Sukses

Jalan-Jalan Sore di Kampung Lalu Lintas, Ngabuburit yang Mendidik

Kampung Lalu Lintas merupakan pertama kalinya di Jawa Tengah. Keberadaan kampung ini dimanfaatkan warga sekitar untuk ngabuburit sekaligus mengedukasi.

Liputan6.com, Tegal - Pertama kali di Jawa Tengah, Kampung Lalu Lintas berdiri di Desa Terlangu Jalan Gotong Royong, Kabupaten Brebes. Pelopornya adalah jajaran Satlantas Polres setempat.

Kapolres Brebes, AKBP Sugiarto mengatakan, terwujudnya Kampung Lalu Lintas merupakan inovasi baru untuk menurunkan jumlah kecelakaan lalu lintas di jalanan. 

Dihadiri ratusan masyarakat, Kampung Lalu Lintas di Desa Terlangu diresmikan langsung oleh Kapolres Brebes AKBP Sugiarto, Jumat 17 Mei 2018. Berdasarkan pantauan Liputan6.com, saat memasuki Desa Terlangu, di gapura gang Desa terpampang papan poster yang membentang di atas yang bertuliskan "Kampung Lalu Lintas" lengkap dengan lambang Satlantas dan lambang Kepolisian Daerah Jawa Tengah.

Kemudian di sepanjang jalan desa di samping kanan dan kiri terdapat puluhan simbol rambu-rambu lalu lintas. Selain simbol rambu-rambu lalu lintas, juga terdapat puluhan poster imbauan keselamatan berlalu lintas yang terpasang membentang di atas jalan dan di samping kanan kiri jalan Desa Terlangu. Uniknya, tulisan pada poster menggunakan bahasa kekinian yang cukup menggelitik. 

Di antaranya, ‘Jatuh di aspal tak seindah jatuh cinta broo.’  Ada juga, ‘Hati-hati bro sepanjang jalan ini sudah banyak korban.’ ‘Anda memasuki Kampung Lalu Lintas, pengendara sepeda motor dan pembonceng wajib pakai helm demi keselamatan"Ingat!!! kecepatan bukan segalanya, keselamatan lebih utama’. ‘ Mas I love you, ojo ngebut lah’ ‘Kami tegur anak anda demi keselamatan, bagaimana dengan anda sebagai orang tua?’ ‘Makin ngebut makin dekat dengan maut bro’.

Bahkan, beberapa fasilitas tambahan lainya  dengan berdirinya posko Kampung Lalu Lintas dan Posko Masyarakat Peduli Lalu Lintas (Madu Lantas). Selain itu, di sepanjang jalan juga dilengkapi marka garis jalan serta lokasi yang digunakan sebagai tempat latihan pengujian SIM C kendaraan roda dua di beberapa titik. 

Jalan-jalan di Kampung Lalu Lintas bisa menjadi alternatif masyarakat sekitar menunggu waktu berbuka puasa sembari memberikan edukasi kepada anak-anak.

Menurut Kapolres, latarbelakang mendirikan Kampung Lalu Lintas di Desa Terlangu, karena keprihatinanya dengan tingginya kasus kecelakaan lalu lintas di wilayahnya.

"Mudah-mudahan keberadaan Kampung Lalu Lintas ini bisa meminimalisir angka kecelakaan lalu lintas setiap tahunya. Sampai bulan April ini saja korban sudah 58 orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas," ucap Sugiarto. 

Ia menambahkan, berdirinya Kampung Lalu Lintas di Desa Terlangu juga merupakan usulan dan dukungan  dari masyarakat setempat. 

"Sangat bersyukur sekali respons positif masyarakat Desa disini. Bisa dilihat di Kampung Lalu Lintas ini banyak terdapat rambu-rambu lalu lintas, marka jalan, dan beberapa tempat latihan untuk pemohon SIM C," kata pria yang juga Mantan Kapolres Rembang itu. 

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Edukasi tentang Lalu Lintas

Ia menyatakan, jika keberadaan Kampung Lalu Lintas diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat dalam tertib berlalulu lintas di jalan raya dengan baik dan aman.

"Harapan kami khusus bagi warga Desa Terlangu dapat memberikan manfaat lebih. Serta mengedukasi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mulai dari anak - anak hingga dewasa agar tertib dan patuh berlalu lintas. Sehingga angka kecelakaan utamanya fatalitas korban kecelakaan lalu lintas bisa dikurangi," jelasnya. 

Sugiarto menyebut, tak hanya di Desa Terlangu saja yang telah ditasbihkan menjadi Kampung Lalu Lintas. Namun, desa lainya juga bisa menyusul. "Nanti di Desa lain bisa juga menjadi seperti ini. Kita akan berkoordinasi dengan berbagai pihak dan elemen masyarakat untuk mewujudkan Kampung Lalu Lintas," jelas dia.

Kampung Lalu Lintas, lanjut dia, juga sebagai wujud program promoter yang ke tujuh yakni, peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat kepada kamtibmas terutama dalam Kemanan Ketertiban dan Kelancaran Berlalu Lintas (Kamsetltibcarlantas). "Kampung Lalu Lintas ini pertama berdiri di Brebes, kemungkinan juga pertama di Jawa Tengah," tutur dia. 

Banyaknya rambu-rambu lalu lintas yang terpasang di Kampung Lalu Lintas, kata Kapolres, dinilai sangat penting. "Adanya rambu-rambu itu banyak manfaatnya, untuk mematuhi rambu-rambu di jalan. Jangan sampai kalau tidak lihat rambu-rambu nanti terjadi pelanggaran. Apalagi kecelakaan itu biasanya didahului dengan pelanggaran. Kalau kita patuh mudah-mudahan akan selamat sampai tujuan," dia memungkasi. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.