Sukses

Kisah 2 Sahabat Keliling Nusantara Serukan Pemulihan Korban Narkoba

Mereka secara aktif mengkampanyekan kesadaran untuk pemulihan melalui gerakan yang dinamakan Movement Of Recovery (MOR).

Liputan6.com, Bandung Nev Doidge (45) dan Johanes Maryono (41), saat ini tengah melakukan perjalanan keliling Nusantara. Kedua mantan pengguna narkoba berbeda negara itu menggunakan kendaraan roda empat untuk mewujudkan mimpinya.

Nev asal Selandia Baru dan Johanes dari Solo ingin menemui mereka yang sedang dalam pemulihan akibat narkoba untuk bersuara dan membantu mereka yang mencari informasi dari masalah terkait kecanduan dan pemulihan.

Mereka secara aktif mengkampanyekan kesadaran untuk pemulihan melalui gerakan yang dinamakan Movement Of Recovery (MOR). Saat berada di Bandung, keduanya bercerita tentang pengalaman perjalanannya.

"Tujuan kami melakukan perjalanan ini untuk memecahkan stigma dan kesalahpahaman yang melekat pada kecanduan dan pemulihan. Serta mendidik masyarakat dan mereka yang mencari bantuan untuk segera melakukan pemulihan," kata Johanes kepada Liputan6.com, Senin (15/10/2018).

Johanes dan Nev melakukan perjalanan keliling Indonesia sejak tiga bulan lalu. Mereka memulai perjalanan dari Bali. Sempat singgah ke beberapa kota di Pulau Jawa, keduanya terus bergerak hingga menjangkau Aceh.

"Kita mendatangi komunitas-komunitas dan tempat pemulihan karena memang tujuannya ingin mengumpulkan suara biar pemulihan itu tidak tabu lagi dan orang orang itu berani minta tolong," kata Johanes.

Indonesia dipilih karena angka orang kecanduan narkoba saat ini mencapai 6 juta. Dari jumlah tersebut, diperkirakan baru sekitar 500-600 ribu yang berrani melakukan pemulihan.

"Dari banyak tempat yang kita kunjungi, fasilitas pemulihan masih sangat terbatas, pengetahuan (masyarakatnya) terbatas tapi mereka tetap semangat untuk membantu teman-teman yang lain untuk pulih," ucapnya.

Johanes mengatakan, pengalaman dirinya berhenti sebagai pengguna narkoba lalu melakukan pemulihan selama 14 tahun adalah bukti bahwa seseorang bisa bangkit dari keterpurukan.

“Saya sudah 14 tahun bersih dari narkoba, kalau Nev sudah 10 tahun dan ditambah 5 tahun pemulihan,” tuturnya.

Nev lalu berujar, pada dasarnya proyek MOR perlu didorong oleh orang Indonesia untuk Indonesia. Namun, dia bersyukur bisa menjadi bagian dari sesuatu di negara dan budaya Indonesia karena meski ia orang luar namun mencintai negeri ini.

“Saya mendanai MOR, sejauh ini dari tabungan saya sendiri sampai MOR menjadi mapan dan dapat mempertahankan dirinya sendiri. Melalui proyek ini, saya dapat menginformasikan layanan dan orang-orang di luar negeri tentang semangat dan keinginan Indonesia untuk pemulihan,” ucapnya.

Dengan berkeliling ke Indonesia, Nev berharap pemulihan mantan pengguna narkoba dapat tumbuh menjadi sesuatu yang baik.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bagikan Pesan Lewat Media Sosial

Dalam perjalanan, Johanes dan Nev kerap menggunakan media sosial sebagai sarana untuk menyampaikan pesan MOR. Mereka membagikan video-video berisi pesan menyemati para mantan pengguna narkoba untuk melakukan pemulihan lewat Facebook, Instagram, YouTube, dan twitter. Selain itu mereka memiliki situs movementofrecovery.org yang terhubung dengan media sosial tersebut.

"Kami mengirimkan video harian kepada penonton melalui media sosial terkait bagaiamana cerita pemulihan. Selain itu, kami menyisipkan video pemandangan yang menakjubkan dan menyenangkan di sepanjang perjalanan kita. Itu sesuai dengan filosofi MOR, bahwa 'Pemulihan Dinikmati dan Dijalani'," ungkapnya.

Salah satu tujuan MOR, kata Johanes, yaitu mendirikan pusat informasi dan studi terkait pemulihan pengguna narkoba. Salah satunya di Yogyakarta yang menurutnya masih kecil lingkaran pemulihannya.

"Kita akan buat basecamp di Bali karena sudah ada tempatnya. Mimpi berikutnya membuat tempat pemulihan di Yogyakarta yang merupakan kota pelajar," tuturnya.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.