Sukses

Sambut Ramadan, Muslim di Amerika Kerja Bakti Bersihkan Masjid

Umat Islam asal Indonesia di Washington, DC membersihkan masjid Imaam Center, bertepatan dengan program bersih-bersih tahunan setiap musim semi.

Liputan6.com, Washington DC - Seperti umumnya tradisi di Indonesia dalam menyambut bulan Ramadan, umat Islam asal Indonesia di Washington, DC membersihkan masjid Imaam Center, bertepatan program bersih-bersih tahunan setiap awal musim semi.

Kegiatan tahunan ini diikuti sekitar 30 jemaat asal Indonesia, juga beberapa warga lokal Amerika, baik yang muslimm atau beragama lain.

Beberapa hal yang dilakukan saat kerja bakti antara lain, mengecat dinding pintu masuk dan kamar mandi, mengelap pilar-pilar dinding masjid, memasang rak-rak untuk barang dan perkakas keperluan kegiatan masjid, merapikan perpustakaan masjid, serta membersihkan kebun.

Pembersihan mencakup bagian luar dan sekitar masjid diaspora Indonesia tersebut. Di sela-sela program bersih-bersih, President Imaam Center Bagus Adiyanto mengatakan, "Spring cleaning ini kegiatan rutin setiap tahun, saat musim semi."

"Khususnya tahun ini spesial karena spring cleaning ini bertepatan dengan datangnya Bulan Ramadan. Kita sekalian (mengumpulkan) jemaat, teman-teman kita untuk kerja bakti di masjid, untuk bersih-bersih mesjid, kemudian mempersiapkan segala fasilitas yang ada untuk persiapan di bulan Ramadan juga," lanjutnya.

Kerja bakti membersihkan masjid ini juga dilakukan sebagai persiapan untuk mengantisipasi beragam kegiatan bulan Ramadan yang biasa diadakan di masjid, yang tidak hanya dihadiri oleh jemaah asal Indonesia, tetapi juga jemaah dari berbagai negara.

"Supaya masjid lebih bersih. Jadi ini nanti kan menjelang bulan suci Ramadan, banyak juga jemaat yang datang untuk salat Tarawih. Jadi biar merasa nyaman karena yang datang ke sini bukan orang indonesia (saja). Pokoknya orang-orang muslim yang dekat-dekat sini, terkadang orang jauh pun datang ke sini," ujar Siti Suwarti yang tinggal tak jauh dari masjid.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Agar Tarawih Nyaman

Pada bagian dalam masjid, tangga, kamar kecil, tempat wudhu, ruang serba guna, tempat sepatu, dibersihkan. Pengisap debu juga membersihkan karpet area sholat.

Pada bagian lain, buku-buku panduan mengaji dan kitab-kitab Al Qur'an, ditata rapi. Ruang perpustakaan dibersihkan. Buku-buku di sana juga dirapikan.

Seorang jemaah menuturkan, ia membantu menyingkirkan debu dan menyapu. Ia mengaku dengan senang hati melakukannya dan dengan bangga mengatakan, "Supaya masjid lebih bersih. Ini kan menjelang bulan suci Ramadan ya. Jemaat untuk sholat tarawih biar merasa nyaman."

Membersihkan masjid yang sudah berdiri sejak tahun 2014 ini merupakan kegiatan tahunan yang selalu diikuti oleh Vero Iskandar bersama keluarganya.

"Saya dan keluarga ikut juga sudah beberapa kali dan mudah-mudahan ini juga sebagai upaya kami menjaga rumah Allah ini, menjadi tempat sejuk untuk kami dan keluarga, beserta seluruh jemaat, kaum muslimin dan muslimah, bukan hanya (dari) Indonesia saja, tetapi juga meliputi kaum muslimin dari negara-negara lain yang kebetulan berdomisili di sekitar masjid IMAAM Center ini," jelas Vero yang tengah menyapu lingkungan masjid saat ditemui oleh VOA.

