Sukses

Jalan Rusak, Warga Desa di Kalimantan Ini Harus 'Membelah' Sungai

Para guru dan murid harus bolak-balik ke Sungai Gampa dengan menggunakan perahu.

Liputan6.com, Banjarmasin - Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin, Kalimantan Selatan, berjanji pada warga Desa Sungai Gampa, Kelurahan Sungai Jingah, Kecamatan Banjarmasin Utara, untuk segera memperbaiki jalan setapak sepanjang lima kilometer yang rusak di wilayah tersebut.

Akibatnya, warga desa harus menggunakan perahu yang memakan waktu lebih lama.

"Maaf seharusnya perbaikan jalan itu sudah dikerjakan awal tahun 2016 ini, tetapi karena ada masalah dengan lelang kepada rekanan, maka pembangunan jalan jadi tertunda," kata Kepala Dinas Bina Marga Kota Banjarmasin, Gusti Ridwan Sofyan seperti dikutip dari Antara, Jumat 25 Juni 2016.

Pernyataan tersebut menanggapi tuntutan warga setempat atas janji pemerintah yang akan membangunkan jalan setapak yang rusak parah di kawasan tersebut pada 2016 ini.

Menurut Ridwan sebenarnya soal anggaran sudah tak ada masalah, kecuali lelang tender yang harus diulang kepada rekanan. Dia berharap semuanya akan selesai dan jalan itu segera dibangun.

Hanya saja ia menyebutkan dana yang disediakan hanya cukup untuk jalan dengan lebar dua meter. Yang berarti hanya cukup untuk kendaraan roda dua, tidak bisa dilewati mobil.

Naik Perahu

Berdasarkan keterangan perbaikan jalan tersebut tidak bisa secara permanen diaspal lantaran terkendala peraturan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) sebagai kawasan hijau.

Warga berharap, daerah mereka memperoleh sentuhan pembangunan. Seorang bidan yang bertugas di Puskesmas Sungai Gampa, Diva Nadia mengaku sangat kesulitan melalui jalan rusak itu ketika bertugas.

Karena itu, ucap dia, apabila ada pasiennya yang perlu mendapatkan rujukan ke rumah sakit harus menumpang perahu atau kelotok atau perahu bermotor kecil.

"Dengan naik perahu sangat lama perjalanannya, padahal kalau lewat darat bila jalan ini baik, hanya sekitar 30 menit saja ke rumah sakit," ucap Diva.

Di wilayah ini juga terdapat beberapa sekolah di mana para guru dan murid bolak-balik ke Sungai Gampa dengan menggunakan perahu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.