Sukses

Sambut Ramadan, Pemuka Agama Buddha dan Hindu di Singapura Sumbang Beras ke Masjid

Pemuka agama Buddha dan Hindu di Singapura menyumbangkan beras ke masjid-masjid untuk menyambut Ramadan.

Liputan6.com, Singapura - Dalam menyambut bulan suci Ramadan, Badan Wakaf Hindu (HEB) dan Perkumpulan Buddha Singapura (SBL) menyumbangkan berton-ton beras ke sejumlah masjid di seantero Negeri Singa.

Jumat pekan lalu, HEB tersebut menyumbangkan dua ton beras ke masjid Abdul Gafoor, An-Nahdhah, Ba'alwie dan Jamae Chulia.

Sebelumnya, sebagaimana dikutip dari The Straits Times pada Jumat (10/5/2019), SBL telah lebih dulu menyumbangkan 35 ton beras ke masjid-masjid Singapura.

Donasi tersebut disampaikan pada bulan April oleh presiden SBL, Tan Lee Huak, selama upacara di Masjid Ba'alwie di distrik Bukit Timah.

Turut hadir dalam upacara tersebut adalah kepala eksekutif Dewan Agama Islam Singapura (Muis) Esa Masood dan perwakilan masjid setempat.

Donasi yang dilakukan oleh SBL telah menjadi tradisi, sejak dimulai oleh mendiang pendirinya, Lee Bock Guan, pada 2014 lalu. Total sebanyak 153 ton beras telah disumbangkan setiap Ramadan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Untuk Menyiapkan Makanan Cepat Saji

Masjid-masjid lokal Singapura menggunakan beras untuk menyiapkan makanan cepat saji, seperti bubur, atau membaginya kepada kelompok masyarakat yang membutuhkan.

Tahun ini, sebanyak 18 masjid di seluruh Singapura telah mendapat manfaat dari sumbangan beras tersebut, termasuk Masjid Mujahidin di Queenstown.

Ketua eksekutif Mujahidin dan Masjid Al-Amin, Bapak Muhammad Khairul Jameel Yahya, mengatakan: "Puji Tuhan, dengan donasi beras ini, kami akan menyiapkan makanan siap saji seperti bubur."

3 dari 3 halaman

Kalibrasi Ulang Kehidupan

Tentang mendukung Muslim selama Ramadhan, ketua HEB, R. Jayachandran mengatakan bahwa bulan Ramadan memberi semua orang, termasuk non-Muslim, kesempatan untuk mengkalibrasi ulang kehidupan dan nilai-nilai kemanusiaan.

"Ini juga menjadi momen yang tepat untuk berbagi kemurahan hati, karenan sumbangan yang masuk akan disalurkan kembali kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan, sebagai bentuk rantai belas kasih," jelas Jayachandran.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.