Sukses

Cara Mengatasi Mobil Overheat Saat di Perjalanan

Kondisi jalanan yang macet karena masa Lebaran, perlu diwaspadai. Karena potensi mobil mengalami overheat terus mengintai lantaran terlalu lama bermacet-macetan.

Liputan6.com, Jakarta - Kondisi jalanan yang macet karena masa Lebaran, perlu diwaspadai. Karena potensi mobil mengalami overheat terus mengintai lantaran terlalu lama bermacet-macetan. 

Biasanya, permasalahan yang menjadi penyebab mesin mobil overheat adalah sistem pendingin yang bocor, atau bisa juga disebabkan karena kipas pada radiator mati, lantas kadang juga dipengaruhi oleh thermostat yang rusak, sampai penggunaan air radiator yang salah.

Tapi, dalam beberapa kasus overheat biasanya disebabkan lantaran air di dalam tabung radiator tersebut habis. Sehingga, fungsi pendinginan mesin melalui komponen tersebut menjadi tidak bekerja.

Biasanya, ciri-ciri mobil overheat ini ditandai dengan naiknya temperature panas mesin pada indikator cluster yang ada di belakang kemudi. Jika kondisi mesin panas yang berlebihan, maka jarum atau indikator menunjukkan ke huruf H (heat).

Jika dalam penggunaannya mobil mengalami overheat, hal pertama yang harus dilakukan untuk mengecek apakah ada kebocoran atau kerusakan lainnya adalah menghentikan mobil di posisi yang aman.

Setelah kondisi mobil berhenti di tepi jalan dengan aman, maka selanjutnya bukalah kap mesin untuk membuat hawa dari luar masuk ke dalam kompartemen mesin.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cek Kapasitas Air

Selanjutnya, jika kondisi mesin sudah kembali normal, buka tutup radiator untuk mengecek kapasitas airnya.

Jika air kurang, maka tambahkan dengan coolant yang tersedia di dalam mobil. Apabila kondisi darurat, bisa menggunakan air bersih untuk menggantikan coolant yang biasa digunakan.

Namun, setelah itu harus menggunakan kembali coolant yang telah dianjurkan oleh pabrikan masing-masing.

Jika setelah diisi coolant ternyata ada kebocoran di komponen radiator dan tidak bisa diperbaiki sendiri, maka jalan terbaik yang harus ditempuh adalah menelepon mobil towing atau bengkel rekanan untuk mengantisipasi masalah tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini