Sukses

Gubernur Sebut Rel Ganda KA-Bogor-Sukabumi Redam Kritik di Medsos

Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan, berseloroh pembangunan rel ganda KA Bogor-Sukabumi meminimalkan kritikan pedas warganet.

Liputan6.com, Sukabumi - Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, mengapresiasi dimulainya (groundbreaking) pembangunan double track atau jalur ganda kereta api (KA) Bogor-Sukabumi Tahap I, di Perumahan Griya Benda Asri, Kampung Bangkong Reang, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, hari ini.

Realisasi rel ganda diharapkan menjadi solusi kemacetan Sukabumi-Bogor yang sering dikeluhkan masyarakat. Aher mengatakan, pembangunan jalur ganda kereta adalah kabar baik bagi masyarakat Jawa Barat, khususnya Sukabumi dan Bogor.

Ia pun berseloroh, pembangunan rel ganda dapat meminimalkan kritikan pedas warganet di media sosial atau medsos.

"Insyaallah tweet yang sedikit menyakitkan terhadap saya akan segera berhenti," ucap Aher, Jumat (15/12/2017).

Aher mengaku sering mendapatkan kritikan di medsos yang sesekali bernada tidak etis, terkait kemacetan jalur Sukabumi-Bogor.

Kesemrawutan lalu lintas di jalur tersebut, menurut Aher, kerap dibandingkan dengan kemacetan jalur Nagreg di Kabupaten Bandung, ataupun Simpang Jomin di Karawang, Jawa Barat, yang hanya terjadi setiap musim mudik.

"Kata-katanya biasanya, 'Gubernur kan orang Sukabumi. Masa Sukabumi-Bogor enggak diurus'," tutur politikus Partai Keadilan Sejahtera ini.

Sepanjang hampir sepuluh tahun memimpin Jabar, lanjut Aher, kemacetan lalu lintas Sukabumi-Bogor belum terselesaikan. Ia menyebut jalur tersebut paling macet di Indonesia.

"Biar saja saya yang dapat kata-kata kritis, asal jangan presiden dan yang lain-lain," ujar Aher, dalam sambutannya saat peresmian dimulainya pembangunan jalur ganda KA Bogor-Sukabumi Tahap I oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jokowi Resmikan Pembangunan Jalur Ganda KA Sukabumi-Bogor

Adapun Presiden Joko Widodo memimpin seremoni dimulainya (groundbreaking) pembangunan double track atau jalur ganda KA Sukabumi-Bogor di Perumahan Griya Benda Asri, Kampung Bangkong Reang, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (15/12/2017). Proyek tersebut ditarget tuntas pada 2020.

Groundbreaking pembangunan ditandai dengan penekanan tombol sirene oleh Presiden Jokowi didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri PUPR Basuki Hadi Muljono, dan sejumlah pejabat lain termasuk Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan.

"Kami perintahkan agar pembangunan jalur ganda ini segera dimulai, dan hari ini kita mulai pengerjaannya," kata Jokowi dalam sambutannya.

Awalnya, Jokowi meminta proyek tersebut dituntaskan pada 2019. Namun, target ini dinilai berat hingga disepakati harus tuntas pada 2020.

"Oke 2020, tapi harus rampung betul infrastukturnya," tutur Jokowi.

3 dari 3 halaman

Diminta Tak Banyak Gunakan Alat Berat

Tahap pertama pembangunan rel ganda akan dilakukan pada segmen Bogor Paledang-Cicurug sepanjang 26,7 kilometer. Pekerjaan konstruksi pada segmen ini direncanakan selesai pada 2019.

Pengerjaan kontruksi kemudian bakal dilanjutkan pada segmen Cicurug-Sukabumi sepanjang 30,5 kilometer, dengan target selesai pada 2020. Proyek ini dibiayai APBN sekitar Rp 2,45 triliun dengan skema anggaran tahun jamak (multiyears).

Jokowi pun meminta pengerjaan rel ganda kereta lintas Sukabumi-Bogor tidak terlalu banyak menggunakan alat berat.

"Saya perintahkan kepada menteri, agar pengerjaan jalur ganda ini pola padat karya itu digunakan. Jangan memakai alat berat terlalu banyak," kata Jokowi.

Ia menekankan, penerapan pola padat karya merupakan salah satu poin penting yang harus dilaksanakan. Ini bertujuan agar proyek tersebut dapat menyerap banyak tenaga kerja.

"Ini penting, akan saya cek kalau enam bulan atau setahun lagi sudah mulai berjalan, saya lihat di lapangannya seperti apa," kata Presiden Jokowi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.