Sukses

4 Penyebab Panas Dalam Saat Puasa, Bisa Menganggu Aktivitas

Penyebab panas dalam harus senantiasa kamu waspadai sehingga badan tetap sehat saat berpuasa

Liputan6.com, Jakarta Badan panas dalam tidak jarang mengganggu saat melaksanakan puasa di bulan Ramadan. Padahal ibadah puasa akan terasa semakin sulit bila kamu terserang gangguan kesehatan. Karena itu, kesehatan tubuh harus selalu diutamakan dalam menjalankan ibadah puasa.

Siapa saja dapat terkena panas dalam saat berpuasa, baik tua maupun muda. dengan banyaknya dampak buruk yang disebabkan oleh panas dalam seperti, gangguang pada tenggorokan, sariawan, bibir pecah-pecah hingga masalah pencernaan, membuat kamu harus memperhatikan kondisi tubuh.

Penyebab panas dalam harus senantiasa kamu waspadai sehingga badan tetap sehat saat berpuasa. Dengan menerapkan pola makan yang sehat saat sahur dan berbuka puasa, maka panas dalam bisa mereda dengan sendirinya.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (20/5/2019) tentang penyebab panas dalam saat puasa.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kurang Minum dan Makan Tidak Sehat

1. Kurang Minum Air Putih

Puasa yang berarti tidak makan dan minum selama seharian tentunya juga mengurangi pasokan cairan yang dibutuhkan oleh tubuh kamu. Kekurangan cairan ini dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi. Selanjutnya hal ini bisa berkembang menjadi masalah kesehatan lainnya seperti panas dalam yang bisa dilihat dari kondisi bibir yang berubah menjadi kering bahkan pecah-pecah.

Oleh karena itu, kamu wajib mengatur pasokan cairan yang dibutuhkan tubuh. Kamu harus memenuhi kebutuhan air putih harian sebanyak 8 gelas setiap harinya.

Dalam mengakalinya, kamu bisa mengonsumsi air putih sebanyak 2 gelas saat buka dan sahur, dan 4 gelas lagi saat malam hari, baik sebelum tidur maupun setelah bangun tidur sebelum sahur. Dengan itu, kamu bisa menghindari diri dari panas dalam yang mengganggu ibadah puasa.

 2. Pola Makan Tidak Sehat

Pola makan sehat harus benar-benar diperhatikan selama menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan ini. Hal ini menjadi faktor paling penting dalam mendukung lancarnya ibadah puasa.

Kamu harus memastikan bahwa makanan dan minuman yang kamu konsumsi pada saat sahur dan berbuka puasa adalah makanan yang sehat dan bergizi. Gangguan kesehatan sperti sembelit dan panas dalam akan selalu menghantui bila kamu tidak menjaga pola makan sahur dan berbuka.

Oleh karena itu, kamu lebih baik mengonsumsi banyak asupan serat seperti sayuran, buah, serta gandum untuk mencegah terjadinya berbagai gangguan kesehatan seperti panas dalam tersebut. Lebih baik mengonsumsi makanan yang alami daripada makanan olahan yang walaupun rasanya enak, kesehatannya belum terjamin.

3 dari 3 halaman

Kurang Istirahat dan Olahraga

3. Kurang istirahat

Bulan puasa tentunya mengubah pola istirahat. Kamu harus bangun sahur pada dini hari sebelum salat subuh untuk makan agar lebih kuat saat puasa. Akibatnya, bila kamu tidak mengatur waktu tidur, maka kamu akan kurang beristirahat. Bila hal ini sering terjadi, maka tidak akan heran bila kamu akan mengalami panas dalam atau masalah kesehatan lainnya saat berpuasa.

Oleh karena itu, kamu wajib mengatur waktu tidur menyesuaikan dengan kebutuhan di bulan puasa ini. Jangan lanjutkan kebiasaan begadang dan usahakan untuk tidur sebentar di siang hari. Dengan mengatur waktu tidur, kamu bisa menjaga satamina tetap prima dan menghemat energi untuk beraktivitas di siang hari saat berpuasa.

4. Malas Berolahraga

Malas berolahraga ternyata juga menjadi salah satu faktor penyebab panas dalam. Banyak orang yang menjadikan puasa sebagai alasan supaya tidak berolahraga. Biasanya karena takut lemas dan membuat puasa bertambah berat.

Padahal olahraga dapat menaga tubuh agar tetap prima dan bersemangat. Asalkan kamu melakukan olahraga ringan seperti jogging ataupun bersepeda. Jadi dengan berolahraga kamu bisa terhindar dari berbagai masalah kesehatan seeperti panas dalam selama berpuasa.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.