Sukses

Fitur Khusus Google untuk Ramadan Bantu Puasa Makin Khusyuk

Google mengumumkan fitur pencarian khusus untuk Ramadan dengan memasukkan kata kunci mengenai bulan suci tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Untuk memudahkan ibadah puasa pengguna makin khusyuk, Google menghadikran beberapa fitur untuk memudahkan mereka mendapatkan informasi selama Ramadan.

Pada Minggu, 13 Mei 2018, Google mengumumkan fitur pencarian khusus untuk Ramadan dengan memasukkan kata kunci mengenai bulan suci tersebut.

Dengan mengetikkan kata kunci seputar Ramadan di kolom pencarian Google, akan muncul informasi dasar terkait aktivitas Ramadan, termasuk waktu sholat, tips, dan resep populer Ramadan di YouTube.

Selain itu, Google juga meluncurkan produk baru yang menggabungkan antara virtual reality (VR) dengan kaligrafi.

"Lebih dari satu miliar orang mempersiapkan Ramadan kami, kami mulai beradaptasi untuk memberikan informasi sebulan penuh," kata Manajer Pemasaran Google Timur Tengah dan Afrika Utara, Najeeb Jarrar.

Dilaporkan Khaleej Time, Jumat (18/5/2018), Jarrar mengatakan dengan inovasi itu, umat Muslim dapat memaksimalkan kesempatan mencari informasi mengenai Ramadan dan membagikan pesan Ramadan menggunakan VR.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Laporan Google Indonesia di Ramadan 2018

Google dalam laporan riset baru bekerja sama dengan lembaga survei Asian Consumer Intelligence, mengungkapkan bahwa teknologi memiliki berbagai manfaat bagi masyarakat Indonesia selama Ramadan. Survei ini melibatkan 500 responden dan mewawancarai narasumber lain di Indonesia dan Malaysia.

Berdasarkan hasil riset yang dilakukan pada Maret 2018 itu, penelusuran di mesin pencari Google dengan kata kunci terkait Ramadan pada 2017 mengalami meningkat lebih dari 34 persen dibanding 2016.

Warganet banyak mencari informasi mengenai doa-doa dan zakat, yang keduanya selama lima tahun terakhir meningkat selama Ramadan. Pencarian lain yang populer adalah kultum, jadwal puasa, dan larangan puasa.

"Pencarian ini kemungkinan menggambarkan citra Ramadan, yakni orang-orang selalu berusaha berbuat yang lebih baik," ungkap analis industri Google Indonesia, Yudistira Adi Nugroho, di kantor Google Jakarta, Kamis (3/5/2018).

Selain itu, pencarian tentang cara mendonasikan zakat di internet juga sangat banyak. Penelusuran tentang zakat pada 2017 meningkat 2,6 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

Dari total 100 persen, 60 persen merupakan pencarian tentang organisasi zakat, 25 persen soal penjelasan zakat, infaq dan sedekah, serta 15 persen cara membayar zakat secara online.

Secara keseluruhan, kata kunci yang paling banyak dicara sepanjang Ramadan sejak 2015 hingga 2017, salah satunya tentang kereta api. Pada 2015, kata kunci didominasi tiket kereta api, tutorial hijab, dan tiket pesawat.

Kemudian pada 2016, Al-Quran, tiket kereta api, dan tiket pesawat. Kata kunci populer selama Ramadan 2017 tidak jauh berbeda dibandingkan tahun sebelumnya, hanya saja "mudik" berhasil melengserkan pencarian tentang tiket pesawat.

 

3 dari 3 halaman

Konsumsi Video Online Meningkat

Lebih lanjut, konsumsi video online secara umum meningkat selama Ramadan, dengan penelusuran YouTube naik hingga 40 persen dibanding bulan-bulan biasa. Sebanyak 54 persen penonton video dalam survei Google menyatakan rencana untuk menonton konten rohani.

Hal ini terlihat dari meningkatnya penelusuran konten keagamaan sebesar 1,5 kali lipat di YouTube. Kenaikan waktu menonton konten keagamaan sebesar 48 persen selama Ramadan dibandingkan dengan bulan-bulan biasa.

Konten keagamaan bukan satu-satunya yang populer di layanan Google selama Ramadan. Masyarakat Indonesia melakukan penelusuran terkait makanan 220 persen lebih banyak selama Ramadan.

Menurut analis industri Google Indonesia, Ariani Dwijayanti, pencarian tentang makanan lebih tinggi dibandingkan topik-topik Islami lainnya.

"Makanan memang lebih tinggi daripada konten-konten Islami, terutama berkaitan dengan makanan untuk sahur dan buka puasa. Bahkan pencarian untuk buka sahur, biasanya sudah dilakukan sehari sebelumnya," tutur Ariani.

Reporter: Maulana Kautsar

Sumber: Dream.co.id

(Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.