Para jemaah juga banyak yang mengajak anak-anak mereka untuk berpartisipasi di kerja bakti ini. Mereka pun terlihat semangat mengelap dinding dan memperbaiki masjid yang kerap mereka datangi ini.

"Saya mau memasang stiker anti licin di tangga supaya orang-orang yang naik ke atas tidak jatuh," kata Malik, salah satu anak dari jemaah Indonesia yang ikut kerja bakti.

Seorang muslimah lain mengungkapkan, selain ikut kerja bakti, ia mendapatkan tugas membersihkan seluruh perlengkapan salat. Ia membawa pulang tumpukan besar mukena, sarung dan beberapa lembar kerudung, untuk dicuci. Ia kemudian akan membawanya segera ke masjid supaya jemaat bisa menggunakannya.

Selain membersihkan masjid, sebagian besar muslim Indonesia berkumpul untuk saling meminta maaf dan mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa Ramadan. Sebagian lain menyiapkan kegiatan selama Ramadan sambil makan bersama dengan hidangan utama kambing guling dan baso.

3 dari 3 halaman

Dibentuk Panitia Ramadan

Selain bersih-bersih, mereka juga membentuk panitia khusus Ramadan yang menyiapkan berbagai program bagi seluruh anggota keluarga. Hal itu dengan tujuan agar menarik jemaah ke Imaam Center dan bersama-sama meramaikan masjid.

Ketua panitia Ramadan 1440 Hijriah Imaam Center Eko Iswanto mengatakan Imaam Center menyediakan makanan berbuka puasa dan makan malam. "Setiap hari akan berbeda-beda menunya, sudah kita siapkan."

Sejak didirikan hampir lima tahun lalu, Imaam Center spontan menarik jemaah. Selama Ramadan, jumlah yang datang berkali lipat untuk berbuka puasa bersama dan tarawih.

"Ciri khas masjid kita yang terkenal yaitu makanan, beragam-ragam, dan jemaah di luar Indonesia suka sekali dengan makanan kita," jelasnya.

Selain dikenal dengan makanannya yang melimpah dan nikmat, kualitas imam tarawih menjadi faktor utama yang mengundang jemaah. Memenuhi permintaan jemaah, panitia mempercayakan Ifdal Yusuf menjadi imam tarawih Ramadan tahun ini.

"Jemaah di luar Indonesia suka dengan suara beliau yang merdu dan powerful," imbuh Eko.

Walaupun masih muda, usia 26 tahun, Ifdal sudah berpengalaman menjadi imam dan memimpin tarawih. Pemuda Indonesia ini lulusan Bayyinah Institute, perguruan tinggi ilmu al quran di Dalas, Texas, tempat tinggalnya. Ia menjadi hafiz atau penghapal al quran pada usia 14 tahun.

Setiap hari selama Ramadan, Imaam Center hampir tidak tutup. Masjid akan buka untuk sholat rutin, berbuka puasa, dan tarawih yang baru akan selesai tepat tengah malam.

Panitia menyiapkan pengisi ceramah singkat di sela-sela tarawih setiap hari, membuat acara khusus bagi anak-anak dan remaja setiap Sabtu, dua jam menjelang berbuka puasa, mengadakan acara berbuka puasa khusus dengan penduduk yang tinggal di sekitar masjid dan umat agama lain, serta memfasilitasi mereka yang ber-Itikaf selama 10 hari terakhir Ramadan.

Mendasarkan pada metode hisab atau kalkulasi ilmiah, Dewan Fiqh Amerika Utara -Fiqh Council of North America (FCNA) memutuskan hari pertama Ramadan pada 6 Mei.

Walaupun ada organisasi Muslim lain berpatokan pada hilal, baik lokal maupun global, untuk menentukan dimulainya Ramadan, Imaam Center bersama sekitar 60 persen masjid dan organisasi keislaman di Amerika, mengikuti keputusan dewan fiqih Amerika tersebut. Itu berarti, sholat tarawih pertama tahun ini dilakukan pada Minggu malam ini, 5 Mei.

 

Berikut adalah video kegiatan kerja bakti menjelang Ramadhan di IMAAM Center, Amerika Serikat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.