Sukses

Anak-anak Rimba Jambi Akan Ikuti UN SMP

Anak-anak rimba itu antara lain Bejujung, Besigar, Perbal, Besiar, Merangai, dan Sekola.

Liputan6.com, Jambi - Ujian Nasional (UN) sudah menjadi hal wajar bagi semua anak sekolah. Namun bagi orang Rimba di Jambi, hal itu menjadi prestasi tersendiri. Tercatat ada tujuh anak Rimba di Jambi yang tercatat sebagai calon peserta UN tingkat SMP di Provinsi Jambi pada pertengahan April 2016.

Menurut Koordinator Unit Pendidikan Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi, Sasa, ketujuh anak Rimba tersebut masing-masing adalah Budi, Bejujung, Besigar, Perbal, Besiar, Merangai, dan Sekola. Usia anak Rimba tidak diketahui pasti, tapi empat anak di antaranya rata-rata berumur 17-an tahun.

"Ketujuh anak Rimba ini tinggal di kawasan Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD) Kabupaten Sarolangun," ujar Sasa di Jambi, Selasa (29/3/2016).

Namun dari tujuh anak Rimba tersebut, baru empat anak yang dipastikan ikut UN. Tiga anak Rimba lainnya, yakni Besiar, Merangai, dan Sekola, belum dapat dipastikan ikut bersekolah atau tidak. Ketiganya diketahui berada di dalam hutan dan sudah menikah. "Sehingga sulit keluar dari kawasan hutan," kata Sasa.

Sasa mengatakan anak Rimba yang bakal mengikuti UN tingkat SMP tersebut merupakan warga Rimba di bawah pimpinan Temenggung Grip. Pelaksanaan UN seperti biasa akan digelar di SMP 12 Satu Apat Sarolangun yang berlokasi di Desa Pematang Kabau, Kecamatan Air Hitam.

"Selama pelaksanaan UN, mereka (anak rimba) tinggal di pos Kantor Warsi sementara. Jadi ada yang mengurusnya," ucap Sasa.

Saat pelaksanaan UN, anak Rimba tersebut juga diperlakukan khusus mengingat dari sisi akademis mereka berbeda dengan anak-anak biasa lainnya. Perlakuan khusus tersebut berupa pendampingan saat anak Rimba mengerjakan soal-soal UN dan sudah dikoordinasikan dengan pihak dinas pendidikan atau sekolah.

"Karena tentunya beda dengan siswa biasanya. Anak Rimba tidak menguasai semua mata pelajaran. Seperti soal bahasa, karena tidak semua paham, jadi perlu diterjemahkan dan dijelaskan maksudnya," kata Sasa.

KKI Warsi merupakan organisasi non-pemerintah yang sudah belasan tahun melakukan pendampingan terhadap Orang Rimba Jambi. Dari hasil survei KKI Warsi pada 2010, kawasan TNBD merupakan lokasi paling banyak didiami Orang Rimba.

Tercatat ada sekitar 1.500 jiwa di kawasan ini. Sisanya mendiami kawasan Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT) sekitar 500 jiwa, sementara 1.000 jiwa lebih mendiami sepanjang jalan lintas Sumatera di Jambi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini