Sukses

Kendalikan Harga Jelang Lebaran, 22 Ribu Ton Gula Impor India Siap Masuk Pasar

Bulor siap menyalurkan gula putih Kristal ke pasar pada akhir pekan ini guna menjamin ketersedian.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyatakan, pihaknya siap menyalurkan gula putih Kristal ke pasar pada akhir pekan ini guna menjamin ketersedian. Penyaluran itu diharapkan dapat membuat harga gula menjadi lebih terjangkau jelang Lebaran 2020.

"Bulog baru saja mendapatkan pasokan gula dan akan segera menyalurkannya agar kebutuhan pokok bisa tetap tersedia, terlebih lagi di situasi luar biasa seperti sekarang. Ditambah akan ada kegiatan Lebaran yang sudah di depan mata," ujarnya usai rapat pimpinan internal Bulog di Jakarta, Kamis (14/5/2020).

Pria yang akrab disapa Buwas ini mengatakan, Bulog akan menggelontorkan sedikitnya 22 ribu ton gula yang baru saja didatangkan dari India. Tujuan utama kegiatan ini disebutnya untuk mengisi kebutuhan gula di pasar pada bulan Ramadan dan Lebaran, sehingga tidak ada kekhawatiran harga di masyarakat.

"Impor gula tersebut baru sebagian dari izin impor yang diberikan negara kepada Bulog dari total 50 ribu ton. Impor gula merupakan bagian dari penugasan negara untuk stabilisasi harga gula pasir," kata mantan Kepala Bareskim Polri tersebut.

Sebagaimana diketahui, harga gula pasir di tingkat konsumen sejak memasiki bulan Ramadan hingga saaat ini mencapai harga Rp 19 ribu per kg. Nilai jual tersebut membuat masyarakat meminta adanya intervensi yang masif dari pemerintah.

Buwas melanjutkan, dengan stok yang ada saat ini, Bulog sangat optimis dapat menekan harga gula kembali ke harga eceran tertinggi (HET) Rp 12.500 per kg.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Stok Beras

Selain itu, ia menambahkan, keamanan jumlah stok beras yang tersebar di seluruh wilayah kerja Bulog hingga saat ini mencapai 1,4 juta ton.

Menurut Buwas, pihaknya juga terus melakukan pengadaan dalam negeri berupa gabah dan beras dari petani yang saat ini sedang panen raya, dan hingga pertengahan Mei serapan BULOG sudah mencapai 290 ribu ton.

"Kami optimis bahwa core bisnis kita tidak terganggu selama masa pandemi Covid-19 ini, dan kami selalu siap untuk mengemban tugas dari negara untuk pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat serta penyerapan gabah beras dalam negeri selama panen raya yang kebetulan jatuh di bulan yang sama yaitu di bulan Ramadan," seru Buwas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini