Sukses

6 Penyebab Sakit Kepala Saat Puasa, Begini Cara Mengobati Tanpa Membatalkannya

Biasanya sakit kepala saat puasa atau fasting headache dapat disebabkan oleh gula darah rendah, peningkatan stres, hingga putus kafein (caffeine withdrawal).

Liputan6.com, Jakarta Penyebab sakit kepala saat puasa dapat terjadi karena beberapa faktor. Sakit kepala saat berpuasa menjadi salah satu keluhan yang kerap dijumpai. Dengan gejala tersebut dapat berdampak pada aktivitas yang menjadi terganggu.

Penyebab sakit kepala saat puasa dapat berbeda-beda pada setiap orang. Hal ini tergantung pada kondisi fisik seseorang serta seberapa parah sakit kepala yang dirasakan. Biasanya sakit kepala saat puasa atau fasting headache dapat disebabkan oleh gula darah rendah, peningkatan stres, dan putus kafein (caffeine withdrawal).

Meski wajar terjadi, sakit kepala yang tidak kunjung hilang justru akan mengganggu ketika menjalani ibadah puasa. Jika masih kuat dan ingin melanjutkan puasa, ada beberapa cara yang bisa dilakukan tanpa harus membatalkan ibadah puasa.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai penyebab sakit kepala saat puasa dan cara mengatasi tanpa harus membatalkannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (19/4/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penyebab Sakit Kepala Saat Puasa

1. Dehidrasi

Bila Anda tak minum cukup banyak air saat buka puasa hingga sahur, Anda berisiko mengalami dehidrasi. Dehidrasi atau kekurangan cairan menyebabkan volume otak menyusut dan tidak mendapatkan asupan oksigen yang cukup. Akibatnya, selaput otak mengirimkan sinyal rasa sakit ke seluruh bagian otak. Gejala dehidrasi selain sakit kepala yaitu lemas, otot kram, sulit berkonsentrasi, urine berwarna pekat atau gelap, serta kulit sangat kering sampai bersisik atau mengelupas.

2. Kurang Tidur

Perubahan pola tidur pada bulan Ramadhan menjadi salah satu faktor penyebab sakit kepala saat puasa. Hal ini karena anda harus bangun lebih pagi untuk melaksanakan makan sahur. Dengan begitu, mungkin anda jadi kurang tidur atau mengalami perubahan jam biologis tubuh. Sebuah penelitian membuktikan jika kurang tidur akan meningkatkan produksi protein jenis tertentu pada otak. Protein ini memicu reaksi saraf yang menjadi penyebab sakit kepala saat puasa.

Tentunya anda akan lebih mudah merasa kelelahan saat puasa, terlebih saat kekurangan minum dan kurang banyak mengonsumsi makanan saat buka puasa dan sahur. Kelelahan dapat disebabkan karena anda terlalu banyak beraktivitas saat puasa atau mungkin juga karena Anda kurang tidur.

3. Hipoglikemia

Hipoglikemia adalah kondisi kesehatan di mana kadar glukosa (gula) darah dalam tubuh Anda menurun drastis. Sakit kepala yang Anda rasakan saat puasa juga bisa disebabkan karena kondisi ini. Glukosa sangat dibutuhkan oleh otak sebagai sumber energi untuk berfungsi seperti biasa. Maka, ketika Anda tidak makan atau minum apapun selama berjam-jam, tubuh yang kekurangan glukosa tak bisa memompa darah ke otak. Hal ini menyebabkan sakit kepala, pusing, mual, dan pikiran jadi linglung. Bila tidak segera ditangani, orang dengan hipoglikemia bisa saja hilang kesadaran (pingsan).

3 dari 4 halaman

Penyebab Sakit Kepala Saat Puasa

4. Kecanduan Kafein

Kecanduan kafein sebelum bulan Ramadhan juga bisa menjadi salah satu penyebab sakit kepala saat puasa. Jika anda tak bisa melewatkan sehari saja tanpa kopi sebelum bulan puasa, sakit kepala saat puasa mungkin disebabkan oleh gejala tiba-tiba anda tidak mengonsumsi kafein.

Jika saat puasa anda tidak minum kopi sebanyak pada hari-hari sebelumnya, atau bahkan berhenti, anda bisa mengalami gejala yang disebut gejala putus kafein. Gejalanya antara lain sakit kepala, lemas, mual, cemas, gelisah, sulit berkonsentrasi. Gejala putus kafein bisa bertahan mulai dari seharian penuh hingga dua bulan. Tergantung pada seberapa sering anda mengonsumsi minuman berkafein sebelumnya.  

5. Turunnya Tekanan Darah

Penyebab sakit kepala saat puasa juga bisa dipengaruhi oleh faktor turunnya tekanan darah. Saat tekanan darah turun, anda jadi limbung atau tidak seimbang. Puasa memang bisa menurunkan tekanan darah. Saat tekanan darah rendah, anda bisa merasa pusing karena jantung tidak cukup memompa darah ke otak. Tekanan darah yang turun tiba-tiba dapat membuat jantung tidak mampu mengantarkan darah ke otak dalam jumlah cukup. Hal ini bisa terjadi saat anda berdiri dari duduk dengan sangat cepat. Ada baiknya jika memilih makanan-makanan sehat dan kaya nutrisi saat buka puasa dan sahur agar tekanan darah bisa stabil.

6. Stres

Salah satu penyebab sakit kepala saat puasa yang lainnya adalah stres. Dengan banyaknya tugas atau kerjaan saat puasa membuat seseorang merasa tegang dan hal ini dapat memicu terjadinya sakit kepala yang tiba-tiba.

4 dari 4 halaman

Cara Mengatasi Sakit Kepala Tanpa Harus Membatalkan

1. Cukup Istirahat

Kurang tidur bisa memicu sakit kepala. Untuk itu, usahakan untuk mengatur waktu tidur setiap harinya. Selain itu, gunakan waktu istirahat siang untuk tidur siang sejenak. Tak perlu lama-lama, cukup setengah jam saja. Di sisi lain, hindari juga mengonsumsi stimulan, seperti alkohol, kafein, nikotin, dan gula sebelum waktu tidur.

2. Terapi Pijat

Memijat ringan wajah dan kepala juga bisa membantu meringankan rasa nyeri saat pusing. Mulailah dengan membuat gerakan melingkar dengan jari, dari kedua tulang pipi. Kemudian perlahan geser jari semakin ke atas, yaitu di sisi luar kedua mata. Teruskan sampai jari-jari anda bertemu di bagian tengah dahi.

3. Kompres Dingin

Salah satu cara mengatasi sakit kepala saat puasa yang ampuh adalah dengan kompres dingin. Caranya dengan menyiapkan es batu, lalu bungkus dengan kain lembut. Tempelkan kompres dingin tersebut di bagian kepala yang sakit. Kompres dingin ini bisa membantu meredakan peradangan saraf atau pembuluh darah dalam otak.

4. Relaksasi

Cara mengatasi sakit kepala saat puasa yang lainnya adalah dengan relaksasi melakukan yoga atau meditasi. Meditasi dan yoga dapat membantu melemaskan otot-otot tubuh yang tegang. Cari lokasi yang tenang di mana Anda tidak akan terganggu oleh lingkungan sekitar. Ambil napas perlahan dan teratur selama lima detik dan buang napas selama lima detik juga. Selain itu, mandi menggunakan air hangat bisa menjadi satu di antara teknik relaksasi untuk mengurangi sakit kepala yang mengganggu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.