Sukses

Kata Psikolog tentang Ramadan Selama Pandemi COVID-19

Merasa jenuh selama harus berada di rumah akibat pandemi Virus Corona COVID-19? Tenang, kamu ga sendirian.

Liputan6.com, Jakarta - Ramadan merupakan bulan yang suci bagi umat Muslim yang merayakan. Hal ini memebri kesempatan bagi mereka untuk berkumpul dan berintropeksi terhadap diri mereka masing-masing. 

Nah, sayangnya dalam pandemi kali ini masyarakat harus rela menghabiskan waktu Ramadan mereka sendiri. Rupanya, hal ini dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang, meski tidak terlihat secara fisik namun kesehatan mental ini juga penting. 

Seperti dikutip dari Al Arabiya, psikiater dari Thrive Wellbeing Centre di Dubai membagikan hal-hal penting yang wajib diperhatikan selama mengalami pandemi dan beribadah. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Isolasi Sosial Berpengaruh

Rupannya, sebagai makhluk yang sosial social.physical distancing memang sulit untuk diterapkan kapada manusia. Hal ini juga diutarakan oleh Dr. Vassiliki Simoglou, Counseling Psychologist. 

"Manusia adalah makluk yang sosial. Kita membutuhkan orang lain untuk bertahan hidup dan meskipun teknologi membantu kita untuk berkomunikasi, namun tidak ada yang bisa mengalahkan pertemuan face-to-face. Isolasi sosial bisa membuat orang terasa lebih sendir dan menarik diri mereka secara emosional dan sedih dalam masa yang panjang. Hal ini akan lebih berdampak kepada orang-orang yang punya social anxiety atau mood disorder," ujarnya. 

Nah, tapi bagi kamu yang saat ini sedang tinggal bersama keluarga, tinggal di rumah saja merupakan kesempatan untuk membangun hubungan keluarga. Hal ini dianjurkan oleh Dr. Simoglou, bahwa keluarga dapat memiliki aktivitas seperti memasak atau membuat puzzle bersama. 

Dr. Simoglou juga menganjurkan agar orang-orang tidak terlalu banyak menghabiskan waktu di media sosial dan bermalas-malasnanya saja dan dirinya juga menganjurkan agar orang lebih fleksibel dalam berkomunikasi. 

Hello Magazine, merilis sejumlah aktivitas yang dapat dilakukan selama lockdown, salah satunya adalah menata ulang lemari pakaian kamu. Namun bukan berarti kamu tidak bisa bertemu orang secara virtual, Dr. Simoglou menganjurkan beberapa aktivitas seperti forum diskusi online. 

3 dari 4 halaman

Pentingnya Mengingat Hal-Hal yang Positif

Meski kali ini Ramadan tidak bisa dilakukan secara bersama dengan keluarga besar untuk sebagaian orang, tapi ternyata memikirkan waktu-waktu yang paling bahagia sangat penting untuk kesehatan mental kita. 

Mina Shafik, Clinical Psychologist menganjurkan bahwa orang-orang dapat mengingat kejadian Ramadan mereka sebelumnya. Tidak untuk mengasihani diri sendiri, tapi rupanya mengingat pengalaman yang indah dapat membuat orang lebih memiliki rasa syukur. Selain itu, orang-orang juga dapat mengingat kehidupan sosialnya, ya kehidupan sosial sangatlah penting, apalagi manusia bisa sedikit canggung setelah lama tak bertemu. 

Memiliki ingatan akan masa lampau Ramadan tahun sebelumnya juga dapat membuat kamu membuat bucket list yang baru untuk acara Ramadan setelah pandemi. 

"Atau orang-orang dapat berkomunikasi secara kreatif dengan orang-orang terdekatnya. Contohnya, pertemuan virtual Zoom, yang dimana kalian bisa bermain game bahkan beribadah bersama," ujarnya. 

Dr. Simoglou juga menganjurkan bahwa sebaiknya orang-orang tidak melakukan kebiasaan buruk seperti merokok, dan tidak berolahraga sama sekali. Meskipun gym ditutup bukan berarti kamu tidak bisa berolahraga dari rumah saja. Kini dengan adanya teknologi ada banyak kelas olahraga virtual yang dapat dilakukan dari rumah. 

4 dari 4 halaman

Kekhawatiran Orang-Orang Yang Membutuhkan

Peraturan di dunia untuk melakukan kegiatan amal pun berubah di tengah pandemi ini, diantaranya kegiatan amal pun terganggu. Hal ini pun juga diutarakan oleh Mina Shafik, bahwa keadaan pandemi ini juga berdampak bagi orang-orang yang benar-benar membutuhkan, dari segi finansial atau pangan. Tapi dirinya juga mengatakan bahwa organisasi amal akan memberikan bantuan dan orang tidak perlu khawatir tentang hal itu. 

Dikutip dari Arab News, orang-orang tetap bisa berbagi melalui situs online melalui aplikasi seperti Erwaa. Erwaa menyediakan layanan antar air minum untuk masjid terdekat. Selain itu ada  Association of Neighborhood Centers yang berusaha memenuhi kebutuhan gizi melalui inisiatif Arzaq. Arzaq ini juga akan membantu orang-orang yang kekurangan dari segi finansial. 

Namun bagi orang-orang yang tidak dapat bepergian dengan jarak jauh, kamu dapat membantu orang lain terdekat, misalnya orang-orang di komplek perumahan yang sedang kesulitan. 

Reporter: Yohana Belinda

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini