Sukses

Melihat Aksi Muda-Mudi Heboh Menari di Kampung Jokowi

Sejumlah anak muda sedang melakukan aksi flashmob Indonesia Menari di caf free day Solo. Aksi tersebut sebagai bentuk epedulian untuk pelestarian tari tradisional

Liputan6.com, Solo - Puluhan anak muda milenial unjuk kebolehan dalam menari di Car Free Day (CFD), Solo, Minggu 21 Oktober 2018. Aksi menari dengan mengajak para pengunjung CFD ikut menari itu merupakan bagian dari kegiatan untuk menyambut Indonesia Menari 2018 yang akan digelar pada 11 November 2018.

Rencananya even tahunan Indonesia Menari itu menampilkan sebanyak 4.500 peserta yang akan menari secara serentak.

Puluhan muda-mudi tampak memadati CFD di kawasan Ngarsopuro, Solo. Para penari itu tampil energik dengan korefografer yang memadukan tarian tradisional dan modern.

Untuk iringan musiknya juga menggabungkan beberapa lagu daerah, seperti Soleram dari Riau, Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan Selatan, Cublak-Cublak Suweng dari Jawa Tengah, dan Yamko Rambe Yamko dari Papua.

Gerakan tarian yang ditunjukkan para penari itu menarik perhatian masyarakat yang sedang mengisi kegiatan olahraga di CFD. Tak pelak, mereka pun menyempatkan untuk berhenti dari aktivitas olahraga untuk menonton aksi flashmob menari.

Kegiatan menari itu dilakukan sebanyak dua sesi. Setelah sempat rehat sejenak, para penari pun kembali beraksi untuk menari. Pada sesi kedua ini, para penari dari Ekosdance Company itu mengajak pengunjung CFD untuk ikut bergabung dan menari bersama. Alhasil, aksi flashmob Indonesia Menari itu berlangsung dengan seru dan meriah.

Perwakilan dari Bakti Budaya Djarum Foundation, Adi Pardiyanto mengatakan, Baki Budaya Djarum Foundation kembali menggelar Indonesia Menari 2018 setelah pada tahun-tahun sebelumnya sukses menggelar kegiatan serupa. Kegiatan Indonesia Menari itu bertujuan untuk mendekatkan masyarakat Indonesia dengan tarian tradisional yang dikemas secara modern.

"Tujuannya supaya masyarakat tertarik untuk menari bahwa menari itu bisa dilakukan oleh siapa saja, tidak harus penari profersional. Kegiatan ini juga bagian dari ikut melestarikan kesenian tradisional Indonesia tentunya yang dikemas secara modern supaya anak-anak zaman now itu lebih tertarik dan semangat untuk ikut menari," kata dia di sela-sela flashmob Indonesia Menari di CFD Solo, Minggu, 21 Oktober 2018.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kolaborasi Tari Tradisional dan Hiphop

Menurut Adi, pada tahun ini, Indonesia Merai 2018 menggandeng koreogerafer Ufa Sofura. Dalam tariannya itu sang korefografer memadukan gerakan tari tradisional dan mengemasnya secara modern.

Nama Ufa Sofura juga sudah kondang karena yang bersangkutan selain sangat menekui dunia tari, ia juga terpilih menjadi koreografer pada acara resepsi host country pertemuan IMF 2018 dan World Bank di Bali.

"Untuk Indonesia Menari tahun ini koreografinya berbeda. Untuk saat ini basic sang koreografernya itu adalah hiphop jadi terdapat perpaduan korefografi tari tradisional dengan hiphop modern. Dengan kolaborasi itu sehingga tarian yang disajikan sangat enerjik sekali," ungkapnya.

Dia menjelaskan untuk penyelenggaraan Indonesia Menari 2018 dilakukan di empat kota, yakni Solo, Jakarta, Bandung dan Semarang. Untuk Solo pelaksanaan kegiatan Indonesia Menari akan mengambil tempat di The Park Mall, Solo Baru.

"Kalau tahun lalu hanya ada tiga kota, Jakarta, Solo dan Bandung, tetapi untuk tahun ini ada tambahan Semarang," sebutnya.

Untuk mengikuti Indonesia Menari 2018, Adi menuturkan, bisa mendaftar lewat website www.indonesiakaya.com. Tak hanya perseorangan, peserta dari komunutas generasi muda, sanggar tari, komunitas pecinta seni, sekolah, dan universitas juga dibolehkan mendaftar.

"Dalam Indonesia Menari nanti akan dilombakan. Pendaftaran akan dimulai mulai 25 September hingga 4 November 2018. Untuk peserta yang akan ikut bisa melihat tentang tutorial tarian Indonesai Menari 2018 di website kami, maupun di channel Youtube dan Facebook," jelas dia.

Nantinya para peserta yang berasal dari empat kota itu akan menari secara bersama-sama pada tanggal 11 November 2018 sekitar pukul 13.00 WIB.

"Kita targetkan di Solo jumlah penari sebanyak 1.200 orang, di Bandung sekitar 1.200 penari, di Jakarta 1.500 penari dan Semarang 250 penari. Kami targetkan sebanyak 4.500 peserta yang ikut. Nanti para penari dari empat kota itu akan menari secara serentak dan akan live streaming secara serentak di kota-kota tersebut," ucapnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.