Sukses

Duel Maut Petani Garut Berujung Penyesalan

Akibat rebutan sumber air yang mengairi lahan pertanian, dua petani di Garut terlibat duel maut hingga akhirnya satu dari mereka meregang nyawa akibat sabetan golok salah satu pelaku.

Liputan6.com, Garut - Jajaran kepolisian resort Garut, Jawa Barat berhasil meringkus R (80), pelaku pembunuhan sesama petani asal Pasirwangi, Garut kurang dari 24 jam pasca kejadian berlangsung.

Tersangka terlibat duel maut dengan Omas (54) kerabatnya sendiri, hingga akhirnya meregang nyawa, setelah sebelumnya rebutan sumber air yang mengaliri lahan pertanian mereka.

"Tersangka dijerat pasal 338 KUHP, dengan ancaman 15 tahun," ujar Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna, Sabtu 13 Oktober 2018.

Menurut Budi, peristiwa berdarah yang masih bertalian darah antara korban dan pelaku itu, terjadi Kamis (11/10/2018) di Kampung Barukai, Karyamekar, Kecamatan Pasirwangi. Pelaku dan korban sebelumnya sempat beradu mulut. Sampai akhirnya pelaku nekat menghabisi nyawa korban.

"Pelaku marah karena korban menyumbat saluran air yang masuk ke lahan pertanian tersangka," ujar Budi.

Awalnya pelaku sempat mendatangi korban yang tengah berada di kebun sebelahnya, hingga akhirnya terjadi perang mulut yang berujung duel maut antar keduanya.

"Pelaku yang kebetulan membawa senjata tajam menghujami korban hingga terkapar," papar Budi.

Korban yang telah berlumuran darah akibatnya banyaknya luka sabetan di lengan, pundak, kepala, dan perut ditinggalkan dekat saluran air yang mereka perebutkan. Sementara pelaku melarikan diri ke rumahnya yang tidak jauh dari lokasi kejadian.  

Polisi yang telah mendapatkan informasi langsung melakukan pengejaran hingga akhirnya pelaku tertangkap di tempat tinggalnya. Sementara korban meninggal dunia dalam perjalanan saat dibawa ke rumah sakit.

Dalam penjelasannya R (80) mengaku menyesal atas kelakuan keji yang telah menghabisi adik iparnya itu. "Ini kesalahan saya, khilaf," ujarnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.