Sukses

Ledakan Akibatkan Aliran Listrik Putus di Afghanistan Sebelum Liburan Idul Fitri

Ledakan mengakibatkan aliran listrik terputus di Afghanistan.

Liputan6.com, Jakarta - Jutaan orang di 11 provinsi di Afghanistan menghadapi pemadaman listrik pada hari Sabtu setelah dua menara transmisi listrik diledakkan di barat ibukota Kabul, kata pihak berwenang.

Dilansir dari laman Al Jazeera, Minggu (1/5/2022), pemadaman listrik terjadi sebelum hari raya Idul Fitri yang menandai berakhirnya bulan suci Ramadhan.

Dua tiang di provinsi Parwan dibom Jumat malam, memutus aliran listrik ke ibu kota dan provinsi tetangga.

"Musuh ... telah meledakkan dua tiang listrik dengan bom," kata Hekmatullah Maiwandi, juru bicara perusahaan listrik DABS yang dikelola negara, dalam sebuah pernyataan video.

Lima tim dari perusahaan telah dikerahkan untuk melakukan perbaikan, tambahnya.

“Tiang-tiang itu dipasang di atas gunung dan tim kami sedang berusaha memperbaikinya,” kata Maiwandi.

Perbaikan sementara akan dilakukan untuk memulihkan sebagian listrik pada Sabtu malam sebelum restorasi penuh menara dapat diselesaikan dalam dua minggu, tambahnya.

Pada hari Jumat, sebuah ledakan menewaskan sedikitnya 10 jemaah setelah salat Jumat di sebuah masjid Kabul, dengan beberapa melaporkan korban tewas mencapai 50 orang. Ratusan jemaah telah berkumpul untuk salat pada Jumat terakhir Ramadhan dan masjid itu penuh sesak.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ledakan

Dua ledakan dalam beberapa menit satu sama lain pada hari Kamis menewaskan sedikitnya sembilan orang dan melukai 13 orang di kota utara Mazar-i-Sharif.

“Tidak ada yang bahagia selama Idul Fitri ini karena begitu banyak keluarga berduka karena ledakan baru-baru ini. Sekarang, tiang-tiang juga telah diledakkan,” Khatera Fakhri, seorang warga Kabul, mengatakan kepada kantor berita AFP.

“Kalau tidak ada listrik, kami tidak bisa mempersiapkan Idul Fitri. Semuanya begitu sulit.”

Afghanistan sebagian besar bergantung pada listrik yang diimpor dari tetangga utara Uzbekistan dan Tajikistan, membuat jalur listrik lintas negara menjadi target utama bagi pemberontak bersenjata.

Polisi mengatakan dua tersangka telah ditangkap atas serangan terhadap pasokan listrik.

Sejak merebut kekuasaan, Taliban telah menghadapi serangan berulang kali dari ISIS di Provinsi Khorasan, ISKP (ISIS-K).

Kelompok tersebut telah mengklaim bertanggung jawab atas beberapa serangan mematikan yang menargetkan komunitas minoritas Syiah dan Sufi dalam dua minggu terakhir, menewaskan puluhan warga sipil.

Banyak bangunan tempat tinggal dan bisnis di Kabul, sebuah kota berpenduduk sekitar lima juta orang, menyalakan generator pribadi Sabtu untuk memastikan pasokan listrik sebelum perayaan Idul Fitri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.