat berupa panorama pinggir sungai, lighting atau lampu warna-warni di pinggir sungai saat sore dan malam hari, Coffe shop pinggir sungai, serta kuliner asli Purbalingga.

Selain itu, disdiakan pula fasilitas olah raga baik darat maupun sungai, panggung konser pinggir sungai, Song of Klawing, Jogging track, pusat jajan sore hari dan taman kota pinggir sungai.

"Destinasi serupa juga banyak dikembangkan di kota besar seperti di jembatan Ampera Palembang, di Kalimantan di sekitar Sungai Musi dan beberapa kota lain," dia mengungkapkan.

Di tahap awal, untuk mengenalkan wisata pinggir Sungai Klawing, dalam waktu dekat akan dikenalkan wisata ‘Purbalingga Sonten’. Daya pikat ini untuk menjual suasana sore dan malam di tepi sungai Klawing.

PD Owabong saat ini juga tengah menggandeng pihak mitra untuk membuat pusat oleh-oleh Purbalingga. Lokasi yang dipilih yakni Bale Apoeng, Gedung ini lokasinya strategis di jalur wisata tidak jauh dari Owabong. Fasilitas parkirnya juga luas.

"Kami akan bermitra dengan pemilik Bale Apoeng, paling singkat 10 tahun," dia menerangkan.

Dalam kerjasama ini, Owabong akan membantu di pengelolaan dan pemasaran. Sedangkan pihak Bale Apoeng akan menyediakan Gedung dan fasilitas yang ada serta membiayai untuk pengadaan rak-rak pajangan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.