Sukses

Marshanda Ungkap Kisah Traumatis Semasa Kecil

Marshanda mengungkap sebuah rahasia yang sebenarnya ingin disimpannya sendiri. Namun ia tak mau bentuk diamnya justru memberikan efek yang tidak baik kepada orang lain, bahkan kehancuran mental.

Liputan6.com, Jakarta Marshanda mengungkap sebuah rahasia yang sebenarnya ingin disimpannya sendiri. Namun ia tak mau bentuk diamnya justru memberikan efek yang tidak baik kepada orang lain, bahkan kehancuran mental.

"Sebuah rahasia yang tadinya mau aku simpen dan gak mau share ke siapa pun. Jadi seminggu lalu ada dm, aku lupa nama pengirimnya siapa," ucap Marshanda di laman Instagramnya, marshanda99 baru-baru ini.

"Habis baca aku deg-degan, panik, takut. Karena aku panik aku langsung klik decline. Aku minta maaf karena gak bisa balas dm dia," sambung mantan istri Ben Kasyafani tersebut.

Perlahan ia pun mengurai kisah yang diceritakan kepadanya. "Jadi dm tersebut adalah cerita seorang wanita, seorang ibu. Dia bilang, aku berkali mikir ke psikiater, aku ngerasa butuh bantuan," paparnya.

"Aku berkali coba bunuh diri, dia bilang. Aku minum obat nyamuk, lakukan hal yang membahayakandiriku, lalu kalau marah atau pusing aku nyakitin anakku yang usianya 2 tahun," imbuh Marshanda.

Kejadian tersebut berulang terjadi menurut Marshanda. "Tapi setelah melakukannya aku merasa menyesal, berdoa ama Allah minta ampun. Tapi di lain hari aku melakukannya lagi," sambung Marshanda.

Membaca pesan yang dialamatkan kepadanya, Marshanda mengaku sangat terpukul. Ia membayangkan bagaimana dirinya juga pernah mengalami kekerasan mental ketika kecil, dan hal tersebut begitu menyakitkan.

"Aku punya pengalaman, abussive relationship. Bukan secara fisik tapi mental abuse. Baca itu jadi terbayang masa kecil aku. Aku gak bisa ngebayangin, anak di bawah 5 tahun mendapatkan kekerasan," tambahnya.

Melalui video yang diunggah di laman Instagramnya, Marshanda secara khusus kepada perempuan tersebut untuk segera meminta bantuan. "Tolong cari bantuan. Kalau kamu merasa kamu butuh bantuan itu bener, kalau ragu dan menunda, do it now. Cari, siapapun itu. telpon dan bikin janjian dengan psikolog atau psikiater," tegasnya.

"Kalau kita pergi ke sana itu bukan tanda kita bermasalah sendiri. Stigma cuman orang aneh, sakit, gila yang pergi ke psikiater, itu gak bener. Justru pergi ke psikiater atau psikolog itu tanda orang berani, berani menolong dirinya sendiri. Dia mencoba untuk menyembuhkan diri sendiri. Kita harus bisa menyelamatkan diri kita sendiri, baru orang lain. Apalagi demi anak kita," tandas Marshanda. (Anto Karibo/Fimela)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.